Imam Hakim meriwayatkan dalam Al
Mustadrak, bahwa Abdullah bin
Rawahah radhiyallahu ‘anhu ketika berada di rumahnya dalam kondisi sakit
menangis, lalu istrinya ikut menangis, maka Abdullah bin Rawahah bertanya
kepada istrinya tentang sebab dirinya menangis, istrinya menjawab, “Aku melihat
engkau menangis, maka aku pun ikut menangis,” lalu istrinya balik bertanya
kepada suaminya, “Apa yang menyebabkan engkau menangis?”
Abdullah bin Rawahah menjawab, “Aku
ingat firman Allah Ta’ala,
“Dan tidak ada seorang pun darimu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu
bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan.-72. Kemudian Kami
akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang
zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut. (QS.
Maryam: 71)
Abdullah bin Rawahah melanjutkan
kata-katanya, “Aku tidak tahu, apakah aku termasuk mereka yang bertakwa atau
bukan?” (Diriwayatkan oleh Hakim)
******
Syeikh Hammad bin Zaid berkata, “Ayyub (As Sikhtiyani) saat menyampaikan
hadits terkadang hatinya tersentuh, lalu ia menoleh dan membuang ingus dan
berkata, “Alangkah dahsyatnya flu ini,” ia menampakkan flu untuk menyembunyikan
tangisnya.
*******
Imam Muhammad bin Wasi berkata, “Aku menemukan beberapa orang yang kepalanya
sebantal dengan istrinya, namun pipinya basah oleh tangisnya, sedangkan
istrinya tidak tahu.
Demikian pula menemukan beberapa orang yang salah
seorang di antara mereka berdiri dalam shaf, kemudian tangisnya menetes di
pipinya, namun temannya yang berada di samping tidak mengetahui.”
Tiada ulasan:
Catat Ulasan