Dia ahli hadits,banyak melakukan kebaikan,ibadah,
senantiasa berpuasa dan shalat malam.
Tatkala beberapa orang penghapal Al-Qur’an melihat
Zajlah menekuni dirinya dalam ibadah,maka mereka berkata kepadanya,“Sayangilah
dirimu!”.
Dia menjawab,“Mengapa aku harus menyayangi diri ku?
Sesungguhnya hari berlalu begitu cepat.Siapa yang hari ini ketinggalan
sesuatu,maka dia tidak akan menda patkannya esok hari.
Demi Allah,aku akan
senantiasa shalat kepada Allah selagi sendi-sendiku belum lepas, aku akan
berpuasa selama hidupku,aku akan menangis selagi mataku bisa
melakukannya”.Kemudian dia melanjutkan, “Siapakah diantara kalian yang hendak
menyuruh hambanya dengan suatu perintah,lalu dia lebih suka jika perintahnya
itu diabaikan?”.
Abu Utbah Al-Hawwash berkata, “Kami pernah masuk ke
tempat tinggal Zajlah.Dia senantiasa puasa hingga menghitam, selalu menangis
hingga buta dan selalu shalat hingga tak bisa berdiri”.
Dia tidak pernah mendongakkan pandangan ke langit.
Dia biasa pergi ke pantai dan mencuci pakaian kulitnya
Tiada ulasan:
Catat Ulasan