Kisah Imam al-Bukhari bangun malam puluhan kali untuk memeriksa hafalan hadisnya banyak disebutkan dalam kitab-kitab biografi ulama seperti al-Bidayah wa al-Niyahah karya Ibn al-Katsir ad-Dimasyqi atau Tahdzib al-Asma’ wa al-Lughat karya Imam al-Nawawi.
Syaikh Abdul Fattah Abu Ghuddah juga mengumpulkannya dalam karya berjudul Shafahaat min Shobr al-‘Ulama’.
Dikisahkan kalau Imam al-Bukhari, yang digelari Amir al-Mu’minin fi al-Hadits, telah melakukan perjalanan ke banyak tempat yang mungkin ia tuju untuk mencari riwayat-riwayat hadis Nabi saw. dan tercatat ia belajar ke lebih dari seribu guru sepanjang perjalanannya.
Masih menurut Imam Ibn Katsir, ketika waktu malam tiba, di satu hari saja bisa bangun malam sampai dua puluh kali untuk menuliskan hafalan yang ia pelajari tadi siang atau memberikan catatan terhadap hadis yang ia dapatkan dari para guru-gurunya. Di dalam cerita lain, bersumber dari Muhammad bin Yusuf seperti dikutip Imam at-Taj as-Subki dari Thabaqaat as-Syafi’iyyah, beliau bangun, menyalakan penerang, sampai delapan belas kali sepanjang malam.
Menurut Muhammad Abu Hatim Wazzaq al-Bukhari, sahabat Imam al-Bukhari, sepanjang malam Imam al-Bukhari bangun lima belas sampai dua puluh kali. Setiap bangun malam, ia menyalakan penerang, lalu memeriksa sanad-sanad hadis yang ia pelajari, kemudian istirahat sebentar.
Kemudian, ia bangun salat malam tiga belas kali. Dan, sahabatnya itu, Muhammad bin Abu Hatim, tidak pernah dibangunkan jika Imam al-Bukhari sedang bangun. Muhammad bin Abu Hatim lalu bertanya,
Engkau mampu melakukan ini semua, namun mengapa tidak membangunkanku?
Merespons pertanyaan sahabatnya ini, Imam al-Bukhari menjawab,
Engkau pemuda, saya tidak ingin merusak waktu tidurmu.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan