Catatan Popular

Sabtu, 5 April 2025

Pertanyaan Kelima Belas PASAL (11) : Ruh mukmin di sebelah kanan Nabi Adam dan ruh orang kafir di sebelah kiri Nabi Adam as.

PASAL Adapun mengenai pendapat orang yang menyatakan bahwa ruh-ruh orang-orang mukmin berada di sebelah kanan Nabi Adam as sementara ruh-ruh orang-orang kafir berada di sebelah kiri Nabi Adam as. 


Sungguh demi Allah pendapat ini merupakan sebuah pendapat yang didukung oleh hadis-hadis sahih. Hadis-hadis yang dimaksud yaitu hadis-hadis yang menjelaskan tentang peristiwa Isra’. Dalam hadis-hadj, itu disebutkan bahwa Rasulullah saw. melihat mereka dalam keadaan seperti itu (maksudnya, ruh kaum mukmin di kanan Adam as. dan ruh kaum kafir di kiri Adam as.—Penj.). Akan tetapi, sebenarnya hal itu tidak dapat menjadi dalil yang menunjukkan bahwa ruh-ruh itu berada seimbang di sebelah kanan dan di sebelah kiri. Alih-alih, ruh-ruh yang ada di sebelah kanan Adam as. itu berada dalam ketinggian dan kelapangan, sedangkan ruh-ruh yang ada di sebelah kiri Adam as. berada dalam kerendahan dan keterpenjaraan.

 

Abu Muhammad bin Hazm menyatakan bahwa itulah “Barzakh” yang dilihat oleh Rasulullah saw. pada malam ketika beliau mengalamj perjalanan Isra’ di langit dunia. Dia menyatakan bahwa itu terjadi pada tempat terputusnya segala unsur. Dia menyatakan bahwa Hadis-hadis itu menjadi dalil yang menunjukkan bahwa ruh-ruh manusia ada dj tempat itu di bawah langit di mana segala unsur terputus. Adapun yang dimaksud “unsur” di sini adalah air, tanah, api dan udara.

 

Dia (Ibnu Hazm) selalu menyalahkan siapa pun yang menyampaikan suatu pendapat yang tidak dilandasi oleh dalil. Jadi apakah kiranya dalil yang dimilikinya dari Kitabullah dan sunah yang menjadi dasar pendapatnya ini?

 

Di bagian mendatang akan dibahas lebih lanjut tentang pendapatnya (Ibnu Hazm) pada bagian yang nanti insyaallah kita akan sampai ke situ.

 

Apabila ada yang menyatakan bahwa jika ruh-ruh orang-orang berbahagia berada di sebelah kanan Nabi Adam as., sementara Adam as. berada di langit dunia, padahal telah dapat dipastikan bahwa ruh-ruh para syuhada berada di bawah naungan Arsy dan Arsy Allah pasti berada di atas langit ketujuh; jadi bagaimanakah kiranya ruh-ruh itu bisa berada di sebelah kanan Adam as.? Dan bagaimana pula Rasulullah saw. dapat melihat ruh-ruh tersebut berada di langit dunia? Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu dapat disampaikan melalui beberapa sisi sebagai berikut:

 

Pertama: Tidaklah keberadaan ruh-ruh mukimin di sebelah kanan Adam as. dapat menghalangi posisi mereka di ketinggian, sebagaimana Keberadaan ruh-ruh kau sengsara di sebelah kiri Adam as. juga tidak dapat menghalangi tempat mereka di kerendahan.

 

Kedua: Kondisi itu juga tidak dapat menghalangi ruh-ruh tersebut untuk dapat dilihat oleh Rasulullah saw. di langit dunia, walaupun tempat tinggal mereka yang sebenarnya adalah di atas tempat itu.

 

Ketiga: Rasulullah saw. tidak pernah mengabarkan bahwa beliau melihat semua ruh kalangan bahagia (kaum mukmin) di tempat itu (bersama Adam as.). Alih-alih beliau hanya bersabda, “Ternyata di sebelah kanannya banyak orang-orang dan di sebelah kirinya banyak orang-orang.” Dan telah diketahui secara pasti bahwa ruh Ibrahim as. dan Musa as. berada di atas tempat itu (bersama Adan as.), yaitu di langit keenam dan langit ketujuh. Begitu pula halnya ar-Rafiq al-A’la ruh-ruh mereka juga berada di atas tempat itu karena ruh-ruh kalangan bahagia memang berbeda antara yang satu di atas yang lain sesuai dengan tempat mereka masing-masing. Sebagaimana halnya ruh-ruh kalangan sengsara berbeda-beda antara yang satu di bawah yang lain sesuai dengan tempat mereka masing-masing. Wallahu a’lam.


Tiada ulasan: