PASAL Adapun mengenai pendapat yang menyatakan bahwa ruh-ruh kaum mukminin berada di Jabiyah, sementara sedangkan ruh-ruh orang kafir berada di Barahut, yaitu di Hadramaut di Barahut.
Abu Muhammad bin Hazm menyatakan bahwa ini merupakan pendapat kaum Syi’ab Rafidhah. Padahal kenyataannya tidaklah seperti yang dia katakan itu, sebab sebenarnya ini adalah pendapat segolongan orang dari kalangan Ahlu sunah.
Abu “Abdullah bin Mandah berkata, ‘“Telah diriwayatkan dari beberapa sahabat Rasulullah saw. dan tabiin bahwa ruh-ruh orang-orang mukmin berada di Jabiyah.” Lalu dia berkata, “Aku adalah Muhammad bin Muhammad bin Yunus, Ahmad bin “Isham menuturkan kepada kami, Abu Dawud Sulaiman bin Dawud menuturkan kepada kami, Hammam menuturkan kepada kami, Qatadah menuturkan kepadaku, seseorang menuturkan kepadaku, dari Said bin Musayyab, dari ‘Abdullah bin ‘Amr, bahwa dia berkata, “Sesungguhnya ruh-ruh kaum mukminin berkumpul di Jabiyah. Sesungguhnya ruh orang-orang kafir berkumpul di sebuah rawa (sabakhah) di Hadramaut yang bernama Barahut.”
Kemudian diriwayatkan dari jalur Hammad bin Salamah, dari ‘Abdul Jalil bin Athiyah, dari Syahr bin Hausyab, bahwa Ka’b pernah melihat ‘Abdullah bin ‘Amr, sementara orang-orang ramai berkerumun bertanya kepadanya. Seseorang berkata kepadanya, “Tanyakanlah kepadanya tentang ruh-ruh orang-orang mukmin dan ruh-ruh orang-orang kafir.” Dia pun bertanya kepadanya, lalu dia menjawab, “Ruh-ruh orang-orang mukmin berada di Jabiyah, sedangkan ruh-ruh orang-orang kafir berada di Barahut.”’
Ibnu Mandah menyatakan bahwa riwayat ini diriwayatkan oleh Abu Dawud dan lainnya dari ‘Abdul Jalil.
Lalu diriwayatkan pula sebuah hadis dari Sufyan, dari Furat al-Qazzaz, dari Abuth Thufail, dari ‘Ali, dia berkata, “Sebaik-baik sumur di bumi adalah Zamzam. Seburuk-buruk sumur di bumi adalah Barahut. Sebuah sumur di Hadramaut. Sebaik-baik lembah di bumi, yaitu Lembah Mekkah dan lembah yang Adam turun di situ di Hindustan, darinyalah kebaikan kalian. Seburuk-buruk lembah di bumi, yaitu al-Ahqaf yang terletak di Hadramaut yang ke situ semua ruh orang-orang kafir dibawa.
Ibnu Mandah menyatakan bahwa Hammad bin Salamah telah meriwayatkan, dari ‘Ali bin Zaid, dari Yusuf bin Mahran, dari Ibnu “Abbas ra., dari ‘Ali ra., dia berkata, “Tempat yang paling dimurkai di bumi, yaitu sebuah lembah di Hadramaut yang bernama Barahut. Di Situlah tempat ruh orang-orang kafir. Di situ ada sebuah sumur yang airnya hitam di siang hari seperti nanah, kepadanyalah segala binatang pengganggu mencari tempat.”
Kemudian diriwayatkan pula dari jalur Isma‘il bin Ishaq al-Qadhi, “Ali bin “Abdullah menuturkan kepada kami, Sufyan menuturkan kepada kami, Aban bin Taghlub menuturkan kepada kami, dia berkata “Seseorang berkata, “Aku pernah menginap di situ—maksudnya di lembah Barahut—seakan-akan di situ dikumpulkan semua suara many, sia. Mereka semua berucap, “Hai Dimah! Hai Dimah!”
Aban berkata, “Seseorang dari kalangan Ahlu Kitab menuturkan kepada kami bahwa yang dimaksud “dumah” adalah nama malaikat yang berada di atas kepala-kepala orang-orang kafir. Kami pernah bertanya kepada orang-orang Hadramaut, mereka lalu menjawab bahwa tidak ada seorang pun yang sanggup bermalam di tempat itu.”
Demikianlah beberapa dalil yang saya ketahui tentang masalah ini. Apabila yang dimaksud oleh “Abdullah bin “Amr dari penyebutan “Jabiyah”, yaitu sebagai bentuk perumpamaan, yakni bahwa ruh-ruh orang-orang mukmin dikumpulkan di sebuah tempat yang luas seperti di Jabiyah yang luas dan udaranya yang nyaman; maka pengertian seperti itu agak tepat. Akan tetapi, apabila yang dia maksud adalah memang kawasan Jabiyah itu dan bukan tempat mana pun yang lainnya di muka bumi, hal itu tidak dapat diketahui kecuali hanya berdasarkan penjelasan tauqifi. Tampaknya dia (‘Abdullah bin ‘Amr) mengetahui tentang hal ini dari kalangan Ahli Kitab.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan