Habib Muhammad Bin Abdullah Alaydrus Bin Abu Bakar
As-Sakran.
Panduan bagi murid pada adab berbicara
seperti berikut:
1. Orang yang berakal akan
mempertimbangkan dengan baik setiap langkah yang akandiambilnya. Tidak ada satu
pekerjaan yang dilakukan dengan sia sia atau kerana kebiasaanbelaka. Semua
amalnya dilandas dengan niat niat baik, khususnya saat berbicara. Keranadalam
ucapan / percakapan tersimpan berbagai rahasia yang menakjubkan dan
hikmahmengagumkan yang harus diperhatikan oleh mereka yang mempunyai akal.
Keterangan:“Sesiapa yang tidak dapat
berfikir dahulu sebelum membuat sesuatu pekerjaan akan sia siadisebabkan ucapan
dan percakapan mengandungi rahasia yang sangat menakjubkan danhikmah yang
terkeluar sangat mengagumkan yang harus diperhatikan oleh mereka dengansebaik
baiknya. Sekiranya sesiapa tidak dapat memperhatikannya bererti dia tidak
mempunyaiakal yang boleh menangkap rahasia dan hikmah tersebut”
2. Seorang manusia harusnya berpikir
dahulu sebelum berbicara dan meletakkan lidah dibalik (dibelakang) hatinya.
Tidak boleh sepatah kata pun diucapkan tanpa dilandaskan ilmupengetahuan dan
akal yang sehat tanpa campur tangan oleh hawa dan nafsu.
3. Harus berbicara dengan halus
(sedikit) dan tidak banyak meski pun baik, kerana ucapanyang baik akan menjadi
buruk bila selalu terlalu banyak cakap
4. Jangan berbicara dengan tak tentu
pasal dan berteriak teriak (suara yang tinggi).
5. Hendaklah mengetahui bila harus
berhenti bicara ketika nafsunya masih menyuruhnya danberhenti sebelum orang
lain tidak mahu mendengarkan.
6. Hendaknya tidak bercerita sesuatu
yang tidak mendatangkan manfaat seperti menceritaperistiwa yang telah terjadi
tanpa ada tujuan yang benar.
7. Jauhilah berkumpul bersama sama orang
yang lalai atau orang orang yang berakal lemahyang menghabiskan waktunya
mencerita kejadian yang sudah berlalu tanpa tujuan yang benar.
8. Hendaklah bercakap bila perlu sahaja.
Kerana itulah dikatakan bahwa menolong orang yangbersalah adalah melakukan dua
kesalahan.
9. Menceritakan peristiwa yang lalu
hanya menyia yiakan umur.
10. Jauhilah diri dari berbicara dan
mendengar ucapan ucapan yang dapat membangkitkannafsu dan menjemput timbulnya
keburukkan. Kerana nafsu sangat cepat mempelajari dan dapatmerasakan keadaan
nafsu orang lain.
11. Berhati hati bila mengucapkan
sesuatu yang pada zahirnya baik tapi muncul dari nafsunyayang bergejolak dan
buruk maka ucapannya akan menggerakkan dan membangkitkankeburukan nafsu orang
lain.
12. Pada masa hendak berbicara
perhatikan nafsu kamu dan nafsu orang lain supaya tercapaikebaikan dan
ketenangan bukan keburukan.
13. Pengaruh ucapan pada pendengar
tergantung pada jiwa pembicara kalau ucapan tersebutmuncul dari jiwa yang kuat
maka akan memberikan kesan yang kuat. Dan jika muncul dari jiwa yang lemah maka
akan memberikan kesan yang lemah.
14. Berbicaralah dengan teman teman kamu
dengan lemah lembut dan menyenangkan hatinyadan tidak membuatnya marah.
15. Bergaulah dengan manusia dengan
sopan santun.
16. Jauhilah pertentangan dan
pertengkaran dengan segenap tenaga baik secara zahir ataubatin. Jika engkau
tidak mampu menghindarinya secara batiniah maka hindarilah secarazahiriah.
17. Sayidina Ali kwh berkata:
“Biasakanlah diri kamu untuk berniat baik dan bertujuan baik niscaya kamu akan
selamat dunia dan akhriat”.
18. Perbaikilah akhlak engkau niscaya
engkau akan mendapat petunjuk dalam setiap urusanperbuatan engkau.
19. Ilmu diperoleh dengan belajar sedang
hilm (sabar) diperolehi dengan latihan bersabar.
20. Jagalah ucapan engkau daripada
mengucapkan kata kata buruk atau menceritakan(menyampaikan) cerita yang buruk
kepada seseorang kerana kelak engkau akan terkenakesalahannya dan akan mendapat
dosa paling banyak.
21. Bila engkau didalam keadaan marah
dan emosi tahanlah diri engkau dari berkata katakerana saat itu nafsu engkau
sedang bergolak dan berkobar kobar untuk menarik engkausampai tergelincir dalam
kesalahan. Hendaklah engkau bersabar sehingga nafsu engkau tenang.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan