SYEIKH ABU SAID AL KHARRAZ (si tukang melubangi sepatu)
Berkaitan dengan benar dalam bertaqwā kepada Allah s.w.t., ada beberapa firman-Nya yang menyatakan hal tersebut. Di antaranya adalah:
وَ
إِيَّايَ فَارْهَبُوْنِ
“Dan hanya kepada-Ku kalian semua
harus takut.”
(al-Baqarah 2: 40)
وَ إِيَّايَ
فَاتَّقُوْنِ
“Dan hanya kepada-Ku kalian semua
harus bertaqwā.” (al-Baqarah 2: 41)
فَلاَ
تَخْشَوُا النَّاسَ وَ اخْشَوْنِ
“Janganlah kalian takut akan manusia,
melainkan kepada-Ku.” (al-Mā’idah 5: 44)
يَخَافُوْنَ
رَبَّهُمْ مِّنْ فَوْقِهِمْ
“Mereka takut akan Tuhannya yang
berkuasa atas diri mereka.”
(an-Naḥl 16: 50)
كَذلِكَ
إِنَّمَا يَخْشَى اللهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ
“Demikianlah sesungguhnya hanya para
‘ulamā’ dari hamba-Nya
yang takut kepada Allah s.w.t.” (Fāthir 35: 28)
وَ لاَ
تَعْمَلُوْنَ مِنْ عَمَلٍ إِلاَّ كُنَّا عَلَيْكُمْ شُهُوْدًا إِذْ تُفِيْضُوْنَ
فِيْهِ
“Dan tidak ada suatu perbuatan pun
yang kalian lakukan, kecuali Kami menjadi saksi atas semua perbuatan yang
sedang kalian lakukan.”
(Yūnus 10: 61)
أَنَّ
اللهَ يَعْلَمُ مَا فِي أَنفُسِكُمْ فَاحْذَرُوهُ
“Allah mengetahui rahasia yang
tersembunyi dalam hati kalian, maka bersikap waspadalah kepada-Nya.” (al-Baqarah 2: 235)
Selain
itu, ada pula hadits Rasūlullāh s.a.w. yang
berkaitan dengan hal ini, yaitu:
خَفِ اللهَ
كَأَنَّكَ تَرَاهُ
“Takutlah kamu kepada Allah
seolah-olah kamu melihat-Nya.”
Upaya yang
bisa dilakukan untuk menimbulkan rasa takut agar hati menjadi tenang adalah
senantiasa mengingat Allah s.w.t., baik secara rahasia mau pun terang-terangan.
Hal ini akan terjadi, jika kamu sudah merasa yakin bahwa Allah s.w.t. mampu
melihat segala gerak-gerikmu, dan tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi
dari-Nya, baik yang lahir mau pun yang batin. Jika mampu, maka kamu akan
memuliakan maqām Tuhanmu
dengan segala gerak-gerikmu, seandainya benar keyakinan atas apa yang terjadi
pada dirimu, kalau sampai Allah melihat sesuatu yang tidak diridai-Nya telah
menguasai perasaan dan hatimu.
Barang
siapa yang batinnya selalu sadar bahwa Allah s.w.t. senantiasa melihatnya dalam
segala kondisi, niscaya akan menjauhkan dirinya dari segala perkara yang
dibenci Allah s.w.t. Hatinya akan menjadi bersih penuh cahaya dengan
terus-menerus diselubungi rasa takut dari seluruh anggotanya. Selain itu,
kekhawatirannya akan tidak memperoleh balasan dari Allah s.w.t. terus menyala
dalam hati seraya diiringi perasaan takut dalam segala situasi dan perbuatan.
Dan kala itu, ia akan terus menjunjung perintah Allah s.w.t. dalam hatinya
dengan tidak menghiraukan celaan orang lain dalam melaksanakan perintah Allah
s.w.t. pun akan meremehkan semua orang yang menyia-nyiakan perintah Allah,
karena baginya, tidak ada yang lebih penting selain Allah s.w.t.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan