SYEIKH ABU ABDILLAH AL-HARITS BIN ASAD “AL-MUHASIBI”
Sahabatku! Apapun yang
datang kepadamu yang bersumber dari Allah SWT. Dan Rasul-Nya saw. Bila berupa
kemudahan, maka ambilah. Telah sampai kepada kami bahwa, “Sesungguhnya Allah
SWT menyukai kemudahan-Nya dilaksanakan sebagaimana Dia menyukai yang sulit
dari-Nya dikerjakan. Gemarilah sesuatu yang dibolehkan untuk mau dari setiap
kemudahan yang sedikit. Karena, telah sampai keppada kami bahwa Rasulullah saw.
Sangat menyukai kemudahan yang sedikit dari beberapa perkara.
Janganlah kamu berpaling
dari afiat dalam segala hal, dan janganlah kamu menantang bahaya karena kita
bukanlah termasuk ahlinya. Jika kamu sedikit diuji dengan hal yang tidak kamu
sukai dan dengan musibah, saat itu bermujahadahlah terhadap diri kamu untuk
bersabar dalam penderitaan, karena hal demikian adalah termasuk perhatian Allah
kepada hamba-Nya. Dan janganlah sampai kamu mengeluh serta tidak mau menerima
ketentuan-ya.
Telah sampai kepada kami
bahwa Allah SWT berkata : “Siapa yang tidak mau menerima ketentuan-Ku dan tidak
bersabar terhadap bala’Ku, maka hendaklah ia mencari Tuhan selain Aku.” Juga
firman-Nya : “Siapa rela terhadap ketentuan, keputusan dan takdir Ku, maka
untuknya adalah keridhaan apabila ia berjumpa dengan Ku, maka baginya adalah
kebencian apabila ia bertemu dengan Ku.”
Kiranya, cukuplah keadaan
demikian sebagai suatu bencana yang menimpa diri seorang hamba, saat pandangan
Allah SWT. Menjadi buruk kepadanya. Maka janganlah kamu bersedih dengan
pendangan Allah seperti itu kepadamu.
Sahabatku! Kesenangan
terletak pada musibah di dunia, karena hal itu merupakan simpanan bagi mereka
yang mampu bersabar, dan sekaligus menghapuskan kesalahan-kesalahan.
Seorang tokoh berkata :
“Orang yang tidak bergembira terhadap musibah yang menimpanya karena peristiwa
itu diharapkan dapat menghapuskan kesalahan, malaikat akan berkata : ‘Kami
telah berusaha mengobatinya tapi ia tidak juga sembuh.”
Celakalah kalian! Siapa
yang lebih berhak dengan ketenangan dari musibah dunia daripada orang yang
meyakini pilihan Allah untuk dirinya, ia menahannya sedikit dan akan bahagia
selamanya. Siapa yang lebih berhak dari ketenangan dari suatu yang tidak di
sukainya daripada orang yang diperhatikan oleh Allah, lalu Allah menutupi
dengan musibah itu keburukannya, serta memberinya pahala atas hal itu dengan
suatu pahala tanpa ada hisab, kemudian Dia menjadikannya bahagia
selama-lamanya. Semoga Allah menjadikan kita berbahagia dengan ridha-Nya
terhadap kita. Aamiin.. Aamiin ya Rabbal ‘Alaminn.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan