Pada kajian kali ini, akan ditengahkan dialog antara dua ulama
besar yang sering kali dibawakan juga oleh ulama-ulama yang lainnya.
Mereka
berdua merupakan guru dan murid. Mereka adalahSyaqiq Al-Balkhi dan
Hatim Al-Asham. Mereka berdua merupakan rujukan para ulama, bahkanHatim Al-Asham mendapatkan julukan Lukman
Al-Hakim nya umat
ini. Karena begitu banyak kata-kata hikmah yang beliau ucapkan.
Hatim Al-Asham merupakan murid dari Syaqiq Al-Balkhi,
dan beliau sangat terpengaruh dengan gurunya ini. Suatu ketika, saat mereka
sudah lama merajut hubungan guru dan murid. Maka Syaqiq Al-Balkhi bertanya
kepada muridnya tersebut: “Engkau telah mendampingi diriku bertahun-tahun
lamanya, apa yang telah engkau pelajari dariku?”. Maka Hatim Al-Asham menjawab:
“Ada delapan perkara (yang sangat berkesan bagiku).”
–
Yang pertama, aku melihat setiap manusia memiliki hal yang mereka sukai dan cintai.
Namun, ketika ia meninggal dunia, maka orang-orang yang mencintainya
meninggalkannya begitu saja. Oleh karena itu, aku menjadikan amal-amal baikku
sebagai hal yang aku sukai dan cintai agar ia dapat mendampingiku di kubur
nanti.
– Yang kedua, aku membaca firman Allah Ta’ala:
“Dan
orang yang menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya
surgalah tempat tinggal(nya).” (QS An-Naziat [79]: 40-41)
Dari
kebersamaanku denganmu, aku benar-benar mengetahui makna dari ayat ini. Dikisahkan bahwa Syaqiq Al-Balkhi merupakan orang
yang benar-benar menahan hawa nafsunya.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan