OLEH IMAM NAWAWI {ulama besar mazhab Syafi'i}
Dari Abu
Hurairah radhiyallahu 'anhu, bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa Sallam:
“Berilah wasiat kepadaku”. Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
“Janganlah engkau mudah marah”. Maka diulanginya permintaan itu beberapa kali.
Sabda beliau : “Janganlah engkau mudah marah”.
[Bukhari no.
6116]
Pengarang
kitab Al Ifshah berkata : “Boleh jadi Nabi mengetahui laki-laki tersebut sering
marah, sehingga nasihat ini ditujukan khusus kepadanya. Nabi Shallallahu
‘alaihi wa Sallam memuji orang yang dapat mengendalikan hawa nafsunya ketika
marah”. Sabda beliau : “Bukanlah dikatakan orang yang kuat karena dapat
membanting lawannya, tetapi orang yang kuat ialah orang yang mampu
mengendalikan hawa nafsunya di waktu marah”.
Allah juga
memuji orang yang dapat mengendalikan nafsunya ketika marah dan suka memberi
maaf kepada orang lain.
Diriwayatkan
dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda :
“Barang siapa menahan marahnya padahal ia sanggup
untuk melampiaskannya, maka kelak Allah akan memanggilnya pada hari kiamat di
hadapan segala makhluk, sehingga ia diberi hak memilih bidadari yang
disukainya”
Tersebut pada
Hadits lain : “Marah itu dari setan”.
Oleh karena
itu, orang yang marah menyimpang dari keadaan normal, berkata yang bathil,
berbuat yang tercela, menginginkan kedengkian, perseteruan dan
perbuatan-perbuatan tercela. Semua itu adalah akibat dari rasa marah. Semoga
Allah melindungi kita dari rasa marah. Tersebut pada Hadits Sulaiman bin Shard
: “Sesungguhnya mengucapkan ‘a’udzuubillaahi minasy syaithanirrajiim’ dapat
menghilangkan rasa marah”.
Karena
sesungguhnya setanlah yang mendorong marah. Setiap orang yang menginginkan
hal-hal yang terpuji, setan selalu membelokkannya dan menjauhkannya dari
keridhaan Allah, maka mengucapkan “a’udzuubillaahi minasy syaithanirrajiim”
merupakan senjata yang paling kuat untuk menolak tipu daya setan ini.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan