(Tingkatan-tingkatan Perjalanan Ruhani)
karya 'Abdullah Al-Ansari Al-Harawi
Manzilah Pertama "Manzilah
al-Yaqzhah".
Manzilah Pertama dari Manzilah al-Bidayat, yaitu
"Manzilah al-Yaqzhah"(Keterjagaan, Kesadaran).
Al-Yaqzhah adalah keterjagaan
seorang hamba dan tumbuhnya kesadaran.
"Katakan Aku memberikan nasihat pada
setiap kamu satu hal saja. Hendaklah kamu berdiri menghadap Allah"
(QS 34:46).
Berdiri dihadapan Allah adalah
keterjagaan seorang hamba dari kelalaian dan bangkit dari keterpurukan dan ini
merupakan awal munculnya cahaya di hati seorang hamba sebagai cahaya peringatan
baginya.
Manzilah Al-Yaqzhah memiliki tiga manzilah:
Pertama adalah Kesadaran hati atas nikmat yang dicurahkan
Allah untuknya dan penyesalan atas penggunaan nikmat tersebut yang bukan
sebagaimana mestinya dan hanya memandang nikmat tersebut batasan pada yang
sempit.
Kesadaran akan tidak layaknya sikap
terhadap nikmat tersebut.
Pada tingkat dasar ini seorang hamba
haruslah sadar bahwa betapa nikmat Allah, baik Zhahir maupun Bathin selama ini
meliputi hidupnya:
"Dan Allah memenuhinya dengan nikmat yang Zhahir dan
bathin"(QS 31:20).
Dan kesadaran bahwa penghargaannya
terhadap nikmat tersebut begitu rendahnya. Menyesal bahwa nikmat tersebut
kemudian berlalu dengan perlakuan yang belum layak atasnya. Kesadaran bahwa apa
pun kebaikan yang dilakukan tidak lain adalah semata kenikmatan yang Allah
curahkan untuknya bukan berasal dari dorongan dirinya.
Cahaya pertama yang harus muncul
pada diri salik pada Manzilah Yaqzhah tingkat pertama.
Kedua adalah salik harus melihat kembali keburukan yang
pernah dilakukannya dan betapa dia sudah membahayakan dirinya selama ini.
Dan berusaha dengan segala
keinginannya untuk melepaskan diri dari kebutuhan-kebutuhan itu dengan tekad
penyucian diri darinya.
Salik harus melihat bahwa dosa
adalah bahaya yang menghancurkan dirinya, baik sekarang atau masa datang, baik
Zhahir maupun bathin, karena efek setiap dosa begitu besarnya yang sering tidak
disadari.
Dosa membuat kotor jiwanya sehingga
jiwa tidak akan mampu merasakan getaran Ruhaniah.
Tidak ada jalan baginya kecuali
berupaya membuat dirinya kembali jernih dengan ketaatan dan mengikuti kembali jalan
kesucian.
Ketiga, kesadaran dan pengetahuan atas bertambah dan berkurangnya
ketaatan di hari-hari lalu dan mengetahui sebab darinya sehingga dapat menata di
waktu berikutnya.
Bahwa dalam waktu yang lewat dari
kehidupan ada saat-saat ketaatan dan ketundukan kita kepada Allah demikian
baiknya sehingga saat-saat tersebut adalah saat yang istimewa, namun ada juga
saat yang di situ kita jauh dari Allah bahkan melakukan keburukan sehingga
menjadi saat yang buruk bagi kita.
Kita harus menyadari penyebab yang
membawa kita menjadi taat kepada Allah shigga bisa kita jaga sebab tersebut
yang dengan menjaganya akan membawa efek ketaatan.
Kita juga harus tahu sebab yang
membawa kelengahan yang dengan kesadaran itu kita bisa menjauhi sebab tersebut
dan berefek lepasnya kita dari jeratan kelengahan dan keburukan.
Penjelasan ringkas jalan bagi ketiga Manzilah Yaqzhah
dikemukakan oleh Syaikh sebagai berikut:
Ma'rifat nikmat melalui tiga hal:
Cahaya Akal, merasakan kilatan
cahaya keghaiban dan mengambil pelajaran dari mereka yang celaka.
Menyadari keburukan melalui tiga jalan :
Mengagungkan Allah, ma'rifat diri
dan menunaikan janji.
Marifat atas bertambah dan berkurangnya ketaatan melalui
tiga hal:
Belajar ilmu kepada 'Alim, mengikuti
ajakan akan kesucian dan kemuliaan dan selalu bersama dengan orang-orang yang
menempuh perjalanan Ruhaniah.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan