KITAB
RIYADHUS SHALIHIN (TAMAN ORANG-ORANG SHALIH)
IMAM NAWAWI
Allah Ta'ala berfirman:
"Orang-orang
yang zalim itu tidak
mempunyai sahabat setia dan penolong yang dipatuhi."(Ghafir: 18)
Allah Ta'ala berfirman pula:
"Orang-orang
yang menganiaya itu tidak mempunyai penolong." (al-Haj: 71)
Adapun Hadis-hadisnya, maka di antaranya
ialah Hadisnya Abu Zar r.a. yang sudahdisebutkan di muka dalam akhir bab
Mujahadah atau Perjuangan, Lihat Hadis n.o 111.
204. Dari Jabir r.a. bahwasanya Rasulullah
s.a.w. bersabda: "Takutlah engkau semua hindarkanlah dirimu semua - akan
perbuatan menganiaya, sebab menganiaya itu akanmerupakan berbagai kegelapan
pada hari kiamat. Juga takutlah - hindarkanlah dirimu semua- akan sifat kikir,
sebab kikir itu menyebabkan rusak binasanya ummat yang sebelummusemua. Itulah
yang menyebabkan mereka sampai suka mengalirkan darah sesamanya danpula
menyebabkan mereka menghalalkan apa-apa yang diharamkan pada diri
mereka.(Riwayat Muslim)
205. Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya
Rasulullah s.a.w., bersabda:"Niscayalah engkau itu akan menunaikan
memberikan hak-hak itu kepada ahlinya pemiliknya pada hari kiamat, sehingga
dibimbinglah kambing yang tak bertanduk darikambing yang bertanduk yakni
kambing tak bertanduk itu akan memberikan balasanmenyakiti kepada kambing yang
bertanduk sesuai dengan perbuatan yang bertanduk itu
ketika di dunia." (Riwayat Muslim)
Keterangan:
Hadis ini dengan jelas menerangkan bahwa
semua binatang pada hari kiamat nantiakan dikumpulkan di padang mahsyar dan
dikembalikan tubuh dan ruhnya sebagaimanawaktu hidupnya di dunia. Jadi sama
halnya dengan manusia, baik yang sudah mukalaf, yang
masih kanak-kanak, begitu pula yang gila.
206. Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma,
katanya: "Kita semua sedangmempercakapkan perihal haji wada' haji Nabi s.a.w. yang terakhir dan sebagai
mohon diri,
sedang Nabi s.a.w. ada di hadapan kita.
Kita semua tidak mengetahui apa yang sebenarnyadisebut haji wada' itu sehingga
Rasulullah s.a.w. bertahmid kepada Allah serta memujiNya,kemudian menyebutkan
perihal al-Masih Dajjal. beliau s.a.w. memperpanjang sekali dalammenguraikan
tentang dajjal itu dan bersabda:
Dajjal adalah manusia penipu dan
pembohong, buta matanya yang sebelah kanan, memiliki berbagai
keistimewaan dan mengaku menjadi Tuhan.
Banyak juga pengikutnya. Ia akan datang apabila hari kiamat
sudah hampir tiba. Jadi merupakan alamat
kubra (alamat besar) perihal akar segera datangnya hari kiamat itu.
"Tiada seorang Nabipun yang diutus
oleh Allah, melainkan Nabi itu tentu menakutnakutiummatnya tentang tibanya
Dajjal. Nuh dan semua Nabi yang datang sesudahnyasama menakut-nakuti ummatnya
tentang Dajjal tersebut. Bahwasanya Dajjal itu akan
keluar di kalangan engkau semua, maka
tidak akan tersamarkan perihal keadaannya ituatasmu semua dan persoalan
dirinyapun tidak samar-samar pula bagimu. SesungguhnyaTuhanmu tidaklah buta
matanya sebelah, padahal sesungguhnya Dajjal itu adalah butamatanya sebelah
kanan, seolah-olah matanya itu sebagai sebuah buah anggur yang menonjolkemuka.
Ingatlah, sesungguhnya Allah mengharamkan atasmu semua darah-darahmu -untuk
dialirkan - serta harta-hartamu - untuk dirampas, sebagaimana kesuciannya
harimu ini
dalam negeri sucimu ini -yakni negeri
Makkah, Ingatlah, bukankah saya telahmenyampaikan? Para sahabat berkata:
"Benar." Beliau s.a.w. bersabda: "Ya Allah,
saksikanlah," sampai tiga kali.
"Celaka untukmu semua," atau "Bencana untukmu
semua,"lihatlah - perhatikanlah, janganlah engkau semua kembali menjadi
orang-orang kafirsepeninggalku nanti, yang sebagian memukul leher sebagian yang
lain - yakni bunuhmembunuh tanpa dasar kebenaran." (Riwayat Bukhari)
Imam Muslim juga meriwayatkan sebagiannya.
207. Dari Aisyah radhiallahu 'anha
bahwasanya Rasululiah s.a.w. bersabda:
"Barangsiapa yang menganiaya -
mengambil tanpa izin pemiliknya - seukuran kirakirasejengkal tanah, maka tanah
itu akan dikalungkan di lehernya dari tujuh lapis bumi sebagai siksanya pada
hari kiamat nanti." (Muttafaq 'alaih)
208. Dari Abu Musa r.a., katanya:
"Rasululiah s.a.w. bersabda:
"Sesungguhnya Allah itu menantikan
untuk orang yang zalim -tidak segera dijatuhihukuman, tetapi apabila Allah
telah menghukumnya, maka tidak akan melepaskannyasamasekali – sampai hancur
sehancur-hancurnya.
Selanjutnya beliau s.a.w. membaca ayat -
yang artinya: "Dan demikianlah hukumanyang diberikan oleh Tuhanmu jikalau
Dia menghukum negeri yang melakukan kezaliman.Sesungguhnya hukuman Tuhan itu
adalah pedih dan keras." (Muttafaq 'alaih)
209. Dari Mu'az r.a., katanya: "Saya
diutus oleh Rasulullah s.a.w. lalu beliau s.a.w.bersabda:
"Sesungguhnya engkau akan mendatangi
sesuatu kaum dari ahlul kitabYahudi danNasrani, maka ajaklah mereka itu kepada
menyaksikan bahwasanya tiada Tuhan melainkanAllah dan bahwasanya saya adalah
pesuruh Allah. Jikalau mereka telah mentaati untuk
melakukan itu, maka beritahukanlah
bahwasanya Allah telah mewajibkan atas mereka akanlima kali sembahyang dalam
setiap sehari semalam. Jikalau mereka telah mentaati yangsedemikian itu, maka
beritahukanlah kepada mereka bahwasanya Allah telah mewajibkanatas mereka
sedekah zakat yang diambil dari kalangan mereka yang kaya-kaya, kemudian
dikembalikan diberikan kepada golongan
mereka yang fakir-miskin. Jikalau merekamentaati yang sedemikian itu, maka
jagalah harta-harta mereka yang dimuliakan - yakniyang menjadi milik peribadi
mereka. Takutlah akan permohonan doa orang yang dianiaya- balk ia muslim atau
kafir, karena sesungguhnya saja tidak ada tabir yang menutupi
antarapermohonannya itu dengan Allah yakni doanya pasti terkabul."
(Muttafaq 'alaih)
210. Dari Abu Humaid, yaitu Abdurrahman
bin Sa'ad as-Sa'idi r.a., katanya: "Nabis.a.w. mempergunakan seorang
lelaki dari al-Azad - sebagai petugas di sesuatu daerah.
Orang itu bernama Ibnul Lutbiyah untuk
urusan pengambilan sedekah zakat. Setelah iadatang, lalu berkata: "Ini
adalah untuk Tuan dan yang ini dihadiahkan kepadaku." Rasulullahs.a.w.
lalu berdiri di atas mimbar, bertahmid serta memuji kepada Allah kemudian
bersabda:
"Amma ba'd. Sesungguhnya saya telah
mempergunakan seseorang di antara engkausemua untuk sesuatu tugas dari sekian
banyak tugas yang diserahkan oleh Allah kepadaku.
Lalu ia datang kembali dan berkata:
"Ini adalah untuk Tuan - zakat yang sebenarnya danyang ini adalah sebagai
hadiah yang diberikan padaku." Cobalah ia duduk saja di rumahayah atau
ibunya, apakah ada yang sampai kedatangan hadiah, jikalau ia berbuat
sebenarnya.
Demi Allah, tiada sesuatupun yang diambil
oleh seseorang dari engkau semua yang tidakdengan haknya, melainkan ia akan
menemui Allah Ta'ala, barang itu akan dibawanya padahari kiamat.
Sungguh-sungguh saya tidak akan mengenal seseorang dari engkau semua
yangmenemui Allah itu dengan membawa seekor unta suapan sambil bersuara, atau
membawaseekor lembu sambil menguak atau seekor kambing sambil mengembik."
Selanjutnya beliau
s.a.w. mengangkat kedua tangannya sehingga
terlihatlah putihnya kedua ketiak beliau itu
lalu bersabda: "Ya Allah, bukankah
hal ini telah saya sampaikan." (Muttafaq 'alaih)
211. Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi
s.a.w. sabdanya: "Barangsiapa yang disisinyaada sesuatu dari hasil
penganiayaan untuk saudaranya, baik yang mengenai keperwiraansaudaranya itu
ataupun sesuatu yang lain, maka hendaklah meminta kehalalannya pada hari
ini semasih di dunia, sebelum tidak
lakunya wang dinar dan dirham. Jikalautidakmeminta kehalalannya sekarang ini,
maka jikalau yang menganiaya itu mempunyai amalshalih, diambillah dari amal
shalihnya itu sekadar untuk melunasi penganiayaannya,sedang
jikalau tidak mempunyai kebaikan
samasekali, maka diambillah dari keburukan-keburukanorang yang dianiayanya itu,
lalu dibebankan kepada yang menganiayanya tadi." (Riwayat Bukhari)
212. Dari Abdullah bin Amr bin al-'Ash
radhiallahu 'anhuma dari Nabi s.a.w.,sabdanya:
"Muslim ialah
orang yang semua orang Islam selamat dari kejahatan lidah ucapan dan kejahatan
tangannya-perbuatannya. Muhajir ialah orang yang meninggalkan apa-apayang
dilarang oleh Allah padanya." (Muttafaq 'alaih)
213. Juga dari Abdullah bin Amr bin
al-'Ash, katanya: "Adalah di atas beban Nabis.a.w. itu seorang lelaki yang
namanya Kirkirah, kemudian ia meninggal dunia. Rasulullahs.a.w. lalu bersabda:
"Ia masuk dalam neraka." Para sahabat lalu pergi melihat orang yang
mati itu - dengan tujuan ingin mengetahui
apa sebab yang memasukkannya ke dalam neraka,kemudian mereka menemukan sebuah
baju kurung yang dikhianatinya yaknidisembunyikan dari hasil rampasan
peperangan yang semestinya dikumpulkan." (Riwayat
Bukhari)
214. Dari Abu Bakrah, yaitu Nufai' bin
al-Harits r.a. dari Nabi s.a.w. sabdanya:
"Sesungguhnya
zaman itu telah berputar sebagaimana keadaan-nya sejak hari Allahmenciptakan
semua langit dan bumi. Setahun itu ada dua belas bulan dan di antaranya adaempat
bulan yang suci, tiga berturut-turut, yaitu Dzulqa'dah, Dzulhijah dan Muharram
dankeempatnya ialah bulan Rajab Mudhar yang jatuh antara Jumada dan Sya'ban.
Sekarang inibulan apakah?" Kita para sahabat menjawab: "Allah dan
RasulNya adalah lebihmengetahui."
Beliau s.a.w. berdiam diri, sehingga kita
menyangka bahwa beliau akanmemberinya nama lain lagi selain dari nama yang
biasa.
Kemudian beliau bersabda:
"Bukankah ini bulan Dzulhijah."
Kita menjawab: "Benar." Beliau bersabda lagi: "Negerimanakah
ini?" Kita menjawab: "Allah dan RasulNya adalah lebih mengetahui.
"Beliauberdiam diri, sehingga kita menyangka seolah-olah beliau akan
memberinya nama lain lagiselain dari nama yang biasa. Kemudian beliau bersabda:
"Bukankah ini baldah haram - negeri
suci." Kita menjawab:
"Benar." Beliau bertanya lagi: "Hari apakah ini." Kita
menjawab: "Allahdan RasulNya adalah lebih mengetahui."
Beliau berdiam diri sehingga kita
menyangka,
seolah-olah akan memberinya nama lain lagi
selain dari namanya yang biasa. Lalu beliaubersabda: "Bukankah hari ini
hari Nahar - hari raya Kurban."
Kita menjawab: "Benar."
Beliau bersabda pula:
"Sesungguhnya darah-darahmu,
harta-hartamu dan keperwiraanmu adalah haramatasmu semua - yakni wajib
dilindungi, darah tidak boleh dialirkan, harta tidak bolehdirampas dan
keperwiraan tidak boleh dipermalukan atau dihinakan, sebagaimana juga
kesuciannya harimu ini, di negerimu ini
dan dalam bulanmu ini. Dan engkau semua akanmenemui Tuhanmu lalu Dia akan
menanyakan kepadamu semua perihal amalan-amalanmu.Ingatlah, maka janganlah
engkau semua kembali menjadi orang-orang kafir sepeninggalkunanti, yang
sebagian memukul leher sebagian yang lain - bunuh-membunuh tanpa dasar
kebenaran. Ingatlah, hendaklah yang
menyaksikan - hadir ketika itu - menyampaikan kepadayang tidak hadir.
Barangkali orang yang diberi berita itu akan lebih memahami dari sebagianorang
yang mendengar sendiri." Kemudian beliau bersabda: "Ingatlah,
bukankah aku telahmenyampaikan ini? Ingatlah, bukankah aku telah menyampaikan
ini?" Kita menjawab:
"Benar." Beliau bersabda lagi:
"Ya Allah, saksikanlah." (Muttafaq 'alaih)
215. Dari Abu Umamah, yaitu lyas bin
Tsa'labah al-Haritsi r.a. bahwasanya Rasulullahs.a.w. bersabda:
"Barangsiapa
yang mengambil haknya seseorang muslim dengan sumpahnya, makaAllah telah
mewajibkan neraka untuknya dan mengharamkan syurga atasnya." Kemudianada
seorang lelaki yang bertanya: "Apakah demikian itu berlaku pula, sekalipun
sesuatubenda yang remeh,ya Rasulullah?" Beliau s.a.w. menjawab: "Sekalipun
bendanya itu berupasetangkai kayu penggosok gigi." (Riwayat Muslim)
216. Dari Adi bin Amirah r.a., katanya:
"Saya mendengar Rasulullah s.a.w.bersabda:
"Barangsiapa yang kita pergunakan di
antara engkau semua sebagai petugas atassesuatu pekerjaan, kemudian
menyembunyikan dari kita sebuah jarum, apalagi yang lebihbesar dari jarum itu,
maka hal itu adalah sebagai pengkhianatan yang akan dibawanya
sendiri pada hari kiamat." Kemudian
ada seorang lelaki berkulit hitam dari kaum Ansharberdiri, seolah-olah saya
pernah melihat padanya, lalu ia berkata: "Ya Rasulullah terimalahkembali
tugas yang Tuan serahkan itu daripadaku maksudnya ia mohon dihentikan sebab
takut akan berbuat serong sebagai petugas.
Rasulullah s.a.w. bertanya: "Mengapa engkau?" IaBulan Rajab diberi
tambahan kala "Mudhar", sebabnya ialah kabilah mudhar itu lebih
sangat menghormati
dan memuliakannya. kalau dibandingkan
dengan kabilah-kabilah Arab yang lain-lain.
menjawab: "Saya mendengar Tuan
bersabda demikian, demikian yakni sabda di atas itu."
Beliau s.a.w. lalu bersabda pula:
"Saya berkata sekarang: "Barangsiapa yang kamipergunakan sebagai
petugas dari engkau semua untuk melaksanakan sesuatu pekerjaan,maka hendaklah
datang kepada kami dengan membawa hasil sedikit atau hasil banyak kalau
sebenarnya dapat banyak. Jadi apa-apa yang diberikan padanya, ambillah itu dan
apaapayang dilarang, janganlah diambil." (Riwayat Muslim)
Keterangan:
Penggelapan harta atau istilah pada zaman
kita sekarang ini disebut korupsi, menilikHadis di atas adalah sangat besar
dosanya bagi seorang pegawai yang diberi amanat dankepercayaan untuk memimpin
dan melayani ummat, sekalipun yang digelapkan itu hanyasebuah jarum saja,
apalagi kalau lebih besar nilainya. Oleh sebab itu Hadis di atas adalah
suatu ancaman yang sangat keras serta
peringatan yang tegas agar seseorang pegawai itujangan berbuat pengkhianatan
terhadap hak milik negara.
Dalam Hadis itu pula dijelaskan bahwa,
seseorang yang memangku suatu jabatan,baikyang tingkat tinggi,sedang atau
rendah, apabila merasa tidak sanggup memenuhi tugas yangdipertanggungjawabkan
kepadanya, wajiblah meminta berhenti sebagaimana yangdilakukan oleh seorang
Anshar yang berkulit hitam, yang dengan terang-teranganmemberikan kepada Nabi
s.a.w. agar diterima kembali tugas yang diserahkan padanya.
217. Dari Umar bin Alkhaththab r.a.,
katanya: "Ketika terjadi perang Khaibar, adasekelompok dari
sahabat-sahabat Nabi s.a.w. datang menghadap padanya, kemudian
merekamengatakan: "Fulan itu mati syahid dan Fulan itu juga mati
syahid," sehingga akhirnya
mereka menyebutkan nama seseorang lalu
mereka berkata: "Fulan itupun mati syahid pula."
Lalu Nabi s.a.w. bersabda: "Tidak
sama sekali, Fulan itu saya lihat masuk dalam nerakakarena sebuah baju burdah
atau baju kurung yang dikhianatkannya - yakni disembunyikandari hasil rampasan
peperangan." (Riwayat Muslim)
218. Dari Abu Qatadah yaitu al-Harits bin
Rib'i r.a. dari Rasulullah s.a.w. bahwasanyabeliau s.a.w. berdiri berkhutbah di
muka orang banyak, kemudian menyebutkan kepadamereka bahwasanya jihad fisabilillah
dan beriman kepada Allah itu adalah seutamautamanyaamalan. Kemudian ada seorang
lelaki berdiri dan berkata: "Ya Rasulullah,bagaimana pendapat Tuan,
jikalau saya terbunuh dalam peperangan fi-sabilillah, apakahsemua kesalahan
saya akan dihapuskan-?" Beliau s.a.w. menjawab: "Benar, jikalau
engkaudibunuh fi-sabilillah itu dalam keadaan sabar, mengharapkan keridhaan
Allah, sedang maju
dan tidak mengundurkan diri."
Selanjutnya Rasulullah s.a.w. bertanya: "Apayangakan kaukatakan
sekarang?" Orang itu berkata lagi: "Bagaimanakah pendapat Tuan,
jikalau sayaterbunuh dalam peperangan fi-sabilillah? Apakah semua kesalahan
saya dihapuskan?" Beliau
s.a.w. menjawab: "Benar demikian,
asalkan engkau dalam keadaan sabar, mengharapkankeridhaan Allah, sedang maju
dan tidak mengundurkan diri, kecuali pula kalau engkaumempunyai tanggungan
hutang, karena sesungguhnya Jibril mengatakan hal itu kepadaku."
(Riwayat Muslim)
Keterangan:
Dalam Hadis di atas ada suatu keterangan
yang jelas bahwa sekalipun berjihad fisabilillahsampai mati syahid itu,
pahalanya amat besar sekali di sisi Allah, namun tidakdapat menghapuskan
tanggungan perihal haknya sesama manusia seperti hutang. Jadiselama hutangnya
itu belum dilunasi atau direlakan oleh yang memberi hutang, tetap masihakan
diperhitungkan di akhirat nanti sebagai suatu dosa yang menjadi bebannya.
Jadi yang dapat dihapus hanyalah
hak-haknya Allah yang berupa dosa-dosa kecilbelaka. Inilah yang insya Allah
akan diampuni.
219. Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya
s.a.w. bersabda: "Adakah engkau semua tahu,siapakah orang yang pailit -
bangkrut - itu?" Para sahabat menjawab: "Orang pailit dikalangan '
kita ialah orang yang sudah tidak memiliki lagi sedirhampun atau sesuatu benda
apapun." Beliau s.a.w. lalu bersabda:
"Orang pailit dari kalangan ummatku ialah orang yangdatang pada hari
kiamat dengan membawa amalan shalat, puasa dan zakatnya, tetapikedatangannya
itu dahulunya - ketika di dunia - pernah mencaci maki si Anu, mendakwa
serong kepada si Anu, makan harta si Anu,
mengalirkan darah si Anu - tanpa dasarkebenaran, pernah memukul si Anu. Maka
orang yang dianiaya itu diberikan kebaikan orangtadi dan yang lainpun diberi
kebaikannya pula, Jikalau kebaikan-kebaikannya sudah habissebelum terlunasi
tanggungan penganiayaannya, maka diambillah dari kesalahan-kesalahanorang-orang
yang dianiayanya itu lalu dibebankan kepada orang tersebut, selanjutnya orangitu
dilemparkanlah ke dalam neraka." (Riwayat Muslim)
220. Dari Ummu Salamah radhiallahu 'anha
bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Hanyasanya saya ini adalah seorang
manusia seperti engkau semua pula dansesungguhnya engkau semua akan mengajukan
perselisihanmu itu kepadaku, barangkalisebagian dari engkau semua ada yang
lebihcerdik mengemukakan hujah alasannya dari
sebagian yang lain. Maka saya akan
memutuskannya sesuai dengan apa yang saya dengar.Maka barangsiapa yang saya
putuskan untuknya mendapat kemenangan sedangkan iamengetahui bahwa itu adalah
hak saudaranya - dimenangkan karena kepandaian bicaranya,maka sesungguhnya saja
saya tentukan untuknya sepotong daripada api neraka." (Muttafaq'alaih)
Alhanu, artinya lebih mengerti atau lebih pandai
(dalam mengemukakan alasan danlain-lain).
221. Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma,
katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Senantiasalah
seseorang mu'min itu ada di dalam kelapangan agamanya, selama iatidak pernah
memperoleh darah yang haram - yakni tidak pernah membunuh tanpa
dasarkebenaran." (Riwayat Bukhari)
222. Dari Khaulah binti Tsamir
al-Anshariyah dan ia adalah isterinya Hamzahradhiallahu 'anhuma, katanya:
"Saya
mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Sesungguhnya
ada beberapa orangyang membelanjakan harta Allahyakni hartamilik kaum Muslimin
- tanpa dasar kebenaran, maka bagi mereka itu adalah neraka padahari
kiamat." (Riwayat Bukhari)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan