KITAB
RIYADHUS SHALIHIN (TAMAN ORANG-ORANG SHALIH)
IMAM NAWAWI
Allah Ta'ala berfirman:
"Tiada kebaikannya samasekali dalam banyaknya pembicaraan rahasia
mereka itu, melainkan orang yang memerintahkan bersedekah, menyuruh berbuat
kebaikan serta mengusahakan perdamaian antara seluruh manusia." (an-Nisa':
114)
Allah Ta'ala berfirman lagi:
"Dan berdamai itu adalah yang
terbaik."
Allah Ta'ala berfirman pula:
"Maka
benaqwalah engkau semua kepada Allah dan damaikanlah antara sesamamu
sendiri."(al-Anfal: 1)
Juga Allah Ta'ala berfirman:
"Hanyasanya
kaum mu'minin itu adatah sebagai saudara, maka damaikanlah antara
keduasaudaramu." (al-Hujurat: 10)
249. Dari Abu Hurairah r.a., katanya:
"Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Setiap seruas tulang dari seluruh
manusia itu harus memberikan sedekahnya padasetiap hari yang matahari terbit
pada hari itu. Mendamaikan dengan cara yang adil antaradua orang adalah
sedekah, menolong seseorang pada kendaraannya lalu mengangkatnya ditas
kendaraannya itu atau mengangkatkan barang-barangnya ke sana, itupun
sedekah,ucapan yang baik juga sedekah dan setiap langkah yang dijalaninya untuk
pergi shalat juga
merupakan sedekah, menyingkirkan
benda-benda yang berbahaya dari jalan termasuk
sedekah pula." (Muttafaq 'alaih)
250. Dari Ummu Kultsum binti Uqbah bin Abu
Mu'aith, katanya: "Saya mendengarRasulullah s.a.w. bersabda:
"Bukannya termasuk pendusta orang
yang mendamaikan antara para manusia, lalu ia
menyampatkan berita yang baik atau
mengatakan sesuatu yang baik." (Muttafaq 'alaih)
Dalam riwayat Muslim disebutkan
tambahannya demikian: Ummu Kultsum berkata:
"Saya tidak pernah mendengar dari
Nabi s.a.w. tentang dibolehkannya berdusta daripadaucapan-ucapan yang diucapkan
oleh para manusia itu, melainkan dalam tiga hal yaituperihal peperangan,
mendamaikan antara para manusia dan perkataan seseorang suami
kepada isterinya serta perkataan isteri
kepada suaminya yang akan membawa kebaikan
rumah-tangga dan lain-lain."
251. Dari Aisyah radhiallahu 'anha,
katanya: "Rasulullah s.a.w. mendengar suarapertengkaran di arah pintu,
yang suara kedua orang yang bertengkar itu terdengar keraskeras.
Tiba-tiba salah seorang dari keduanya itu
meminta kepada yang lainnya agar sebagianhutangnya dihapuskan dan ia meminta
belas kasihannya, sedangkan kawannya itu berkata:
"Demi Allah, permintaan itu tidak
saya lakukan - tidak dibenarkan."Rasulullah s.a.w. kemudian keluar menemui
keduanya lalu bersabda: "Siapakah orangyang bersumpah atas Allah untuk
tidak melakukan kebaikan itu?" Orang itu berkata: "Sayaya Rasulullah.
Tetapi baginya- orang yang berhutang tadi mana saja yang ia sukai maksudnya
pemotongan sebagian hutangnya dikabulkan dengan sebab syafa'at beliau s.a.w.
itu." (Muttafaq 'alaih)
252. Dari Abul Abbas yaitu Sahal bin Sa'ad
as-Saidi r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w.menerima berita bahwa antara sesama
keturunan 'Amr bin 'Auf itu terjadi suatu hal yangtidak baik - perselisihan
faham, lalu Rasulullah s.a.w. keluar menemui mereka untukmendamaikan antara
orang-orang itu dan beliau disertai beberapa orang sahabatnya.
Rasulullah s.a.w. tertahan ditahan oleh
orang-orang yang didatangi olehnya untuk diberijamuan sebagai tamu, sedangkan
shalat Ashar sudah masuk waktunya. Bilal mendatangiAbu Bakar r.a. lalu berkata:
"Hai Abu Bakar, sesungguhnya Rasulullah tertahan, sedangkan
shalat sudah masuk waktunya. Adakah Tuan
suka menjadi imamnya para manusia?" AbuBakar menjawab: "Baiklah,
jikalau engkau menghendaki demikian." Bilal membaca iqamahdan majulah Abu
Bakar, kemudian ia bertakbir dan orang-orangpun bertakbir pula.
Di tengah shalat itu Rasulullah s.a.w.
datang berjalan di barisan sehingga berdirilahbeliau di suatu barisan.
Orang-orang banyak mulai bertepuk tangan, sedangkan Abu Bakartidak menoleh
dalam shalatnya itu. Tetapi setelah para manusia makin banyak yang
bertepuk-tepuk tangan, lalu Abu Bakar
menoleh ke belakang, tiba-tiba tampaklah olehnyaRasulullah s.a.w. Beliau s.a.w.
mengisyaratkan supaya shalat diteruskan - dan ia sebagaiimamnya. Tetapi Abu Bakar
setelah mengangkat tangannya - untuk beri'tidal lalu bertahmid kepada Allah terus
kembali ke belakang perlahan-lahan sampai berada di belakang terus berdiri di
jajaran shaf.
Rasulullah s.a.w. lalu maju, kemudian
bersembahyang sebagai imamnya para manusia.
Setelah selesai beliau s.a.w. menghadap
orang-orang itu lalu bersabda: "Hai sekalian manusia,mengapa ketika
terjadi sesuatu dalam shalat, lalu engkau semua bertepuk tangan?
Hanyasanya bertepuk tangan itu untuk kaum
wanita. Barangsiapa yang terjadi sesuatudalam shalatnya, hendaklah mengucapkan:
Subhanallah, maka sesungguhnya tiadaseorangpun yang mendengar ketika dibacakan
Subhanallah itu, melainkan ia tentu akan
menoleh. Hai Abu Bakar, apakah yang
menyebabkan saudara terhenti tercegah tidakmeneruskan - melakukan shalat
sebagai imamnya orang banyak, ketika saya memberikanisyarat untuk meneruskannya
itu?" Abu Bakar menjawab: "Kiranya tidak sepatutnyalah
untuk anak Abu Quhafah ini kalau
bersembahyang sebagai imam di sisi Rasulullah s.a.w. maksudnya Rasulullah
sebagai makmumnya." (Muttafaq 'alaih)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan