OLEH HUJJATUL ISLAM IMAM AL GHAZALI
Sebagian
ahli tafsir menafsirkan firman Allah SWT:
"Apakah
kamu merasa heran dengan berita ini. (QS.53 An Najm:59)".
(Baca
sampai akhir ayat)
Maksudnya:
Merasa
heran dengan pembicaraan Al Quran yang ditertawakan, yang diremehkan, padahal
dia berasal dari sisi Allah SWT. Dan janganlah menangis karena takut, jera
karena ancaman-Nya; sedangkan kamu lupa atau melupakan terhadap sesuatu yang
seharusnya dituntut kepadamu.
Sebagian
ulama berkata:
"Ketika
turun ayat ini, Nabi SAW tidak pernah tertawa, kecuali hanya tersenyum".
Riwayat
lain dikatakan:
"Nabi
SAW tidak pernah tertawa dan tidak pernah tersenyum sampai beliau SAW meninggal
dunia".
Dari
Ibnu Umar RA katanya:
Nabi
Muhammad SAW suatu hari pernah keluar dari masjid dan saat itu manusia sedang
bercakap-cakap sambil tertawa. Nabi SAW pun berhenti dan memberikan salam buat
mereka dan bersabda:
"Kalian
semua ingatannya terlalu banyak menghancurkan kenikmatan".
Setelah
itu beliau SAW keluar. Dan beliau SAW keluar pada kesempatan yang lain. Saat
itu pula ada kaum yang banyak tertawa. Beliau SAW bersabda:
"Demi
Dzat yang jiwaku berada dalam Kekuasaan-Nya, andaikan kamu mengetahui apa yang
aku ketahui, kamu pasti tertawa sedikit dan banyak menangis".
Ketika
Nabi Khidir AS mau berpisah dengan Nabi Musa AS. Nabi Musa minta nasehat:
"Berilah
aku nasehat".
Nabi
Khidir AS berkata:
"Hati-hatilah
kesombongan ketika saling berdebat, janganlah kamu berjalan tanpa ada kebutuhan,
jangan tertawa tanpa ada yang diherankan, jangan mencela orang-orang bersalah
atas kesalahan mereka, namun menangislah atas kesalahanmu sendiri".
Nabi
SAW bersabda:
"Banyak
tertawa menyebabkan matinya hati".
Sabda
Nabi SAW:
"Barangsiapa
yang terlalu banyak ketawa di masa mudanya, ia akan pikun di masa tuanya. Barangsiapa
yang tertawa di masa kayanya, dia akan menangis di masa miskinnya. Dan
barangsiapa yang tertawa di masa hidupnya, ia akan menangis disaat
kematiannya".
Nabi
SAW bersabda:
"Bacalah
Al Quran dan menangislah. Andaikan kamu tidak bisa menangis, maka berpura-puralah
menangis".
Firman
Allah SWT:
"Hendaklah
mereka tertawa sedikit dan banyak menangis, sebagai balasan apa yang mereka
kerjakan. (QS.9 At Taubah:82)".
Maksudnya
tertawa (sedikit) didunia dan banyak menangis di akherat.
Hasan
RA berkata:
"Aneh
sekali orang yang banyak tertawa, padahal dibelakangnya ada kematian".
Ibnu
Abbas RA berkata:
"Barangsiapa
yang banyak dosa dan dia tertawa, maka ia masuk neraka dalam keadaan
menangis".
Dan
Allah SWT memuji orang-orang menangis, firman-Nya:
"Mereka
tersungkur dengan wajahnya sambil menangis. (QS.Al Isra':109)".
Firman-Nya:
"Mengapakah
buku ini tidak meninggalkan yang kecil dan tidak pula yang besar, melainkan
semuanya dihitung. (QS.18 Al Kahfi:49)".
Kata
Imam Auza'i:
"Maksud
yang 'Kecil' adalah tersenyum dan yang 'Besar' adalah tertawa keras".
Sabda
Nabi SAW:
Pada
hari kiamat setiap mata menangis, kecuali ada 3 mata:
Mata
yang menangis karena takut kepada Allah.
Mata
yang terpejam dengan yang diharamkan Allah, dan
Mata
yang bangun malam menuju jalan Allah.
Dikatakan:
3
perkara yang menjadikan hati keras:
Tertawa
tanpa ada yang diherankan.
Makan
tanpa lapar, dan
Berbicara
tanpa ada kebutuhan.
Nabi
SAW selalu memakai apa saja yang ada, baik sarung atau selendang, baju kemeja,
jubah dan lain-lain. Dan yang paling menarik bagi beliau ialah pakaian warna
hijau. Dan paling banyak pakaian beliau berwarna putih. Beliau SAW bersabda:
"Pakaikanlah
buat orang-orang hidup dan kafankan buat yang mati".
Nabi
SAW pernah punya pakaian luar dari sutra Sundus. Warnanya yang indah hijau
membuat amat indah di kulit beliau yang putih. Pakaian beliau SAW semuanya
diatas 2 mata kaki dan sarung beliau selalu terangkat antara 2 mata kaki dan
pertengahan betis. Dan sungguh, beliau SAW pernah memakai jubah hitam. Dan Ummu
Salamah berkata;
"Demi
bapak dan ibuku sebagai tebusannya, apa yang bisa kau perbuat dengan jubah
hitam ini".
Nabi
SAW menjawab:
"Aku
memakainya".
Kata
Ummu Salamah RA:
"Aku
belum pernah melihat yang lebih indah daripada keputihanmu dengan warna
hitam".
Nabi
SAW bersabda:
Bilamana
memakai pakaian dimulai dari arah kanannya, dan beliau mengucapkan:
"Alhamdulillahilladzi
kasaa nii maa awaa roobihi 'aurotii wattajala finnasi".
Dan
bila beliau SAW melepaskan pakaiannya dari arah kiri. Bila beliau SAW memakai
pakaian baru, dia akan memberikan pakaian bekas kepada orang miskin, lalu
beliau SAW bersabda:
"Tiada
orang muslim yang memberikan pakaian kepada muslim lainnya, dia tidak akan
memberikan kecuali karena Allah. Maka orang ini selalu dalam tanggung jawab
Allah dalam pemeliharaan atau kebaikan-Nya selama masih menutupi aurat orang
yang diberi dalam keadaan hidup atau mati".
Nabi
SAW pernah memiliki pakaian luar (semisal mantel) untuk tempat hamparan beliau.
Pakaian itu bisa dilipat menjadi 2 lipatan. Dan beliau SAW pernah tidur diatas
tikar, dimana dibawahnya tidak ada sesuatupun kecuali tikar itu sendiri.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan