OLEH HUJJATUL ISLAM IMAM AL GHAZALI
Nabi
SAW bersabda:
"Takutlah
kalian akan hal-hal yang baru, sebab setiap perbuatan yang baru disebut bid'ah,
setiap bid'ah adalah sesat. Dan setiap yang sesat di neraka".
Nabi
SAW bersabda:
"Barangsiapa
yang membuat barang baru dalam perkaraku (maksudnya Islam), dimana sebenarnya
bukan dari Islam, maka ia ditolak".
Nabi
SAW bersabda:
"Hendaklah
kalian memegang teguh Sunnahku dan Sunnah (kebiasaan) khulafaaur rasyidin
sepeninggalku".
Dari
hadits-hadits ini bisa diambil pengertian bahwa sesuatu yang tidak sama dengan
Kitab Al Quran, Sunnah serta Ijma' para ulama (termasuk Qiyas adalah ijma'nya
para ulama; disamping Al Quran dan Hadits), maka sesuatu tersebut termasuk
bid'ah yang ditolak.
Nabi
SAW bersabda:
"Barangsiapa
yang melakukan suatu perbuatan yang baik, ia akan memperoleh pahala dari
perbuatan itu dan pahala orang yang mengamalkan perbuatan tersebut sampai hari
kiamat. Dan barangsiapa yang meletakkan sebuah tindakan perbuatan yang jahat,
ia akan memperoleh dosa dari perbuatan itu dan orang yang mengamalkan kejahatan
sampai hari kiamat".
Kata
Qatadah RA mengenai firman Allah SWT:
"Dan
sesungguhnya ini (Yang KUperintahkan) adalah jalanKU yang lurus, maka
ikutilah,,, (QS.Al An'am:153)".
Ialah
jalan tersebut merupakan jalan 1 yang terkumpul menjadi petunjuk untuk berjalan
menuju surga. Dan sesungguhnya iblis menciptakan jalan berupa bid'ah dengan
beberapa jalan, yakni jalan kesesatan yang pada akhirnya di neraka".
Kata
Ibnu Mas'ud RA:
Nabi
SAW membuat beberapa garis di sebelah kanan dan kiri, lalu beliau SAW bersabda:
"Semua
ini adalah cara yang didalamnya tidak ada cara kecuali disana ada jalan syetan
yang pasti mengajak untuk mengikutinya".
Dan
beliau SAW membacakan ayat ini.
Dan
kata Ibnu Abbas:
"Yang
dimaksud jalan seperti ini ialah kesesatan".
Kata
ibnu Athiyah:
"Cara
atau jalan seperti ini adalah yang ditempuh Umat Yahudi, Nasrani, Majusi dan
semua ahli bid'ah dan agama yang sesat; yakni golongan orang yang mengikuti
hawa nafsu. Juga ahli mengasingkan diri dalam cabang-cabangnya dan lain-lain,
yakni golongan yang suka berdebat. Semua ini arahnya kepada kesesatan dan bukan
tidak mungkin akan mengurangi keyakinan (i'tiqod)".
Nabi
SAW bersabda:
"Barangsiapa
yang membenci Sunnahku, maka dia bukan golonganku".
Sabda
Nabi SAW:
"Tidak
1 pun umat yang membuat bid'ah dalam agamanya setelah Nabinya, kecuali dia
telah menyia-nyiakan, misalnya Sunnahku".
Nabi
SAW bersabda:
"Tiada
Tuhan yang disembah dibawah naungan langit yang lebih besar menurut Allah
daripada mengikuti hawa nafsu".
Nabi
SAW bersabda; 'Amma ba'du:
"Sesungguhnya
sebaik-baik cerita dalam Kitab Allah dan sebaik-baik perbuatan
(sunnah/kebiasaan) adalah perbuatan Nabi Muhammad SAW. Sejahat-jahatnya perkara
ialah yang baru dari perkara itu (bid'ah) dan setiap bid'ah adalah sesat. Dan aku
mengkhawatirkan kalian tentang kesenangan sesat dalam perut dan kemaluanmu
serta yang menyesatkan akan kesenangan hawa nafsu. Hati-hatilah terhadap
sesuatu yang baru, sebab setiap yang baru (dalam agama) adalah sesat".
Nabi
SAW bersabda:
"Sesungguhnya
Allah menghalangi tobat dari kalangan pemilik bid'ah sampai dia meninggalkan
bid'ah itu".
Nabi
SAW bersabda:
"Allah
tidak menerima para pemilik bid'ah akan puasanya, ibadah haji, umrah, jihad,
tobat, dan juga tidak menerima tebusan. Ia keluar dari syetan laksana rambut
keluar dari adukan tepung roti, (halus dan tidak terasa). Aku meninggalkan
ajaran yang selalu bersinar terang; malamnya bersinar seperti siang, dan tiada
yang menyimpang kecuali mereka yang celaka. Setiap umrah memiliki semangat, dan
setiap semangat pasti ada kendornya. Barangsiapa yang semangatnya selain itu,
maka dia benar-benar celaka. Sungguh aku mengkhawatirkan umatku jatuh pada 3
hal,
Orang
alim yang tergoda,
Mengikuti
hawa nafsu, dan
Putusan
hakim yang salah.
Imam
Tirmidzi menghasankan hadits diatas di beberapa tempat dan menshahehkan di
tempat lain. Lafadz Syirroh (syin di kasrah dan Ro' di fathah) artinya semangat
dan tujuan.
Alat
Kesenangan Hawa Nafsu
Imam
Bukhari meriwayatkan:
Sesungguhnya
Nabi SAW bersabda:
"Barangsiapa
yang berkata kepada temannya; 'kemarilah dan kita bermain judi' maka sebaiknya
ia bersedekah".
Nabi
SAW bersabda:
"Ibaratnya
orang yang bermain nardi (alat judi; cara kerjanya menerka-nerka dan
untung-untungan), lalu ia shalat, maka dia seperti wudhu dengan nanah dan darah
babi hutan, kemudian shalat".
Maksudnya
shalatnya tidak diterima, sebagaimana ada penjelasan dalam riwayat lain.
Diriwayatkan oleh Imam Baihaqi: Hadits melalui Yahya bin Katsir RA, katanya
Nabi SAW melewati beberapa kaum yang bermain nardi, lantas beliau SAW bersabda:
"Hati
yang senang bermain, tangan yang senang bekerja, dan lidah yang berkata tiada
guna".
Dikeluarkan
oleh Imam Ad Dailami bahwa Nabi SAW bersabda:
"Bilamana
kamu melewati mereka yang bermain azlam (semacam dadu); mengundi nasib) catur
atau nardi dan jenis-jenis lain (yang disebut judi) menyerupai permainan yang
diharamkan, maka kamu jangan memberi salam pada mereka. Kalau mereka memberi
salam kepadamu, kamu jangan menjawabnya".
Nabi
SAW bersabda:
"3
hal termasuk judi ialah qimar (judi), memukul beberapa ka'aabin (semisal dadu)
dan bunyi siulan burung merpati (yang dibuat tanda firasat tertentu)".
Tiada ulasan:
Catat Ulasan