OLEH HUJJATUL ISLAM IMAM AL GHAZALI
Seorang
pria bertanya kepada Hasan:
"Hai
Abu Sa'id, apakah syetan juga tidur".
Dia
tersenyum dan berkata:
"Andaikan
dia bisa tidur, tentu kita bisa istirahat".
Katanya:
"Kalau
begitu orang mukmin tidak ada yang bisa selamat".
Sekalipun
begitu, masih ada jalan untuk menolak dan melemahkan syetan. Nabi SAW bersabda:
"Sesungguhnya
orang mukmin mampu membuat syetan kurus, sebagaimana kamu membuat kurusnya unta
dalam perjalanan".
Ibnu
Mas'ud berkata:
"Syetannya
orang mukmin pasti kurus".
Qais
bin Hallaj berkata:
Syetan
berkata kepadaku:
"Aku
masuk ke dalam tubuhmu, padahal aku seperti binatang yang siap disembelih, dan
aku sekarang seperti burung pipit".
Kataku:
"Mengapa
bisa begitu".
Syetan
menjawab:
"Engkau
menghancurkan aku dengan dzikir kepada Allah".
Jadi
orang-orang bertaqwa tidak sulit menutup jalan yang membuat ia kearah maksiat,
namun dia bisa tergelincir pada jalur-jalur syetan yang rumit. Mereka tidak
memperoleh jalan kearah itu dan bisa menjaganya, sebab syetan punya banyak
jalan menuju hati manusia, sedangkan malaikat hanya punya 1 jalan. Sungguh
pintu 1 ini jelas kabur dibanding pintu yang amat banyak. Laksana seorang musafir
di hutan yang sulit memperoleh jalan, gelap malam, kecuali dengan penglihatan
mata hati. Makudnya hati bersih yang dibersihkan oleh sikap taqwa. Dan
mataharinya hati agar bisa bersinar terang adalah dengan ilmu yang diambil dari
Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya yang mampu dibuat bekal petunjuk untuk
mmpersulit jalannya syetan. Mengapa kamu tidak bersikap begitu! Padahal
jalannya syetan amat banyak dan sulit.
uatu
hari Abdullah bin Mas'ud RA berkata dan Rasulullah sedang menggaris dihadapan
kami, beliau SAW bersabda:
"Ini
adalah jalan Allah".
Dan
beliau SAW membuat beberapa garis lagi disebelah kanan dan kiri garis tadi.
Sabdanya:
"Ini
beberapa jalan, dan setiap jalan ditarik oleh syetan".
Dan
beliau SAW membaca ayat:
"Sesungguhnya
ini jalan-KU yang lurus, untuk itu turutilah jalan-KU ini, dan kamu jangan
menuruti jalan-jalan yang lain, nanti kamu akan bercerai-berai dari Jalan-Nya.
Demikianlah Allah berwasiat kepadamu, semoga kamu bertaqwa. (QS.6 Al
An'am:153)".
Kami
sudah menerangkan perumpamaan jalan-jalan syetan yang rumit. Namun para ulama
sering tertipu, demikian juga para ahli ibadah yang pandai menguasai kesenangan
nafsu dari maksiat dzahiriah. Kami menerangkan jalannya syetan yang bersifat
terang tanpa ragu lagi, dan anak cucu Adam terpaksa menempuhnya.
Ada
riwayat hadits cerita dari Nabi Muhammad SAW (ringkasnya):
Di
kalangan Bani Israil ada seorang pendeta. Di lain pihak ada wanita sakit, dan
syetan menunjukkan suatu faham pada keluarga si anak bahwa obat anakmu ada di
pendeta. Maka keluarga membawa si anak ke pendeta. Syetan mempengaruhi pendeta
untuk menggunakan kesempatan baik, dia terus menggoda, dan akhirnya si pendeta
menggauli si gadis. Namun syetan terus menggoda, berkata:
"Aibmu
sekarang sudah menyebar, sebab ayahnya akan datang padamu, maka bunuh saja anak
ini. Dan katakan pada keluarganya bahwa anakmu meninggal dunia karena sakit
yang diderita".
Anak
itu dibunuh. Kemudian syetan menuju keluarga si anak, dikatakan bahwa anak anda
dihamili pendeta, lalu dibunuh dan dikubur".
Maka
keluarganya datang dan bertanya kepada pendeta tentang anaknya. Jawab pendeta:
"Dia
telah meninggal".
Kemudian
syetan datang:
"Akulah
orang yang mencekiknya dan akulah yang mempengaruhi hati mereka. Maka sekarang
taatlah padaku, kamu pasti selamat dari mereka".
Kata
pendeta:
"Bagaimana
caranya".
Kata
syetan:
"Bersujudlah
padaku 2X".
Maka
pendeta sujud 2X, kemudian syetan berkata padanya:
"Sesungguhnya
aku tidak akan bertanggung jawab tentang kamu".
Firman-Nya:
"Seperti
syetan yang berkata kepada manusia: 'Kafirlah engkau,,,!' Ketika manusia sudah
kafir, syetan berkata: 'Sesungguhnya aku melepaskan diri darimu,,, (QS.59 Al
Hasyr:16)".
Iblis
menipu dalam kebajikan sebagaimana ia menipu dalam kejahatan secara jelas.
Taktik ini menjadikan celakanya para ahli ibadah, orang-orang zuhud, orang yang
kaya atau orang lemah dari semua makhluk, kecuali orang yang dijaga oleh Allah.
Ya
Allah, jagalah kami dari tipu daya kejahatan syetan, sehingga kami menghadap
Engkau dapat memperoleh petunjuk.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan