OLEH HUJJATUL ISLAM IMAM AL GHAZALI
Tidak ragu
lagi bahwa sesungguhnya hak-hak kerabat dan keluarga amat kuat, maka yang lebih
khusus dan istimewa diantara masalah hak keluarga ialah terhadap yang
melahirkan atau dilahirkan, (hak kelahiran), yang menjadikan semakin kokohnya
suatu hak. Nabi SAW bersabda:
"Tidak
mampu membalas seorang anak terhadap orangtuanya sekalipun orang tua ditemukan
dalam keadaan menjadi budak, lalu ia membeli dan memerdekakan".
Nabi SAW
bersabda:
"Berbakti
kepada kedua orang tua lebih utama daripada shalat, sedekah, puasa, haji, umrah
dan berjuang di jalan Allah".
Nabi SAW
bersabda:
"Barangsiapa
yang di pagi hari memperoleh ridho kedua orang tuanya, maka ia punya 2 pintu
menuju surga. Dan barangsiapa yang sore harinya diridhoi kedua orang tuanya, ia
pun akan memperoleh hal yang sama".
Nabi SAW
bersabda:
"Sesungguhnya
surga dapat dirasakan baunya dari jarak perjalanan 500 tahun. Dan orang yang
berani terhadap 2 orang tua tidak akan mencium bau itu, juga orang-orang yang
memutuskan hubungan famili".
Nabi SAW
bersabda:
"Berbuatlah
baik terhadap ibumu, ayahmu, saudarimu, saudaramu, kemudian yang dekat denganmu
dan yang lebih dekat denganmu".
Diriwayatkan:
Sesungguhnya
Allah SWT berfirman kepada Nabi Musa AS:
"Hai
Musa, sesungguhnya siapa saja yang berbakti kepada 2 orang tuanya sekalipun ia
melawan-KU, dia tetap KU catat sebagai orang yang berbuat baik. Dan barangsiapa
yang berbakti kepada-KU, sedangkan ia melawanKU, maka dia KU tulis sebagai
orang yang melawan".
Nabi SAW
bersabda:
"Tidak
ada jeleknya seseorang bersedekah dengan tujuan pahala sedekah buat orang
tuanya, ia pun akan memperoleh pahala sepadan dengan orang tuanya tanpa
sedikitpun berkurang".
Malik bin
Rabi'ah RA meriwayatkan:
Suatu hari
ketika kami duduk-duduk disamping Nabi SAW tiba-tiba datang seorang lelaki Bani
Salamah. Dia bertanya:
"Ya
Rasul, masih adakah hakku untuk berbakti kepada kedua orang tuaku; apakah ada
sesuatu yang bisa aku perbuat setelah mereka wafat".
Sabda Nabi
SAW:
"Ya,
ada. berdo'a untuk mereka, memohonkan ampun, melaksanakan perjanjiannya,
menghormati sahabat dekatnya dan menyambung famili yang tidak tersambungkan
kecuali dengan mereka".
Nabi SAW
bersabda:
"Sesungguhnya
diantara perbuatan berbakti yang menunjukkan kebaktian sebenarnya, ialah orang
yang menyambung teman ayahnya yang dicintai setelah ayahnya meninggal".
Sabda Nabi
SAW:
"Berbakti
kepada ibu oleh seorang anak derajatnya 2X lipat".
Sabda Nabi
SAW:
"Do'a
ibu lebih cepat dikabulkan".
Ada yang
bertanya:
"Kenapa
bisa begitu, ya Rasul".
Sabda Nabi
SAW:
"Seorang
ibu lebih sayang dari ayah,,,".
Ada lelaki
yang bertanya:
"Ya
Rasul, kepada siapa aku harus berbuat baik".
Sabda Nabi
SAW:
"Berbuatlah
baik terhadap 2 orang tuamu".
Katanya:
"Aku
tidak punya orang tua".
Sabdanya:
"Berbuat
baiklah terhadap anakmu sebagaimana baiknya orang tuamu memperlakukanmu,
demikian juga anakmu atas hak kamu".
Nabi SAW
bersabda:
"Semoga
Allah memberikan Rahmat kepada orang tua yang menolong anaknya untuk
berbakti".
Maksudnya;
tidak mendorongnya untuk melawan, sebab hal itu amat jahat.
Nabi SAW
bersabda:
"Ratakanlah
sayangmu terhadap anak-anakmu. Engkau menciumnya 7X, mereka pun akan melayanimu
7X. Setela itu dia akan menjadi musuhmu atau sahabatmu".
Kata Annas
bin Malik RA bahwa Nabi SAW bersabda:
"Seorang
anak dikeluarkan Aqiqahnya pada hari ketujuh, juga diberi nama dan dibuang
kotoran dahinya (Rambut). Bila ia mencapai umur 9 tahun, dipisahkan tempat
tidurnya. Bila mencapai umur 13 tahun, pukullah bila meninggalkan shalat. Bila
mendapat umur 16 tahun, ayahnya menikahkan dan menjabat tangannya sambil
berkata:
"Aku
sudah mendidikmu dengan sopan, mengajarmu dan menikahkanmu. Aku berlindung
kepada Allah akan fitnahmu didunia maupun siksa di akherat".
Nabi SAW
bersabda:
"Diantara
hak-hak orang tua terhadap anaknya ialah memperbaiki akhlaknya dan memberi nama
yang baik".
Nabi SAW
bersabda:
"Setiap
anak lelaki atau wanita masih digadaikan dengan aqiqah yang disembelih pada
hari ketujuh dan dicukur rambutnya".
Qatadah
berkata:
"Bilamana
aqiqah disembelih, ambillah bulunya, dan bulu itu diletakkan pada otot samping
leher, lalu diletakkan pada ubun-ubun anak sampai mengalir seperti benang. Lalu
kepala anak dicuci dan dicukur".
Hukumnya
sunnah menyayangi anak. Al Aqra' bin Habisi RA melihat Nabi SAW mencium
cucunya, Hasan. Al Aqra' berkata:
"Sungguh
aku punya 10 anak dan aku tidak pernah mencium 1 pun diantara mereka".
Nabi SAW
bersabda;
"Sesungguhnya
orang yang tidak menyayangi tidak akan disayang".
Abdullah
bin Syaddad RA berkata:
Suatu hari
Nabi SAW shalat dengan berjama'ah, lalu cucunya Hasan naik ke leher beliau SAW
dan beliau sedang sujud. Lalu beliau melamakan sujudnya bersama manusia,
sampai-sampai para jama'ah mengira terjadi sesuatu. Dan setelah Nabi SAW
menyelesaikan shalat, mereka bertanya:
"Tadi
sujud tuan lama sekali, Ya Rasul, sampai kami mengira terjadi sesuatu".
Nabi SAW
bersabda;
"Sesungguhnya
cucuku tadi menghampiriku, aku tidak tergesa-gesa bangun dari sujud sampai dia
menyelesaikan kebutuhannya".
Kejadian
ini ada beberapa faedah; salah satunya mendekatkan diri kepada Allah ketika
sujud. Disana juga ada luapan sayang terhadap anak. Ini merupakan tauladan buat
umatnya, sebagaimana ada sabda Nabi SAW:
"Bau
anak kecil berasal dari bau surga".
Tiada ulasan:
Catat Ulasan