Terjemahan Kitab Tajul ‘Arus Alhawiy li tahdzibin Nufus Karya Syeikh Ibnu ‘Atha’illah
Rosululloh saw. Bersabda, "Perbarui imanmu semua dengan
membaca 'Laa-ilaaha illalloh". sabda
Nabi saw. Ini menunjukkan kalau iman itu bisa terkena debunya maksiat
dan kotorannya ingkar kepada Alloh.
Tidak semua benda yang terkena kotoran itu bisa dibersihkan
dibersihkan dengan air, akantetapi banyak yang hanya bisa dibersihkan dengan
api. Seperti contoh emas yang kotor itu bisa bersih lagi hanya dengan api.
Seperti juga seorang muslim yang maksiat itu tidak pantas dimasukan surga,
sehingga dia dibersihkan dulu dineraka.
Jangan kamu iri hati(kepingin) sesuatu kecuali menjadi seorang
hamba yang diberi pakean taqwa. Itulah kehidupan yang sempurna. Tidak ada yang lebih baik dari kehidupan
seorang pecinta yang bersama orang yang dicintainya, ketika tidak ada yang
melihat (dalam keadaan sendiri). Karena ketika masih senang dilihat orang itu
belum dikatakan cinta yang sebenarnya. Dan semua orang yang haliyahnya masih
ingin diketahui orang lain, maka sebenarnya dia menipu (dirinya sendiri).
Janganlah kamu seperti orang yang cinta (harta) dunia sedang dia
sudah dicerai oleh dunia. Akan tetapi jadilah orang yang menceraikan dunia, dan
memisahkan diri dari dunia sebelum dunia berpisah dengan kita.
Apabila kamu memilih dunia dibandingkan akhirat, itu seperti kamu
punya dua isteri, yang satu sudah tua dan suka khianat, yang satunya masih muda
dan menurut. Lalu kamu lebih memilih yang tua dan khianat dan meninggalkan yang
muda dan penurut, apakah yang seperti ini kamu tidak dikatakan orang kumprung?.
Terkadang Alloh menetapkan kamu berbuat dosa, untuk mengeluarkan
sifat sombong dan ujub pada dirimu.
Seseorang yang mengerjakan sholat 2 rokaat, lalu dia bergantung,
condong dan ujub pada sholatnya, sholat yang seperti itu adalah sebuah amal
baik yang diliputi dengan amal yang buruk.
Seorang yang lainnya melakukan maksiat, lalu maksiat itu
menimbulkan rasa hina, susah hatinya. Dan juga menimbulkan rasa butuh kepada
Alloh. Maksiat seperti itu adalah perbuatan buruk yang diliputi dengan
kebaikan.
Cukuplah menunjukkan kebodohanmu, kamu melihat kesalahan kecil pada
orang lain, dan buta terhadap kesalahan yang besar pada dirimu sendiri.
Jangan kau teliti manusia dengan dhohirnya syara' dan jangan kau
ingkari mereka.
Seumpama masyarakat saat ini diserukan seperti dizaman para
shohabat dan salafus sholih, tentu tidak akan mampu melaksanakan. Karena mereka
semua adalah hujjahnya Alloh pada semua makhluk.
Perumpamaan dosa bagi orang yang sudah terbuka mata hatinya, itu
seperti bangkei ang dikerumuni beberapa anjing, yang mengedu dengan mulutnya
pada bangkei tersebut. Dan bagaimana pendapatmu ketika ada orang yang
menempelhan mulutnya pada bangkei?. Apakah kamu tidak mencelanya?.
Kalau Alloh swt. Sudah menjadikan timbangan untuk akad jual beli,
kenapa kamu tidak menjadikan timbangan pada macam-macamnya hakikat?
Orang yang terkena najis kakinya, itu tidak pantas menghadap(sowan)
kepada raja, lalu bagaimana kalau yang terkena najis itu mulutnya?.
Siapa yang berkhianat pasti akan hina.
Harganya tangan itu 500 dinar, akan tetapi kalau tangan itu
berkhianat, boleh dipotong sebab mencuri 1/4 dinar.
Orang yang biasa melakukan dosa kecil, akan terjerumus kedosa
besar.
Ketahuilah sifat-sifat nafsumu yang samar, dan jangan mudah percaya
dengan nafsumu. Ketika dia mengatakan, " datanglah kamu kepada
fulan". Terkadang kamu itu mendatang api yang menyala dan kamu sengaja
menceburkan dirimu kedalam api tersebut.
Zaman sekarang itu banyak perkumpulan, tapi sedikit sekali orang
yang berkumpul pada suatu perkumpulan kecuali mereka bermaksiat kepada Alloh
didalamnya.
Kebanyakan ulama salaf itu memilih berdiam diri dirumahnya, dan
meninggalkan sholat jamaah.
apabila nafsumu menuntut mu untuk keluar, maka sibukkanlah dirimu
dalam rumah dengan macam-macamnya ibadah(taat). Karena membicarakan kejelekan
orang lain itu lebih berat dosanya dibanding berzina 30 kali dalam islam.
Sedangkan anjing-anjing itu tidak tidur dibalik tembok pagar, akan tetapi tidur
diatas kotoran.
Siapa yang ingin melihat perumpamaan hati, maka lihatlah
macam-macamnya rumah.
Ada rumah yang kosong, yang hanya untuk tempat kencing bagi orang
yang pingin kencing.
Dan hati itu ada yang seperti rumah yang rame (terawat bersih), dan
ada hati yang seperti rumah kosong.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan