Terjemahan Kitab Tajul ‘Arus Alhawiy li tahdzibin Nufus Karya Syeikh Ibnu ‘Atha’illah
Dengan akal manusia bisa berhubungan dengan sesama manusia, dan
bisa berhubungan dengan Alloh. Berhubungan dengan sesame manusia dengan cara
berbudi pekerti yang baik, sedangkan berhubungan dengan Alloh dengan cara
mengikuti apa yyang diridhoi oleh Alloh taala.
Apabila kamu diberi anugerah oleh Alloh tiga perkara ini berarti kamu
diberi nikmat yang besar. Nikmat yang pertama: kamu diberi bisa selalu berada
dalam hokum-hukum Alloh taala. Kedua: kamu bisa selalu memenuhi janji-janji
Alloh. Ketiga: kamu bisa selalu tenggelam dalam musyahadah kepada Alloh.
Yang menjadikan berat bagimu dari haliyah para ‘arifin itu karena
kamu selalu tenggelam dalam berpisah dari Alloh. Seumpama kamu mau bersekutu
bersama ‘arifin dalam perjalanan suluk (ibadah kepada Alloh),, tentu kamu akan
mendapatkan yang sama. Seumpama kamu mau bersekutu bersama ‘arifin dalam hal
kesulitan (tirakat), tentu kamu juga akan dapat keenakan. Keadaan nafsumu
ketika ridho itu seperti onta yang diikat. Apabila onta itu kau biarkan bebas,
tidak diikat pasti akan terlepas.
Rasulullah Saw. Bersabda yang artinya: “Sungguh hati anak adam itu
sangat bergejolak, yang lebih daripada bergejolaknya air dalam kedil yang ada
diatas api”.
Banyak orang yang bisa berkumpul bersama Alloh, lalu berpisah lagi
dalam waktu satu nafas. Dan banyak orang yang semalam suntuk taat kepada Alloh,
sebelum matahari terbitorang tersebut sudah putus dengan Allah. Artinya sudah
kembali maksiat lagi.
Hati itu diibaratkan seprti mata, dan semua keadaan/perkara tidak
bisa terlihat oleh mata. Akan tetapi mata hanya bisa melihat sedikit sekali
sekira biji adas. Begitu juga hati/jantung, yang dimaksud bukan dagingnya,
akantetapi lathifah yang oleh Alloh ditaruh didalam hati. Itu yang bisa
menemukan.
Hati itu dijadikan oleh Alloh bergantung seperti timba, yang ada
dilambung sebelah kiri. Apabila kesenangan syahwat masuk pada hati, hati akan
bergerak. Begitu juga ketika bisikan taqwa masuk pada hati, hati pun akan
bergerak.
Satu saat bisikan hawa nafsu menguasai hati, satu ketika lagi
bisikan taqwa bisa menguasai hati, itu semua menunjukkan nikmat dari Alloh pada
satu saat, dan Alloh menunjukkan sifat pemaksa-Nya disaat yyyang lain. Pada
saat khotir taqwa menguasai hati, Alloh taala akan memuji kamu, dan pada saat
yang lain khotir hawa nafsu yang menguasai hati,, supaya Alloh mencela kamu.
Hati itu kedudukannya seperti atap, apabila didalam rumah menyalakan api, maka asapnya akan naik dan menghitamkan atap rumah. Begitu juga asap syahwat, apabila tersebar dalam diri, asap itu akan naik kehati dan akan menjadikan hati hitam/gelap.
Apabila kamu diganggu Syetan maka kembalilah pada Tuhan Yang maha
Kuat, dan jangan kamu takut padanya apabila dia akan mengausai kamu.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan