Karya Muhammad Nawawi bin
'Umar Al-Jawi (IMAM NAWAWI NUSANTARA)
Hamid
Al-Laqaf pernah didatangi seorang lelaki, lalu berkata kepadanya: "Berilah
aku nasihat." Hamid berkata: "Buatlah pembungkus untuk agamamu
seperti pembungkus buku." Lelaki tadi kemudian bertanya: "Apa yang
dimaksud dengan pembungkus agama itu." Hamid menjawab: "Pembungkus
agama itu adalah:
- tidak berbicara,
kecuali sebatas yang perlu saja;
- meninggalkan duniawi,
kecuali sebatas yang perlu saja; dan
- tidak bergaul dengan
manusia, kecuali sebatas yang perlu saja.
Selanjutnya, ketahuilah
bahwa asas zuhud itu adalah:
- menjauhi semua yang
haram, baik yang besar maupun yang kecilnya;
- mengerjakan semua yang
difardhukan, baik yang mudah maupun yang sulitnya; dan
- meninggalkan keduniaan,
baik yang sedikit maupun yang banyaknya."
Nabi Sulaiman dan Luqman
pernah berkata: "Apabila berbicara itu bagaikan perak, maka diam itu
bagaikan emas." Maksudnya, apabila perkataan seseorang dalam kebaikan
nilainya seperti perak, maka diam dari berkata buruk nilainya seperti emas.
Menurut Syekh 'Abdul Qadir Jailani, manusia itu terbagi menjadi empat, yaitu:
Menurut Syekh 'Abdul Qadir Jailani, manusia itu terbagi menjadi empat, yaitu:
- Orang yang tidak mempunyai lisan dan tidak mempunyai hati. Ini adalah jenis orang durhaka, lalai, dan jahil. Hati-hatilah jangan sampai Anda seperti mereka dan jangan bergaul bersama mereka, sebab mereka itu layak mendapatkan adzab.
- Orang yang berlisan
tetapi tidak berhati. Kata-kata orang seperti ini mengandung hikmah tetapi
ia sendiri tidak pernah mengamalkannya. Ia mengajak manusia untuk beriman
dan beramal shalih serta bertaqwa kepada Allah sementara dia sendiri
mengkufuri dan menjauhi Allah. Oleh karena itu, jauhilah mereka supaya
Anda tidak tertipu oleh keindahan perkataan mereka yang bisa membuat diri
Anda terbakar oleh api kemaksiatan mereka atau terjerumus oleh kebusukan
hati mereka.
- Orang yang memiliki
hati tetapi tidak memiliki lisan. Ini adalah jenis orang mukmin yang
disembunyikan oleh Allah dari pandangan makhluk-Nya. Allah membukakan mata
hatinya hingga dapat melihat kekurangan dirinya, menerangi hatinya dan
mengenalkan kepadanya bencana banyak bergaul dengan orang lain dan musibah
yang diakibatkan oleh banyak bicara. Sebenarnya dia adalah kekasih Allah
yang disembunyikan dalam pemeliharaan-Nya, padahal dia memiliki banyak
kebaikan dalam dirinya. Gaulilah oleh Anda orang yang seperti ini dan
berkhidmadlah kepadanya niscaya Allah pun akan mencintai Anda.
- Orang yang mau belajar
dan mengajar serta mengamalkan ilmunya. Ia betul-betul mengenal Allah dan
memahami ayat-ayat-Nya. Allah memberinya ilmu yang tidak diketahui oleh
banyak orang dan Allah melapangkan dadanya untuk menerima bermacam-macam
ilmu. Oleh karena itu, hati-hatilah Anda jangan sampai menyelisihinya,
menjauhinya, dan meninggalkan nasihatnya."
Perlu diketahui bahwa pada
dasarnya zuhud itu adalah menjauhi semua yang diharamkan, baik yang besar maupun
yang kecil. Sikap ini akan mewariskan sifat wara'(hati-hati).
Menunaikan semua
yang difardhukan, baik yang mudah maupun yang sulit. Sikap ini akan mewariskan
tobat dan kembali ke jalan Allah sehingga hati pelakunya akan beroleh
penerangan dan terhindari dari kesyubhatan, terlebih lagi dari hal-hal yang
diharamkan.
Terakhir adalah membiarkan urusan duniawi ditangani oleh ahlinya,
baik yang kecil maupun yang besar. Sikap ini akan melahirkan qana'ah (menerima
apa adanya), tawakkal, dan percaya kepada apa yang ada di sisi Allah serta
tidak mengharapkan apa yang ada di tangan orang lain.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan