Kisah tentang gadis penjual susu ini
dimulai pada satu malam ketika khalifah Umar r.a tengah berjalan ke pinggiran
kota. Beliau merasa lelah sehingga memutuskan untuk beristirahat sejenak dan
bersender pada tembok sebuah rumah.
Ketika tengah bersandar, dari dalam rumah
terdengar percakapan ibu dan anak. Sang ibu menyuruh putrinya mencampur susu
dagangannya dengan air. Hal ini dilakukan dengan maksud untuk memperoleh
keuntungan yang lebih banyak.
Sang anak dengan baik menolak permintaan
ibunya, “Saya tidak mau mencampur susu dengan air, Bu karena khalifah Umar
telah melarangnya.”
kisah gadis penjual susu yang jujur pada
Zaman khalifah Umar
Sang ibu kembali membujuk putrinya, “Umar
tidak akan tahu bahwa kamu mencampur susu daganganmu dengan air”. Tapi sang
anak menjawab, “Umar mungkin tidak mengetahuinya, akan tetapi Rabb-nya pasti
tahu, Bu. Saya tidak akan pernah mau melakukannya. Dia telah melarangnya.”
Mendengar percakapan tersebut, khalifah
Umar terkesan akan kejujuran sang anak. Khalifah Umar kemudian kembali ke
rumahnya dan menyuruh putranya Ashim untuk menikahi gadis tersebut.
Ashim menuruti permintaan ayahnya. Kelak
dari keturunan pasangan ini terlahir seorang pemimpin hebat nan shalih, Umar
bin Abdul Aziz.
Masyaallah. Sebuah kejujuran hendaknya
menjadi sifat wajib bagi kita umat muslim. Karena kejujuran membawa pada
kebaikan, dan kebaikan membawa pada surga. Jika ingin anak menjadi pribadi yang
bersifat jujur, hendaknya kita sebagai orang tua membiasakan sifat ini pada
diri dan keluarga kita.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan