As Syeikh Abdul Qadir Al Jailani bertutur :
“Berpaling dari Al-Haq
Azza wa Jalla ketika takdir datang; itu boleh mematikan agama, mematikan tauhid,
mematikan tawakal dan mematikan ikhlas.
Bahwa hati orang Mu’min
itu tidak boleh diketahui bagaimana dan mengapa; tidak boleh diketahui.
Bahkan mukmin ketika itu
berkata : “Ya, jiwa semuanya beselisih saling bertentang; itu sebabnya
barangsiapa hendak memperbaiki jiwa, hendaklah bersungguh-sungguh (bertekun
atau mujahadah) menekan diri sampai terbebas dari keburukannya.
Semua keburukan bertempat
dalam keburukan. Kala engkau bertekun diri penuh ketenangan, semua yang
bersemayam dalam jiwa jadilah baik.
Karena proses terjadinya
persesuaian itu berada dalam segala kepasrahan jiwa untuk menjauhi segala maksiat.
Itu sebabnya pada jiwa
dikatakan : “Wahai Jiwa yang tenang.”
(Qs.Al-Fajr :27).
Tiada ulasan:
Catat Ulasan