HUJJATUL ISLAM IMAM AL GHAZALI
Hadits
dikeluarkan Imam Bukhari (sabda Nabi SAW):
"Aku dan
orang yang menanggung hidup anak yatim berada di surga seperti ini".
Beliau SAW
mengisyarahkan 2 jari; jari telunjuk dan jari tengah dengan merenggangkan 2
jari tersebut.
Imam Muslim
meriwayatkan:
"Orang
menanggung anak yatimnya sendiri atau anak yatim orang lain, antara aku dan dia
seperti 2 (jemari ini) dalam surga".
Dan Imam Malik
menjelaskan dengan jari telunjuk dan jari tengah.
Hadits riwayat
Imam Bazar:
"Barangsiapa
yang menanggung seorang anak yatim yang masih kerabatnya atau tidak kerabatnya,
maka kelak di surga aku dan dia seperti ini".
Beliau SAW
merapatkan 2 jarinya.
"Barangsiapa
yang berusaha menanggung 3 anak perempuan, kelak dia akan masuk surga dan
memperoleh pahala seperti pahalanya orang berjuang di jalan Allah sekaligus
seperti orang berpuasa dan beribadah tiap malam".
"Barangsiapa
yang membiayai hidup 3orang, ia laksana orang beribadah di malam hari dan
berpuasa di siang hari, juga berangkat pagi dan pulang sore menghunus pedang
(berjuang) di jalan Allah, maka aku dan dia di surga seperti bersaudara seperti
bersaudaranya 2 jari ini".
Beliau SAW
menempelkan 2 jari, jari telunjuk dan jari tengah. (HR.Imam Ibnu Majah)
"Barangsiapa
yang menanggung anak yatim dari golongan Islam, untuk diberi makan dan minum,
maka Allah pasti memasukkan dia ke surga, kecuali dia melakukan dosa yang tidak
terampuni". (HR.Imam Tirmidzi, dishahehkan Ibnu Majah)
Diriwayatkan
dalam sanad Hasan (terusan hadits):
"Anak
Yatim tersebut sampai tidak membutuhkan dia lagi, maka dia wajib dan pasti
masuk surga".
"Sebaik-baik
rumah didalamnya ada anak yatim yang dirawat dengan baik. Dan seburuk-buruk
rumah orang Islam ialah rumah terdapat anak yatim yang diperlakukan dengan
buruk." (HR.Imam Ibnu Majah).
Imam Abu Ya'la
meriwayatkan dengan sanad Hasan (Sabda Nabi SAW):
"Aku
adalah orang pertama yang masuk surga, tapi aku melihat seorang wanita bergegas
mendahuluiku. Aku pun bertanya:
"Siapa
engkau dan mengapa mendahuluiku".
Dia berkata:
"Aku
adalah wanita yang duduk berdiam diri memperhatikan anak-anak yatimku".
Sabda beliau
SAW:
"Demi
Tuhan yang mengutusku dengan benar, kelak di hari kiamat Allah tidak akan
menyiksa orang yang menyayangi anak yatim, orang yang ramah bicaranya, sayang
terhadap anak yatim dan tidak sombong terhadap tetangga kalau diberi kelebihan
Allah SWT".
(HR.Imam
Thabrani, perawi-perawinya amat adil kecuali hanya 1 orang, itu pun tidak
membuat hadits tertolak)
Imam Ahmad dan
lainnya meriwayatkan:
"Barangsiapa
yang mengusap kepala anak yatim karena Allah SWT, maka setiap rambut yang
dibelai merupakan kebajikan baginya. Dan barangsiapa yang berbuat baik terhadap
anak yatim lelaki atau wanita disampingnya, maka aku dan dia di surga seperti 2
jari ini". ---Hadits---
Para perawi
meriwayatkan yang dishahehkan Imam Hakim:
"Sesungguhnya
Allah SWT berfirman kepada Nabi Ya'qub AS bahwa sebab-sebab kebutaannya serta
bongkoknya punggung dan perbuatan saudara-saudara Yusuf terhadap Yusuf,
dikarenakan pernah datang kepada Nabi Ya'qub AS seorang anak yatim, dia miskin,
berpuasa dan kelaparan. Dan saat itu keluarga Ya'qub AS sedang menyembelih
kambing dan mereka tidak mau memberi makan pada anak itu. Kemudian Allah
memberitahukan padanya, bahwa Dia tidak mencintai semua makhluk-Nya yang
melebihi cinta-Nya kepada anak-anak yatim dan orang miskin. Lalu Ya'qub
memerintahkan untuk membuat makanan dan memanggil anak-anak yatim. Dia
mengerjakan perintah-Nya.
Sabda Nabi
SAW:
"Orang
yang berusaha demi orang-orang janda dan miskin, ia laksana orang yang berjuang
di jalan Allah yang mengharap pahala-Nya".
(HR.Imam
Bukhari Muslim; hadits melalui Abu Hurairah RA).
Sabda beliau
SAW menambahkan:
"Dia
seperti orang yang beribadah di malam hari tanpa malas dan siang berpuasa tak
pernah berbuka".
Imam Ibnu
Majah berkata:
"Orang
yang berusaha demi membela janda (miskin) dan orang miskin, ia laksana orang
yang berjuang di jalan Allah, beribadah di malam hari dan berpuasa di siang
hari".
Sebagian ulama
salaf menjelaskan:
"Urusanku
dulu selalu bermabuk-mabukan dan bergelimangan kemaksiatan. Suatu hari aku
melihat seorang anak yatim, kemudian aku memuliakan dia, bahkan lebih mulia
daripada anakku sendiri".
Aku tidur dan
bermimpi melihat malaikat Zabaniah sedang menangkapku dan dimasukkan ke neraka
Jahannam. Mendadak aku melihat anak yatim itu menghadangku sambil berkata:
"Wahai
malaikat, tinggalkan dia,,,,!"
Sampai-sampai
aku berunding dengan Tuhanku dan malaikat itu tetap tidak mau dan tiba-tiba ada
suara panggilan:
"Lepaskan
dia, sebab Aku telah memasrahkan anak yatim ini terhadapnya dengan
sepenuh-penuhnya, dan dia telah memperlakukan dengan baik".
Kemudian aku
terbangun, sejak hari itu aku semakin bersemangat merawat anak-anak yatim.
Keturunan
Alawiyah
Sebagian
hartawan keturunan Alawiyah ada yang wanita. Semenjak dia meninggal dunia, para
anak wanita amat fakir, sampai-sampai mereka terpaksa meninggalkan tanah
kelahirannya sebab khawatir orang-orang bergembira atas sisa penderitaannya.
Ada sebuah
masjid dalam daerah yang kosong tanpa penghuni dan si ibu meninggalkan
anak-anaknya disana dan ia pergi keluar mencari makanan. Ia menuju pusat
pedesaan dan bertemu dengan seorang muslim. Si Ibu berkata:
"Aku
adalah wanita asing,,,".
Namun orang
Islam itu berpaling meninggalkan si ibu miskin turunan Alawiyah.
Sang ibu
berjalan lagi dan bertemu dengan orang Majusi. Lantas orang Majusi mengutus
istri-istrinya untuk memuliakan dia. Sementara orang Islam (Yang menolak sang
ibu) bermimpi di malam hari bahwa kiamat sudah tiba. Lelaki muslim melihat di
kepala Nabi SAW ada bendera kebesaran pujian dan disampingnya ada gedung yang
megah. Orang Islam itu berkata:
"Ya
Rasul, untuk siapakah gedung ini".
Beliau SAW
bersabda:
"Untuk
orang Islam".
Dia berkata:
"Aku
orang Islam, juga meng-Esakan Tuhan".
Nabi SAW
bersabda;
"Tunjukkan
buktinya padaku".
Orang Islam
itu pun bingung.
Kemudian Nabi
SAW menceritakan tentang adanya turunan wanita dari Bani Alawiyah (sebagai
bukti), maka lelaki muslim terbangun, ia amat sedih karena menolak sang ibu
turunan Alawiyah. Lelaki muslim bersungguh-sungguh mencari berita mengenai
wanita itu, sampai ada yang menunjukkan bahwa wanita tersebut ada dirumah orang
Majusi. Dia meminta si ibu, namun orang Majusi menolak dan berkata:
"Kami
benar-benar merasa punya berkah lantaran wanita ini dan anak-anaknya".
Lelaki muslim
berkata:
"Ambil
uangku 1000 dinar, dan serahkan wanita beserta anak-anaknya ini".
Namun orang
Majusi tetap menolak, bahkan lelaki muslim sempat memaksanya.
Orang Majusi
berkata:
Apa yang kau
inginkan, aku lah yang berhak dengan gedung itu, dimana gedung yang pernah
engkau lihat dalam mimpi yang diciptakan untukku. Lalu apa engkau bisa
berbangga diri dengan keislamanmu dihadapanku! Demi Allah! Aku dan seisi
rumahku tidaklah tidur kecuali sudah masuk Islam sebelum wanita turunan
Alawiyah berada ditanganku dan aku bermimpi seperti mimpimu. Dan Nabi SAW
bersabda padaku:
"Apakah
wanita Alawiyah dan putri-putrinya ada disisimu".
Aku menjawab:
"Benar,
hai Nabi".
Beliau SAW
bersabda:
"Gedung
ini milikmu dan milik semua isi keluargamu".
Maka pulanglah
orang Islam itu dengan rasa kecewa dan pedih. Tiada yang tahu seberapa berat
kesedihannya kecuali Allah SWT.