HUJJATUL ISLAM IMAM AL GHAZALI
Shalat merupakan ibadah yang utama. Berulang kali kami membahas dan menyerukan dengan dasar Kitab Allah Yang Agung. Masalah keutamaannya ada sebagian tambahan penjelasan, sabda Nabi SAW:
"Tiada seorang hamba yang dianugerahi pemberian yang lebih baik
daripada diberi izin untuk shalat 2 raka'at".
Kata Muhammad Ibnu Sirin RA:
"Andaikan aku disuruh memilih antara 2 raka'at shalat dengan surga, pasti aku memilih shalat, karena dalam shalat 2 raka'at terdapat ridho Allah SWT dan dalam surga terdapat Ridho-Ku".
Dikatakan:
Sesungguhnya Allah SWT ketika membuat 7 langit, Dia
memenuhi dengan para malaikat yang beribadah shalat pada-Nya tanpa berhenti
sesaatpun. Dia menjadikan penghuni 1 langit dengan 1 macam ibadah. Ada penghuni
langit yang ibadahnya selalu sujud, ada yang merendahkan sayapnya karena takut
kepada Allah SWT; malaikat penghuni illiyyin dan penghuni 'Arsy selalu berdiri
mengelilingi Arsy sambil bertasbih memuji Allah dan memohonkan ampun buat
orang-orang di bumi. Kemudian Allah mengumpulkan semua ibadah itu dalam ibadah
shalat yang dikerjakan orang mukmin dan mereka jelas memperoleh bagian ibadah
penduduk langit. Allah menambahkan keterangan dalam Al Quran bahwa mereka
selalu mengucapkan dalam shalat. Allah pun menyerukan agar mensyukuri dan
mendirikan shalat sesuai batas dan syarat-syaratnya.
Allah SWT berfirman:
"Yakni orang-orang beriman terhadap yang
ghaib, mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian rizkinya,,, (QS.2 Al
Baqarah:3)".
Firman-Nya:
"Dan dirikanlah shalat,,, (QS.11:114)".
Firman-Nya:
"dan kalian dirikanlah shalat,,,
(QS.73:20)".
Firman-Nya:
"Dan
mereka yang mendirikan shalat,,, (QS.4:162)".
Dan tidak akan ingat kepada-Nya dalam shalat pada
tempat-tempat yang diturunkan kecuali shalat yang didirikan selalu ingat
pada-Nya.
"Setelah menerangkan orang-orang munafik Dia berfirman; 'Maka
celakalah bagi orang-orang shalat; yakni mereka yang shalatnya selalu lalai
(tidak khusuk). (QS.107 Al Ma'un:4-5)".
Mereka menamakan 'Orang-Orang Shalat' dan
orang-orang mukmin, 'mereka yang mendirikan shalat'. Agar mereka mengerti bahwa
'Orang Shalat' itu banyak dan 'Orang yang mendirikan' amat sedikit. Mereka
selain lalai tidak khusuk, mereka shalat hanya kebiasaan saja, mereka tidak
mengingat pada hari dimana amal-amal manusia akan dihadapkan kepada Allah;
diterima atau tidak.
Diriwayatkan:
Sabda Nabi SAW:
"Sesungguhnya diantara shalat kalian ada yang tidak ditulis
shalatnya kecuali hanya sepertiganya, seperempatnya, seperlimanya atau
seperenam saja, sampai beliau SAW menjelaskan sepersepuluhnya. Maksudnya;
tidaklah ditulis shalat seseorang kecuali apa yang dia angan-angankan".
Diriwayatkan:
Bahwa Nabi SAW bersabda:
"Barangsiapa yang shalat 2 raka'at dengan hati penuh
menghadap kepada Allah, maka dosa-dosanya lepas seperti ia baru dilahirkan oleh
ibunya".
Agungnya shalat karena langsung berhubungan dengan
Allah SWT. Manakala seseorang tidak mengerjakan shalat atau tidak khusuk,
laksana ia berdiri didepan pintu raja untuk memohon ampunan dari kesalahannya.
Orang itu menoleh ke kanan atau ke kiri (tidak menghormati atau mengagungkan
sang raja), maka raja pun tidak akan mengabulkan permohonannya. Si Raja hanya
menerima menurut ukuran perhatian orang-orang tersebut terhadap sang raja.
Demikianlah pula shalat; kalau seseorang shalat tidak khusuk pasti tidak
diterima. Ketahuilah, shalat ibarat sebuah pesta yang diselenggarakan oleh sang
raja.
Dalam pesta disediakan makanan dan minuman yang ada
kelezatan yang amat bermanfaat, kemudian raja mengundang para manusia. Demikian
juga shalat, Tuhan mengundang para manusia untuk shalat dengan beberapa
perbedaan dan dzikir yang bermacam-macam, dimana macam-macam itu untuk
menghadirkan kelezatan yang tidak membosankan. Perbuatan itu ibaratnya makanan
dan dzikirnya ibarat minuman.
Dikatakan:
Dalam shalat terdapat 12.000 tingkat dan 12.000 itu
diringkas menjadi 12 hal. Maka barangsiapa yang memelihara shalat harus menjaga
12 hal tersebut agar shalatnya menjadi sempurna; yakni 6 hal ada sebelum shalat
dan 6 hal lagi ketika shalat.
Ilmu
Ada sabda Nabi SAW:
"Amal sedikit didasari dengan ilmu lebih baik
daripada amal banyak dalam kebodohan".
Wudhu
Ada sabda Nabi SAW:
"Shalat seseorang tidak sah kecuali dengan
bersuci".
Pakaian
Karena ada firman Allah SWT:
"Ambillah pakaianmu di setiap masjid. (QS.Al
A'raf:31)".
Maksudnya: pakailah pakaianmu ketika shalat.
Menjaga
waktu
Karena ada firman Allah SWT:
"Sesungguhnya shalat bagi seorang mukmin sudah
ditentukan waktunya. (QS.4 An Nisa:103)".
Menghadap
kiblat
Karena ada firman Allah SWT:
"Maka hadapkanlah wajahmu ke Masjidil Haram,
dan dimana saja kamu berada hadapkan wajahmu kearah sana. (QS.2 Al
Baqarah:150)".
Niat
Ada sabda Nabi SAW:
"Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung
niatnya, dan bagi tiap-tiap orang sesuai apa yang diniatkan".
Takbir
Karena ada sabda Nabi SAW:
"Memuliakan shalat dengan takbir dan
menghalalkannya dengan salam".
Berdiri
Sebab ada firman Allah SWT:
"Dan berdirilah untuk Allah dengan khusuk,,, (QS.2
Al Baqarah:238)".
Membaca
Al Fatihah
Ada firman Allah SWT:
"Maka bacalah apa yang mudah dari Al Quran.
(QS.73 Al Muzammil:20)".
Ruku'
Ada firman Allah SWT:
"Dan ruku'-lah,,, (QS.Al Baqarah:43)".
Sujud
Ada firman Allah SWT:
"Dan sujudlah,,, (QS.41 As Sajadah:37)
(QS.22:77)".
Duduk
Ada sabda Nabi SAW:
"Ketika seorang lelaki mengangkat kepalanya
dari duduk dan tasyahud akhir, sungguh telah sempurna shalatnya".
Apabila ke 12 hal tersebut sudah dikerjakan, maka
masih dibutuhkan kunci utama, ialah ikhlas, untuk menyempurnakan shalat. Ada
firman Allah SWT:
"Maka sembahlah Allah dengan mengikhlaskan
agamamu kepada-Nya. (QS.39 Az Zumar:2)".
Mengenai
ilmu Ada 3 macam:
Harus mengetahui kefardhuan dan kesunnahan shalat,
Harus mengetahui apa yang dalam wudhu, misalnya
masalah kesunnahan dan kefardhuannya, sebab masih ada hubungan dengan
kesempurnaan shalat.
Mengerti tipu daya syetan, lalu punya hasrat untuk
memerangi (memusuhi) dengan sungguh-sungguh.
Mengenai
Wudhu Kesempurnaan ada 3 hal;
Harus mensucikan hati dari rasa dendam, dengki,
serta menipu.
Membersihkan badan dari dosa.
Membasuh anggota badan dengan sempurna tanpa
berlebihan menggunakan air.
Kesempurnaan
Ada 3 hal:
Sumber hidup dari barang halal.
Suci dari barang najis.
Harus sepadan dengan sunnah, tidak boleh sombong
atau congkak.
Memelihara
Waktu
Ada 3 cara:
Pedomanmu terhadap matahari, bulan, bintang dan
selalu meneliti datangnya waktu.
Mengarahkan pendengaran ke adzan.
Hatimu berfikir dan mengamati waktu shalat.
Menghadap Kiblat
Ada beberapa macam kesempunaan:
Harus mengerti shalat apa yang dikerjakan.
Harus mengerti dan menghayati bahwa kamu menghadap
kearah Allah. Dia melihatmu, akhirnya engkau takut.
Harus mengerti bahwa Dia mengetahui apa yang dalam
hatimu, sehingga kamu punya hasrat untuk mengosongkan hati dari masalah
duniawi.
Takbir
Ada beberapa macam kesempurnaan:
Takbir dengan cara yang benar,
Mengangkat 2 tangan sampai batas telinga,
Menghadirkan hati (ketika takbir) sehingga takbirmu
bisa mengagungkan-Nya.
Berdiri
Ada 3 kesempunaan:
Arahkan pandangan ke tempat sujud.
Tegakkan hatimu menghadap Allah, dan
Jangan menoleh ke kanan atau ke kiri.
Bacaan
Ada 3 kesempurnaan:
Harus membaca Al Fatihah dengan benar, tartil,
tanpa merusakkan bacaan.
Membaca sambil berfikir dan merenungkan setiap arti
yang terkandung, dan
Menyelenggarakan apa yang kamu baca.
Sujud
Ada 3 kesempurnaan:
Meletakkan 2 telapak tangan tepat kearah 2
telingamu.
Tidak melebarkan kedua sikumu, dan
Tumakninah sekaligus bertasbih mengagungkan-Nya.
Duduk
Ada 3 kesempurnaan:
Duduk diatas kakimu sebelah kiri dan mendirikan
kaki kanan,
Tasyahud dengan mengagungkan dan berdo'a untuk
dirimu dan para orang mukmin, dan
Salam dengan sempurna.
Menyempurnakan salam harus dengan memperbaiki niat
dalam hatimu, bahwa salam kamu ditujukan buat orang di sebelah kananmu; para
malaikat, orang lelaki atau wanita. Juga demikian ketika menoleh ke kiri. Dan
pandanganmu jangan sampai jauh melampaui pundakmu.
Kesempurnaan
Ikhlas
Ada 3:
Lantaran shalatmu harus mengharap ridho Allah SWT,
bukan mencari ridho (pujian) manusia.
Harus mempertimbangkan Taufiq Allah SWT, dan
Harus menjaga shalat (dari kekacauan gambaran hati)
sehingga kamu bisa membawa bekal buat hari kiamat.
Karena ada firman Allah SWT:
"Barangsiapa yang membawa kebajikan. (QS.28 Al
Qashash:84)".
Dia tidak berfirman:
"Man 'amila bil hasanatin. (Barangsiapa yang
mengerjakan kebajikan)".
Tiada ulasan:
Catat Ulasan