HUJJATUL ISLAM IMAM AL GHAZALI
1. Mencela Dunia
Sebagian ulama berkata:
"Hai manusia, beramallah secara
sembunyi-sembunyi, takutlah pada Allah dan jangan engkau tertipu dengan lamunan
dan melupakan mati. Janganlah terlalu menghendaki dunia, sebab dunia banyak
mengkhianati, menipu, sangat indah dengan tipu dayanya, dan memfitnah kamu
dengan manisnya tuturr kata. Dunia ibarat pengantin yang berhias celak, banyak
mata yang memandang, banyak hati yang terpikat dan banyak sekali orang
mencintai. Maka pandanglah dunia dengan realistis.
Sesungguhnya dunia adalah perkampungan yang penuh
bahaya, Tuhan amat mencela, barang barunya adalah usang, kekuasaan hak miliknya
akan hilang, kemuliaan adalah kehinaan dan yang banyak adalah sedikit. Maka
sadarlah bila selama ini engkau lupa. Bangunlah sebelum ada yang mengatakan:
"Si Fulan sakit cinta yang amat berat; adakah
yang punya obat atau jalan menuju dokter".
Kemudian dipanggil para dokter namun tak ada yang
mampu menyembuhkan. Lalu disimpulkan:
"Dia sudah menulis wasiat dan menghitung semua
hartanya. Lidahnya sudah berat dan tidak lagi mengenal kawan atau
tetangga-tetangganya, pelipismu berkeringat dan mengoceh kesana kemari, kuatlah
keyakinanmu dan terbelalak matamu. Semua dugaan benar yang menjadikan keluhnya
lidahmu, bahkan semua saudara-saudaramu menangis....".
Katanya:
"Ini anakmu, ini saudaramu...".
Namun lidahmu keluh tak bisa menjawab sekatapun. Maka
keputusan qodho' datang dan hilanglah nyawamu.
Nyawamu naik ke langit berkumpul dengan para
saudaramu. Kain kafanmu datang, mereka memandikan dan mengkafanimu. Relasimu
berhenti dan orang yang mendengkimu juga menutup mulutnya. Sementara keluargamu
ke harta bendamu dan kamu hanya kebagian amal-amalmu sendiri.
2. Watak Qona'ah
Qona'ah artinya rela menerima apa adanya. Lawan
katanya Thomak atau serakah.
Mengertilah bahwa orang fakir selalu bersikap qona'ah.
Qona'ah mampu memutuskan watak thomak dari semua makhluk tanpa menoleh
membandingkan dengan yang lain, tidak serakah dalam setiap pekerjaan. Dan semua
itu tidak mungkin kecuali dengan sikap menerima (qona'ah) dengan ukuran
keterpaksaan, baik dari segi makanan, pakaian atau tempat tinggal, artinya
merasa cukup dengan yang sedikit.
Nabi SAW bersabda:
"Andaikan anak cucu Adam diberi emas sepenuh 2
jurang, maka dia tetap memenuhi jurang yang ke-3. Anak cucu Adam tidak akan
pernah puas perutnya kecuali dipenuhi dengan tanah (mati). Allah selalu
menerima tobatnya orang yang mau bertobat.
Nabi SAW bersabda:
Dua hal yang tidak pernah puas-puas:
Orang mencari ilmu, dan
Orang mencari harta.
Nabi SAW bersabda:
"Tidak bisa disebut kaya dengan banyaknya harta.
Sesungguhnya yang disebut kaya ialah kaya hati".
3. Keutamaan Fakir Miskin
Sabda Nabi SAW:
"Sebaik-baik umat ialah mereka yang miskin. Kemiskinan
bisa mempercepat ketiduran di surga".
Sabda Nabi SAW:
"Menurutku ada 2 hal yang amat pedas. Barangsiapa
yang mencintai keduanya sama dengan mencintai aku dan barangsiapa yang membenci
keduanya sama dengan membenciku ialah fakir dan berjuang".
Diriwayatkan:
Sesungguhnya malaikat Jibril turun ke Nabi SAW. Kata
Jibril:
"Ya Muhammad, sesungguhnya Allah 'Azza Wa Jalla
mengirim salam buatmu. Dia berfirman: 'Andaikan gunung ini Aku jadikan emas,
apakah engkau lebih senang! Dia bisa menurutimu kemanapun kau suka".
Kata Nabi SAW:
"Sesungguhnya dunia adalah perkampungan sekaligus
ada harta, dimana aku disana tidak memiliki tempat tinggal maupun harta.
Keduanya hanya terkumpul pada orang-orang yang tak berakal".
Kata Jibril:
"Wahai Muhammad, Allah menetapkan kepadamu dengan
firman yang kuat".
Ka'ab Al Akhbar RA berkata:
Allah SWT berfirman kepada Nabi Musa AS:
"Bilamana engkau melihat orang fakir menghadap,
maka sambutlah,,,, 'Selamat datang wahai orang yang punya syiar
keshalehan".
Nabi kita SAW bersabda:
"Aku ditunjukkan kepada surga dan aku lihat
penghuni terbanyak dari golongan fakir. Kemudian ditunjukkan neraka padaku, dan
penduduk yang terbanyak berasal dari golongan orang-orang kaya dan para
wanita".
Dalam hadits lain disebutkan:
"Aku melihat penduduk terbanyak di neraka dari
golongan orang-orang kaya dan para wanita".
Dalam hadits lain disebutkan:
Aku melihat penduduk terbanyak di neraka dari golongan
para wanita. Ada yang bertanya:
"Bagaimana bisa terjadi".
Sabda Nabi SAW:
"Mereka disibukkan dengan perhiasan emas dan
wangi-wangian".
Sabda Nabi SAW:
"Hadiah berharga bagi seorang mukmin sewaktu
didunia ialah fakir".
Dalam sebuah hadits diterangkan:
"Para Nabi yang terakhir masuk surga ialah Nabi
Sulaiman bin Daud AS, sebab dia seorang Nabi yang memiliki kerajaan. Dan
sahabat Nabi SAW yang terakhir masuk surga ialah Abdurrahman bin Auf, sebab ia
dikaruniai kekayaan".
Dalam hadits lain diterangkan bahwa mereka memasuki
surga dengan merangkak.
Kata Nabi Isa AS:
"Orang yang paling sengsara masuk surga ialah
para orang kaya".
Diriwayatkan:
Melalui Umar bin Khattab RA dari Nabi SAW bahwa beliau
SAW bersabda:
"Sesungguhnya segala sesuatu pasti ada kuncinya,
dan kuncinya surga ialah mencintai para fakir miskin atas kesabaran mereka;
mereka kelak hari kiamat akan duduk bersanding dengan Allah SWT".
Diriwayatkan:
Melalui Ali KW bahwa Nabi SAW bersabda:
"Hamba yang paling dicintai Allah SWT ialah orang
fakir yang ridho dengan pemberian rizki Allah SWT".
Nabi Ismail memperoleh wahyu dari Allah:
"Carilah AKU di kala hatimu terpecah-pecah".
Ada yang berpendapat:
"Ketika seseorang sedang susah".
Ada yang mengatakan:
"Kefakiran yang selalu dalam kebenaran".
Sabda Nabi SAW:
"Tidak seorangpun yang lebih utama dari orang
fakir yang ridho atas kefakirannya".
Atsar:
Kata Dzunun Al Mishri:
"Keadaan manusia amat dekat dengan kekafiran
(Kafir) ialah disaat sengsara menanggung suatu beban dan ia tidak sabar dengan
beban itu".
Diriwayatkan:
Sesungguhnya Allah 'Azza Wa Jalla berfirman dalam
Kitab-Kitab kuno yang pernah diturunkan:
"Wahai anak cucu Adam, andaikan semua isi dunia
mampu engkau miliki, maka semuanya tidak akan ada kecuali hanya untuk kekuatan.
Dan ketika aku memberimu kekuatan, niscaya Aku akan menghisabnya untuk apa kau
pergunakan. Sesungguhnya Aku adalah Dzat yang Paling Baik terhadapmu".
4. Kekasih Selain Allah SWT
Sabda Nabi SAW:
"Seseorang bisa dilihat dengan siapa mereka
berteman, maka lihatlah kalian semua dengan siapa mereka berteman".
5.Dibangkitkan Dari Kuburan dan Dikumpulkan Di Hari
Kiamat
Kata Ibnu Umar RA bahwa Nabi SAW bersabda:
"Kelak pada hari dimana semua manusia berdiri menghadap pada Tuhan yang menguasai semua makhluk, mereka akan tenggelam sampai pada setengah telinganya".
Kata Abu Hurairah RA bahwa Nabi SAW bersabda:
Pada hari kiamat semua manusia akan berkeringat sampai
semua keringat di bumi hilang selama 70 tahun terkendalikan dan tenggelam
sampai setinggi telinga mereka".
Sebagaimana ada hadits yang diriwayatkan oleh Imam
Bukhari dalam Kitab Shaheh-nya.
Dalam hadits lain:
"Kelak pada hari kiamat semua pandangan terangkat keatas menatap ke langit, dan keringat mereka sampai menenggelamkan dirinya karena terlalu besarnya rasa kesusahan".
Sabda Nabi:
"Kelak pada hari kiamat matahari akan didekatkan
di kepala, semua manusia berkeringat; keringatnya ada yang sampai leher, ada
yang sampai tenggelam dan terminum, ada yang sampai lututnya, ada yang sampai
pahanya, ada yang sampai lambungnya, ada yang sampai mulutnya, ada yang sampai
tenggelam mulutnya dan tangannya hanya bisa menggapai-gapai, ada yang tenggelam
sangat dalam dan 2 tangannya hanya bisa memukul-mukul kepalanya".
Maka perhatikanlah wahai orang miskin, akan keadaan
keringat disaat dikumpulkan dengan teramat besar kesusahan. Diantara mereka ada
yang menjerit-jerit:
"Hentikanlah wahai Tuhan, hentikan dari kesusahan
ini, dan putuskanlah kami sekalipun kami masuk neraka".
Keadaan ini bukan setelah dihisab (jadi semua orang merasakan) juga bukan semacam siksaan, dan mereka tidak tahu sampai kapan banjir keringat berakhir.
Ketahuilah, kesengsaraan keringat tidak akan dirasakan
bagi orang yang berjuang dijalan Allah; haji, puasa, ahli shalat, mengembalikan
hak kebutuhan sesama muslim dan orang yang sering kesusahan dalam urusan
membela kebenaran dan mencegah kemunkaran. Bagi mereka akan dihilangkan
susahnya hari kiamat lamanya penderitaan, dan akan dikeluarkan suatu
kehidupan... (dst).
6. Hutang Piutang Di Hari Kiamat
Kata Abu Hurairah RA bahwa Nabi SAW bersabda:
"Apakah kalian tahu orang yang bangkrut",
Para sahabat menjawab:
"Ya Rasulullah, orang bangkrut menurut kami ialah
orang yang tidak memiliki uang dan kenikmatan".
Sabda Nabi SAW:
"Orang bangkrut di kalangan umatku ialah orang
yang kelak pada hari kiamat didatangkan amal shalatnya, puasanya dan zakatnya,
justru amal itu akan dicaci-caci dan dilemparkan begini,,,, (dst).
7. Mencela Harta
Sabda Nabi SAW:
"Mencintai harta dan memuliakan sama dengan
menumbuhkan sifat munafik dalam hati, sebagaimana mampunya air menumbuhkan
tanaman".
Sabda Nabi SAW:
"Kelak sesudah kalian datang zaman suatu kaum
yang bisa makan enak-enak dan bermacam-macam, pakaian mereka amat indah dan
berwarna-warni, selalu mengisi perutnya dan tidak kenyang-kenyang, nafsunya
terlalu kuat dan tidak mampu bersikap menerima, dunia adalah pekerjaan pasti,
mereka mengambil harta sebagai Tuhan, bukan Tuhan Allah SWT".
Sabda Nabi SAW:
Anak cucu Adam berkata:
"Hartaku,,, hartaku,,,".
Bukankah harta yang kau miliki sekedar apa yang engkau
makan.
8. Antara Amal, Timbangan, dan Siksa Neraka
Hai saudaraku, janganlah engkau lupa memikirkan mizan
(timbangan amal) dan buku catatan tentang iman dan watak jenis manusia.
Sesungguhnya manusia setelah dihadapkan pertanyaan (akherat), ada 3 golongan
yang terkumpulkan, dan salah satunya sama sekali tak ada amal kebajikan, mereka
kelak akan dikeluarkan dari neraka dengan wajah hitam, lalu dilempar lagi ke
dalam oleh burung-burung,,,, (dst).
Muhammad bin Ka'ab berkata:
"Penduduk neraka mengajukan permintaan 5 jenis.
Dan Allah 'Azza Wa Jalla mengabulkan yang 4, sementara setelah mengajukan yang
ke-5 mereka tidak bisa bicara selama-lamanya. Mereka berkata:
"Tuhan kami, dengarkan kami dan lihatlah kami,
kembalikan kami ke dunia, tentu kami akan mengerjakan amal baik".
Allah SWT menjawab:
"Tidakkah kalian dahulu telah bersumpah bahwa
kalian tidak akan mati. (QS.14 Ibrahim:44)".
Mereka berkata lagi:
"Tuhan kami, keluarkanlah kami, kami akan
mengerjakan amal baik, bukan pekerjaan amal yang pernah kami kerjakan dahulu.
(QS.35:37)".
Allah SWT menjawab:
"Tidakkah kami panjangkan umur kamu, sehingga
kalian akan memperoleh pengajaran bagi yang mau menerimanya, dan sudah datang
kepada kalian orang yang memberikan peringatan (Rasul). Maka sekarang
rasakanlah siksaan olehmu, dan tiada penolong bagi orang-orang yang dzalim.
(QS.35 Fathir:37)".
Mereka berkata:
"Tuhan kami, kami telah kecelakaan yang
mengalahkan kami dan kami termasuk orang dzalim. Tuhan kami, keluarkanlah kami
dari neraka, bila kami kembali mendustai-MU, tentu kami termasuk orang yang
sesat. (QS.23:106-107)".
Allah SWT menjawab:
"Cis,,,,,! Diamlah kalian dalam neraka, dan
janganlah kalian berbicara dengan AKU. (QS.23 Al Mukminuun:108)".
Setelah itu mereka tidak berbicara selama-lamanya, dimana mereka sekarang merasakan puncak-puncaknya siksa yang pedih.
Kata Malik bin Abbas RA menerima pendapat Zaid bin
Aslam RA mengenai maksud firman Allah SWT:
"Sekarang kita sama saja (apakah) berkeluh kesah
atau sabar, dimana tak ada lagi tempat berlari untuk kita. (QS.14:21)".
Katanya:
"Kita menyabarkan diri selama 100 tahun, kemudian
berkeluh kesah 100 tahun pula, lalu sabar lagi 100 tahun, kemudian mereka
berkata:
"Bagi kita sama saja apakah bersabar atau
berkeluh kesah".
9. Keutamaan Taat
Ketahuilah, sesungguhnya taat kepada Allah SWT adalah pusat dari semua kebajikan. Allah SWT menyerukan "Taat" terdapat berulang-ulang dalam ayat-ayatNya dan mengutus beberapa utusan pun untuk mengeluarkan manusia dari kegelapan jiwa menuju terangnya pandangan hati yang suci: guna memperoleh kenikmatan pada perkampungan yang penuh nikmat yang dijanjikan buat orang-orang bertaqwa, dimana keadaan disana tidak bisa dipandang dengan mata, didengar dengan pendengaran atau dirasakan dengan gerakan hati.
Diriwayatkan:
Sesungguhnya Allah SWT menurunkan wahyu pada sebagian
para shaddiqin:
"Sesungguhnya AKU mengikuti bagaimana hamba-KU mencintaiKU. Aku mencintai mereka,,,,,, mereka mengingat Aku maka Aku pun mengingat mereka, mereka memandang Aku, Aku pun memandang mereka".
Dalam kisah Nabi Daud AS diceritakan:
"Katakanlah kepada hamba-hambaKU yang menghadap
mencintaiKu; Tiada kesengsaraan ketika Aku mengabulkan dari sekian makhluk-KU.
Aku akan mengangkat penghalang antara Aku dan dia, sehingga mereka bisa jalan
memandang-KU dengan mata hati mereka. Tiada kesulitan mereka menembus sesuatu
yang Aku sembunyikan didunia bila Aku sudah meluaskan agama-KU buat mereka, dan
tiada lagi kesengsaraan akan amarahnya makhluk bila sudah sempurna
Ridho-KU".
10. Syukur
Ketahuilah, sesungguhnya antara syukur dan dzikir
menurut pandangan Allah adalah sama derajatnya. Kesamaan derajat diterangkan
dalam Kitab Allah:
"Sesungguhnya mengingat Allah (dzikir) amat besar
faedahnya,,,,,,. (QS.29:45)".
Firman-Nya:
"Maka ingatlah kamu (dzikir) kepada-KU, pasti Aku
akan ingat kepadamu. Dan bersyukurlah kepada-KU, serta janganlah kamu
mengingkari nikmat. (QS.2 Al Baqarah:152)".
Firman Allah SWT:
"Apakah Allah akan menjatuhkan siksa terhadap
kamu bila kamu bersyukur dan beriman. (QS.4:147)".
Allah SWT berfirman:
"Kelak akan Kami balas orang-orang yang selalu bersyukur. (QS.3:145)".
Allah 'Azza Wa Jalla berfirman:
"Mereka tidak akan bersyukur kepada Engkau.
(QS.7:17)".
Menceritakan iblis laknatullah yang duduk-duduk diatas
shirothol mustaqim, dia berkata:
"Ini adalah jalan bersyukurnya laknat dari sekian
makhluk".
Allah SWT:
"Amat sedikit hamba-KU yang bersyukur".
Dan sungguh Allah SWT memutuskan akan selalu
menambahkan bagi yang bersyukur.... Firman-Nya:
"Demi! Bila kamu bersyukur, tentu Aku akan menambahkan nikmat yang ada padamu. (QS.14:7)".
Penambahan nikmat ada 5 perkara:
Masalah kekayaan.
Terkabulnya do'a.
Rizki.
Pengampunan.
Tobat
Allah SWT berfirman:
Jika kamu takut miskin....
"Maka kelak Allah akan mengkayakan kamu dengan
Karunia-Nya jika Dia menghendaki. (QS.9 At Taubat:28)".
Firman-Nya:
"Kemudian Dia menghilangkan (siksa) sebagaimana
yang kamu minta jika Dia menghendaki. (QS.6:41)".
Firman-Nya:
"Dan Allah akan memberikan rizki kepada siapa
saja tanpa perhitungan. (QS.2:212)".
11. Mencela Sifat Sombong
Allah benar-benar mencela sifat sombong dan tiap-tiap
yang sombong dan menyombongkan diri; terdapat banyak dalam Kitab-Nya:
"Nanti Aku palingkan dari Ayat-AyatKU orang-orang
yang sombong di muka bumi tanpa kebenaran..... (QS.7:146)".
Firman Allah 'Azza Wa Jalla:
"Kemudian utusan-utusan itu minta kemenangan, dan
amat rugi mereka yang sombong dan ingkar. (QS.14:15)".
Firman-Nya:
"Sungguh amat sombong hati mereka dan mereka
melakukan penganiayaan sebesar-besarnya. (QS.25:21)".
Firman-Nya:
"Sesungguhnya Allah tidak suka dengan orang-orang sombong. (QS.16:23)".
Dan banyak lagi ayat-ayat yang mencela sifat sombong.
Sabda Nabi SAW:
"Tidak akan masuk surga seseorang yang dalam
hatinya ada sifat sombong seberat biji atom. Juga tidak akan masuk neraka orang
yang dalam hatinya ada iman seberat biji atom".
Kata Muhammad bin Husain bin Ali RA:
"Tidak terselip sifat sombong dalam hati
seseorang kecuali akalnya akan berkurang menurut kadar yang memasukinya, baik
sedikit atau banyak".
Dikatakan kepada Sulaiman mengenai kejelekkan, dimana
dalam kejelekan itu membuat tidak bermanfaat kebajikan apapun; dia adalah
sombong".
12. Tafakkur
Allah memerintahkan untuk bertafakkur, (berfikir dan
merenungkan ciptaan-ciptaanNya, putaran hari atau ketentuan Allah), dan
kebajikan tafakkur banyak disinggung dalam Kitab-Kitab Allah yang tak terhitung
banyaknya. Firman Allah SWT:
"Dia Dzat yang menjadikan malam dan siang selalu
berganti-ganti. (QS.25:62)".
Menurut Atha' dalam perbedaan yang dimaksud ialah perbedaan terang dan gelap, bisa bertambah atau berkurang.
Kata Ibnu Abbas RA:
Sesungguhnya ada kaum yang bertafakkur tentang Allah
'Azza Wa Jalla. Maka sabda Nabi SAW:
"Berfikirlah tentang makhluk-makhluk Allah dan
janganlah kalian memikirkan tentang Allah 'Azza Wa Jalla, sebab kalian tidak
akan kuasa memikirkan Kekuasaan-Nya".
Kata Ibnu Abbas RA:
"Tafakkur (berfikir) dalam kebajikan akan
mendorong untuk mengerjakan. Juga menyesali kejahatan akan mendorong untuk
meninggalkan kejahatan itu".
13. Kerasnya Hati
Diriwayatkan:
Melalui Makhul dari Nabi SAW bahwa beliau SAW
bersabda:
"Andaikan rambutnya orang mati diletakkan kepada
penduduk langit dan bumi niscaya mereka akan mati dengan izin Allah. Sebab
sesungguhnya rambutnya orang mati tidak akan menyebabkan sesuatu kecuali
kematian".
Diriwayatkan:
"Andaikan setetes dari sakitnya mati dijatuhkan
ke gunung dunia niscaya gunung itu akan hancur".
Diriwayatkan:
Sesungguhnya Nabi Ibrahim Khalilullooh ketika sudah
mati, Allah SWT bertanya pada Nabi Ibrahim:
"Bagaimana engkau merasakan mati, hai
kekasih-KU".
Nabi Ibrahim menjawab:
"Laksana alat panggang diletakkan didalam
bulu-bulu yang basah, setelah itu ditarik".
Firman-Nya:
"Sungguh AKU telah memudahkan untukmu".
Penting:
Ada beberapa bab yang kami lewati setelah khulashoh fi
syiddatil maut, yaitu:
Pertanyaan kubur, ilmu yakin, keutamaan dzikir,
keutamaan membaca shalawat kepada Nabi SAW, siksa bagi yang meninggalkan
shalat, siksa neraka Jahannam, keutamaan takut terhadap dosa, keutamaan tobat,
meninggalkan kedzaliman, larangan menganiaya anak yatim, mencela sombong,
keutamaan tawadhu' dan qona'ah, tipu daya dunia, dan mencela dunia".
Ada beberapa pertimbangan dan mengharuskan untuk
meneruskan pada bab shadaqah".
Tiada ulasan:
Catat Ulasan