Pada suatu hari
ketika Ma'ruf berjalan bersama murid-muridnya, mereka bertemu dengan
serombongan anak muda yang sedang menuju ke tujuan yang sama. Di sepanjang
perjalanan sampai ke sungai Tigris anak-anak muda itu menunjukkan tingkah laku
yang memuakkan.
Sahabat-sahabat Ma'ruf mendesaknya: "Guru, mintalah kepada Allah Yang Maha Besar untuk membenamkan mereka semua sehingga bumi ini bersih dari kehadiran mereka yang menjijikkan".
Ma'ruf menjawab: "Tengadahkanlah tangan kalian!"
Setelah itu berdoalah Ma'ruf: "Ya Allah, karena Engkau telah memberikan kepada mereka kebahagiaan di atas dunia ini, maka berikan pulalah kepada mereka kebahagiaan di akhirat nanti".
Sahabat-sahabat Ma'ruf terheran-heran dan berkata:
"Guru, kami tak mengetahui rahasia yang terkandung di dalam doamu itu".
Ma'ruf menjawab: "Dia, kepada siapa aku berdoa tadi, mengetahui rahasianya. Tunggulah sebentar. Sesaat ini juga rahasia itu akan terbuka".
Ketika remaja-remaja itu melihat syeikh Ma'ruf, mereka segera memecahkan kecapi-kecapi mereka dan menumpahkan anggur yang sedang mereka minum. Dengan tubuh gemetar mereka menjatuhkan
diri di depan syeikh dan bertaubat.
Kemudian Ma'ruf berkata kepada sahabat-sahabatnya. "Kalian saksikan betapa kehendak kalian telah dikabulkan tanpa membenamkan dan mencelakakan seorang jua pun".
Sahabat-sahabat Ma'ruf mendesaknya: "Guru, mintalah kepada Allah Yang Maha Besar untuk membenamkan mereka semua sehingga bumi ini bersih dari kehadiran mereka yang menjijikkan".
Ma'ruf menjawab: "Tengadahkanlah tangan kalian!"
Setelah itu berdoalah Ma'ruf: "Ya Allah, karena Engkau telah memberikan kepada mereka kebahagiaan di atas dunia ini, maka berikan pulalah kepada mereka kebahagiaan di akhirat nanti".
Sahabat-sahabat Ma'ruf terheran-heran dan berkata:
"Guru, kami tak mengetahui rahasia yang terkandung di dalam doamu itu".
Ma'ruf menjawab: "Dia, kepada siapa aku berdoa tadi, mengetahui rahasianya. Tunggulah sebentar. Sesaat ini juga rahasia itu akan terbuka".
Ketika remaja-remaja itu melihat syeikh Ma'ruf, mereka segera memecahkan kecapi-kecapi mereka dan menumpahkan anggur yang sedang mereka minum. Dengan tubuh gemetar mereka menjatuhkan
diri di depan syeikh dan bertaubat.
Kemudian Ma'ruf berkata kepada sahabat-sahabatnya. "Kalian saksikan betapa kehendak kalian telah dikabulkan tanpa membenamkan dan mencelakakan seorang jua pun".
Tiada ulasan:
Catat Ulasan