Nama sebanarnya Abdullah bin Abdullah bin Abu ibn Malik bin al-Harits
al-Anshory al-Khazrojy. Biasanya dipanggil Abu al-Habab. Nama aslinya sebelum
masuk Islam adalah al-Habab. Kemudian Rasulullah menganti al-Habab dengan Abdullah
setelah menyatakan diri masuk Islam.
Hampir-hampir saja ayahnya, Abdullah bin Abu Ibn Salul menjadi raja di
Madinah sebelum kedatangan Rasulullah. Hingga kemudian dirinya hasud dan dengki
dengan Rasulullah.
Pada waktu terjadi perang Bani Mustholiq, ayah beliau berkata; “Sekiranya
kami kembali ke Madinah, niscaya kejayaan akan mengantikan kenistaan.”
Mendengar ucapan ayahnya, beliau berkata kepada Rasulullah; “Demi Allah,
dia itu nista dan engkau adalah mulia wahai Rasul. Sekiranya engkau izinkan aku
untuk membunuhnya, akan saya bunuh.
Demi Allah, engkau tahu betul orang yang paling baik dengan anaknya
ketimbang aku dari kaum Khazraj. Tapi saya takut kamu suruh orang muslim lain
kemudian membunuhnya. Jangan sampai saya ikut melihat orang yang membunuh
ayahku berjalan di muka bumi ini hingga aku membunuhnya.
sebab kalau saya membunuh orang mukmin dalam keadaa kafir, maka saya akan
masuk neraka.” Rasulullah berkata; “Bahkan kami akan berbuat baik dengannya dan
menjalin hubungan baik . Hingga orang-orang tidak mengatakan bahwa Muhammad
membunuh teman-temannya. Akan tetapi Muhammad telah berbuat baik dengan ayahmu
dan berinteraksi baik dengannya.”
Ketika ayahnya wafat, beliau meminta Rasulullah untuk mensholati mayatnya.
Permintaannya tidak dikabulkan, malah Rasulullah memberikan bajunya untuk
mengkafani mayat ayahnya. Pada waktu hendak berdo’a dan meminta ampunan atas
dosa-dosa ayahnya, Umar bin Khottob bertanya; “Bukankah Allah telah melarang
mensholati orang munafik yang sudah mati? Beliau menjawab; “Saya ini diantara
dua kebaikan.
Aku meminta ampunan atas dosa mereka atau kamu tidak meminta ampunan atas
dosa mereka.” Akhirnya beliau pun tetap sholat. Setelah itu turunlah firman
Allah; “Jangan sekali-kali kamu sholati orang-orang munafik begitu juga
sholat di atas kuburannya”(QS.at-Taubah; 48)
Selama hidup berjuangan bersama Rasulullah, beliau pernah ikut perang Badr
dan hampir semua peperangan. Kurang lebih ada 3 hadits yang diriwayatkan
beliau. Beliau wafat sebagai syahid pada perang Yamamah tahun 12 Hijriah.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan