Ahmad meriwayatkan
dengan sanad shahih dari Ibnu Abbas RMA, ia berkata, "Umar bin
al-Khaththab y menuturkan kepadaku, katanya, 'Aku menemui Rasulullah SAW saat
beliau di atas tikarnya. Aku duduk, ternyata di atas tikar tersebut terda-pat
kain sarung dan tidak ada selainnya. Rupanya tikar tersebut membekas pada
lambung beliau. Aku juga melihat segenggam gandum hampir satu sha' dan
[I]qardz[/I] (beberapa tumbuhan untuk menyamak kulit) di pojok kamar. Dan ada
juga kulit yang ter-gantung. Melihat hal itu kedua mataku mengucurkan air mata.
Beliau bertanya,
"Wahai Ibnu al-Khaththab, apakah kamu tidak ridha bila kita mendapatkan akhirat dan mereka mendapatkan dunia."( HR. Ahmad, 1/ 301)
Diriwayatkan al-Hakim dan ia menilai shahih berdasarkan kriteria Muslim, dengan lafazh, Umar berkata, "Aku meminta izin kepada Rasulullah SAW lalu aku menemui beliau di kamarnya, dan beliau sedang berbaring di atas kain yang sangat kasar. Sebagian tubuhnya di atas tanah dan kepalanya berbantalkan kain yang diisi sesuatu yang lunak. Di atas kepalanya terdapat kulit yang hendak disamak, dan di pojok kamar terdapat tumbuh-tumbuhan untuk menyamak. Aku mengucapkan salam kepada beliau lalu aku duduk. Aku katakan, 'Engkau Nabi Allah dan pilihanNya, sementara Kisra dan Kaisar di atas ranjang
َ"Apa
yang membuatmu menangis, wahai Ibnu al-Khaththab?"
Aku menjawab, "Wahai Nabi, bagaimana aku tidak menangis sedangkan tikar ini telah membekas di lambung baginda, dan aku tidak melihat di dalam kamar ini kecuali apa yang aku lihat. Sementara itu Kisra dan Kaisar bergelimang dengan buah-buahan dan sungai-sungai, sedangkan engkau adalah Nabi Allah dan orang pilihanNya namun hanya ini pembendaharaan ba-ginda." Maka beliau a bersabda,
Aku menjawab, "Wahai Nabi, bagaimana aku tidak menangis sedangkan tikar ini telah membekas di lambung baginda, dan aku tidak melihat di dalam kamar ini kecuali apa yang aku lihat. Sementara itu Kisra dan Kaisar bergelimang dengan buah-buahan dan sungai-sungai, sedangkan engkau adalah Nabi Allah dan orang pilihanNya namun hanya ini pembendaharaan ba-ginda." Maka beliau a bersabda,
"Wahai Ibnu al-Khaththab, apakah kamu tidak ridha bila kita mendapatkan akhirat dan mereka mendapatkan dunia."( HR. Ahmad, 1/ 301)
Diriwayatkan al-Hakim dan ia menilai shahih berdasarkan kriteria Muslim, dengan lafazh, Umar berkata, "Aku meminta izin kepada Rasulullah SAW lalu aku menemui beliau di kamarnya, dan beliau sedang berbaring di atas kain yang sangat kasar. Sebagian tubuhnya di atas tanah dan kepalanya berbantalkan kain yang diisi sesuatu yang lunak. Di atas kepalanya terdapat kulit yang hendak disamak, dan di pojok kamar terdapat tumbuh-tumbuhan untuk menyamak. Aku mengucapkan salam kepada beliau lalu aku duduk. Aku katakan, 'Engkau Nabi Allah dan pilihanNya, sementara Kisra dan Kaisar di atas ranjang
emas dan kasur sutra
tebal dan sutra tipis.' Beliau menjawab,
'Disegerakan
bagi mereka berbagai kenikmatan, tapi itu berlang-sung cepat dan sebentar lagi
hilang. Sedangkan kita adalah kaum yang kenikmatan kita diakhirkan untuk kita
di akhirat kelak'
Tiada ulasan:
Catat Ulasan