Suatu ketika
Nabi a.s melewati sebuah kampung dan mendapati semua penduduknya mati
bergelimpangan di atas tanah. Dia terkejut lalu berkata, "Wahai para
hawari, mereka mati dalam keadaan marah dan murka. Seandainya mereka mati dalam
keadaan redha kepada Allah, tentu mereka saling menguburkan."
Para hawari
bertanya, "Wahai Ruhullah, kami ingin mengetahui khabar dan keadaan
mereka." Nabi Isa a.s lalu berdoa kepada Allah S.w.t dan mendapat wahyu,
"Bila malam telah tiba, panggil-lah mereka! Mereka akan menjawab
panggilan-mu."
Di kala
malam tiba, Nabi Isa a.s naik ke sebuah tempat tinggi dan menyeru, "Wahai
penduduk kampung!" Ternyata seorang dari mereka menjawab, "Ya, kami
terima panggilan-mu, wahai Ruhullah." Isa a.s bertanya, "Bagaimana
khabar kalian?" Orang itu menjawab, "Wahai Ruhullah, sebelumnya
kami baik-baik saja, namun kemudian kami mendapat bencana."
"Bagaimana
boleh terjadi?"
"Kami
terlalu cinta kepada dunia, taat kepada ahli maksiat, tidak memerintahkan
kebaikan, dan tidak mencegah kemungkaran."
"Bagaimana
cinta kalian terhadap dunia?"
"Seperti
anak kecil yang mencintai ibunya. Jika si ibu datang, anak sangat gembira, dan
jika pergi, dia sedih dan menangis."
"Wahai
fulan, mengapa yang lain tidak memenuhi panggilanku?"
"Mereka
diikat dengan belenggu neraka oleh para malaikat yang keras dan kasar."
"Lalu
bagaimana engkau boleh memenuhi panggilan-ku?"
"Aku
tidak termasuk di antara mereka tetapi berada di tengah-tengah mereka. Ketika
azab menimpa mereka, aku pun turut tertimpa. Sekarang aku tergantung di tepi
jurang neraka. Aku tidak tahu apakah akan selamat atau jatuh."
Tiada ulasan:
Catat Ulasan