Berikut ini sebagian di antara
nasehat-nasehatnya yang singkat namun penuh hikmah:
“Obat penyakit hati itu ada lima
perkara; membaca Al-Qur’an dengan merenungkan maknanya, berpuasa, shalat malam,
meminta ampunan Allah di waktu sahur dan berteman dengan orang-orang shalih.”
“(Ya Allah) Bagaimana saya tidak akan
berharap kepada-Mu meski aku banyak berbuat dosa, sedangkan Engkau tidak enggan
memberiku karunia meski aku banyak berbuat dosa?”
“Wahai manusia, agamamu
akan senantiasa tercabik-cabik selama hatimu senantiasa lengket dengan cinta
kepada dunia.”
“Janganlah engkau
menganggap Allah lambat mengabulkan doamu, padahal engkau telah menutupi
jalan-jalan terkabulnya doa dengan dosa-dosamu.”
“Tinggalkanlah (kenikmatan)
dunia sebelum dunia meninggalkanmu, carilah ridha Rabbmu sebelum engkau
menghadap-Nya dan bangunlah rumahmu yang engkau akan menempatinya (alam
kuburmu) sebelum engkau berpindah kepadanya.”
“Tidak akan rendah hati
(tawadhu’) orang yang tidak memiliki tiga sifat; mengetahui untuk apa ia
diciptakan (ibadah), mengetahui dari apa ia diciptakan (setetes mani) dan
mengetahui kepada apa ia kembali (tanah).”
“Tanda orang yang bertakwa
kepada Allah ada tiga; orang yang mengutamakan ridha Allah atas hawa nafsunya
sendiri, orang yang rasa takut kepada Allah selalu menyertai dirinya, dan orang
yang menyelisihi bisikan hawa nafsunya.”
“Fikiranmu terhadap dunia
melalaikan dirimu dari Rabbmu dan agamamu. Apalagi jika seluruh anggota badanmu
tenggelam dalam kesibukan mengejar dunia.”
“(Kenikmatan) dunia adalah
samudra kebinasaan, dan cara menyelamatkan diri darinya adalah dengan zuhud
terhadapanya.”
“Harapan yang paling bisa diandalkan adalah harapan seorang hamba
kepada Rabbnya dan sejujur-jujur persangkaan adalah persangkaan baik kepada
Allah.”
“Orang yang cerdas adalah
orang yang memiliki tiga sifat; orang yang segera melakukan amal kebaikan,
orang yang menunda-nunda angan-angannya dan orang yang mempersiapkan diri untuk
kematiannya.”
“Uang itu kalajengking.
Jika engkau tidak pintar mengobatinya, janganlah engkau mengambilnya dengan
tanganmu, karena jika ia telah menyengatmu niscaya ia dapat membunuhmu.”
“Janganlah engkau menjadi
orang yang dipermalukan oleh harta warisannya pada hari kematiannya (banyak harta namun jarang sedekah,
sehingga hartanya dinikmati ahli waris namun perhitungannya di sisi Allah
menjadi tanggung jawab dirinya, pent) dan
dipermalukan oleh timbangan amalnya pada hari dikumpulkan Allah (hari kiamat).”
“Keberuntungan di akhirat
itu terletak pada tiga perkara: ketaatan, kebaktian, dan kedurhakaan. Yaitu
taat kepada Rabb, berbakti kepada dua orang tua, dan durhaka kepada setan.
“
“Barangsiapa banyak mengingat kematian, niscaya ia tidak akan mati
sebelum ajalnya tiba. Ia akan mendapatkan tiga sifat kebaikan; segera untuk
bertaubat, merasa puas dengan rizki yang Allah karuniakan walau sedikit dan
rajin beribadah.
Adapun orang yang tamak terhadap kenikmatan dunia, niscaya ia tidak
akan makan melebihi rizki yang telah Allah tuliskan untuk dirinya. Ia akan
mendapatkan tiga sifat keburukan; engkau senantiasa melihatnya tidak pernah
bersyukur atas pemberian Allah kepadanya, tidak pernah menyumbangkan
(menginfakkan) sedikit pun kenikmatan dunia yang dikaruniakan Allah kepadanya
dan ia senantiasa sibuk serta mencapekkan dirinya dalam mengejar rizki yang
tidak Allah tetapkan untuk dirinya, sampai-sampai ia tidak sempat beramal untuk
agamanya.”
“Amal perbuatan(mu) seperti fatamorgana, hati(mu) kosong dari
ketakwaan, dosa-dosa(mu) sebanyak pasir dan debu, tapi kamu hendak mengharapkan
bidadari sorga yang montok payudaranya lagi sebaya usianya?
Mustahil…mustahil…Engkau ini mabuk (tidak sadar diri) walau tidak minum minuman
keras. Alangkah sempurnanya engkau jika saja engkau mendahului angan-anganmu
(dengan perbuatan nyata). Alangkah agungnya engkau jika saja engkau mendahului
kematianmu (dengan amal-amal kebaikan). Alangkah kuatnya engkau jika saja
engkau menyelisihi hawa nafsumu.”
“Dosa yang membuatku merasa butuh (kepada ampunan Allah) itu lebih aku
sukai daripada ketaatan yang membuatku berbangga diri dengannya.”
“Hendaknya
bagian seorang mukmin darimu tiga perkara; Jika engkau tidak memberinya
manfaat, janganlah engkau memberinya bahaya! Jika engkau tidak bisa membuatnya
senang, janganlah engkau membuatnya sedih! Dan jika engkau tidak memujinya,
janganlah engkau mencelanya!”
.
“Orang yang bertaubat memiliki sebuah kebanggaan yang tidak bisa
ditandingi oleh kebanggaan apapun, yaitu Allah gembira dengan taubatnya.”
“Waktu malam itu panjang,
maka janganlah engkau memendekkannya dengan tidurmu! Waktu siang itu bersih,
maka janganlah engkau menodainya dengan dosa-dosamu!”
.
“Dunia itu kosong, namun yang lebih kosong darinya adalah hati
orang-orang yang meramaikannya (para pemburu kenikmatan dunia semata). Akhirat
itu negeri keramaian (kemakmuran), namun yang lebih ramai darinya adalah hati
orang-orang yang memburu (kenikmatan abadi di) akhirat.”
“Saya heran kepada orang
yang sedih karena hartanya berkurang, kenapa ia tidak bersedih karena umurnya
berkurang?”
“ Kenalilah allah saat
anda senang, Niscaya allah akan mengenali anda Saat susah “
Yahya bin
Mu’az Ar-Razi berkata :
- “ilmu itu pembimbing amal
- pemahaman itu wadahnya ilmu
- akal itu penuntunpada kebaikan
- hawa nafsu itu kendaraan dosa
- harta itu pakaian orang-orang yang takabbur
- dunia itu pasarnya akhirat
Rasulullah
saw bersabda : “barang siapa mengambil dunia dengan cara yang halal, maka Allah
pasti akan menghisabnya. Barang siapa mengambil dunia dengan cara yang haram,
maka Allah pasti akan menyiksanya.” (HR Hakim)
"Malang
sekali nasib keturunan Nabi Adam. Kalau mereka mencemaskan Neraka seperti
mencemaskan kemiskinan tentulah dia akan masuk syurga".
Yahya
bin Muadz berkata: “Tidak akan beruntung orang yang memiliki sifat gila
kedudukan.”
“ Cinta yang sekecil
sawi lebih saya sukai daripada beribadah tujuh puluh tahun tanpa cinta.
“ Hakekat cinta tidak bisa berkurang karena kurangnya pemberian pemberian dan tidak bisa bertambah karena kebaikan yang diberikan kepadanya”
Tiada ulasan:
Catat Ulasan