Ibnu Abu
Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnul Qasim ibnu
Atiyyah, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Abdur Rahman ad-Dustuki,
telah menceritakan kepadaku ayahku, dari ayahnya, telah menceritakan kepada
kami Asy'as ibnu Ishaq, dari Ja'far ibnu Abul Mughirah, dari Sa'id ibnu Jubair,
dari Ibnu Abbas, bahawa orang-orang Bani Israel pernah bertanya, "Hai
Musa, adakah Tuhan-mu tidur?"
Musa a.s
menjawab, "Bertaqwalah kalian kepada Allah." Maka Tuhan menyeru
kepadanya, "Wahai Musa, mereka bertanya kepadamu, apakah Tuhan-mu tidur?
Maka ambil-lah dua buah botol, kemudian peganglah dengan kedua tangan-mu dan
janganlah kamu tidur pada malam harinya."
Nabi Musa
a.s melakukan perkara itu. Ketika sepertiga malam hari lewat, Musa merasa
mengantuk hingga dia jatuh terduduk, tetapi dia tersedar, lalu dengan segera
dia membetulkan letak kedua botol itu.
Tetapi
ketika malam hari berada pada penghujungnya, Musa mengantuk dan kedua botol itu
jatuh, lalu pecah.
Maka Allah
S.w.t berfirman, "Wahai Musa, seandainya Aku mengantuk, nescaya
terjatuhlah langit dan bumi dan hancur berkecai, sebagaimana kedua botol
yang ada pada tangan-mu itu terjatuh."
"Allah,
tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha hidup, Yang Kekal
selama-lamanya mentadbirkan (sekalian makhlukNya). Yang
tidak mengantuk usahkan tidur. Yang memiliki segala yang ada di
langit dan yang ada di bumi. Tiada sesiapa yang dapat memberi syafaat
(pertolongan) di sisiNya melainkan dengan izinNya, Yang mengetahui apa yang ada
di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka, sedang mereka tidak
mengetahui sesuatu pun dari ilmu Allah melainkan apa yang Allah kehendaki
(memberitahu kepadanya).
Luasnya Kursi Allah (ilmuNya dan kekuasaanNya)
meliputi langit dan bumi; dan tiadalah menjadi keberatan kepada Allah menjaga
serta memelihara keduanya. Dan Dia lah Yang Maha Tinggi (darjat kemuliaanNya),
lagi Maha Besar (kekuasaanNya)." [Surah al-Baqarah : ayat 255]
Tiada ulasan:
Catat Ulasan