Pada suatu malam, Abdullah bin Umar
Radhiyallahu Anhu membaca Al-Quran. Setelah beberapa lama, ia mulai
keletihan dan mengantuk. Ia pun berhenti membaca Al-Quran. Sebelum tidur, ia
berwudhu dahulu. Ketika hendak tidur, ia berdoa terlebih dahulu. Setelah itu,
ia membaca tasbih hingga terlelap tidur.
Dalam tidurnya itu, Abdullah bermimpi berjumpa dengan dua malaikat. Tanpa berkata sedikit pun, kedua malaikat memegang tangan Abdullah dan membawanya pergi. Abdullah dibawa ke neraka yang sangat panas. Ia mlihat neraka bagaikan sebuah telaga dengan api yang berkobar-kobar di tengahnya. Di sana, ia mengenali beberapa orang yang masuk ke dalam api neraka. Mereka disiksa dengan siksaan yang amat pedih. Ketika itu, Abdullah berdoa, “A’udzubillahi minannaari (Aku berlindung kepada Allah dari api neaka)”.
Dalam tidurnya itu, Abdullah bermimpi berjumpa dengan dua malaikat. Tanpa berkata sedikit pun, kedua malaikat memegang tangan Abdullah dan membawanya pergi. Abdullah dibawa ke neraka yang sangat panas. Ia mlihat neraka bagaikan sebuah telaga dengan api yang berkobar-kobar di tengahnya. Di sana, ia mengenali beberapa orang yang masuk ke dalam api neraka. Mereka disiksa dengan siksaan yang amat pedih. Ketika itu, Abdullah berdoa, “A’udzubillahi minannaari (Aku berlindung kepada Allah dari api neaka)”.
Kemudian, Hafsah menemui Rasulullah dan menceritakan mimpi Abdullah. Mendengar cerita Hafsah, Rasulullah bersabda, “Sebaik-baik lelaki adalah Abdullah bin Umar jika dia mau melakukan shalat malam”.
Setelah mendengar perkataan Rasulullah, Hafsah segera pergi menemui Abdullah. Ia tidak sabar menyampaikan kabar gembira itu. Ketika sudah bertemu, Hafsah menjelaskan perkataan Rasulullah, “Nabi telah mengatakan bahwa engkau adalah sebaik-baik lelaki jika engkau melakukan shalat malam. Malaikat yang terakhir engkau temui mengatakan bahwa engkau belum terjaga dari api neraka karena engkau tidak melaksanakan shalat malam. Apabila engkau ingn terhindar dari api neraka, lakukanlah shalat tahajud pada sepertiga malam terakhir. Pada saat itu, Allah memanggil-manggil hamba-Nya dan mendengar doa-doa hamba-Nya”.
Setelah kejadian itu, Abdullah selalu melaksanakan shalat tahajud. Bahkan, ia sering menghabiskan malamnya untuk shalat. Saat itu, ia juga menangis karena takut Allah akan memasukkannya ke dalam api neraka. Ia semakin takut jika mengingat sabda Rasulullah, “Sesungguhnya penghuni neraka yang paling ringan siksanya pada hari kiamat adalah seseorang yang diletakkan pada kedua tapak kakinya baa api yang membuat otaknya mendidih. Dia merasa tidak ada orang lain yang lebih berat siksanya dar pada dia, padahal siksa yang ia terima adalah yang paling ingan di dalam neraka”.
Semuanya itu membuatnya semakin meningkatkan ibadahnya untuk mencari ridho Allah. Orang-orang yang takwa adalah orang yang takut kepada azab Allah, sekalipun ia tidak dapat melihat Allah. Sesungguhnya, azab Allah adalah sesuatu yang harus ditakuti.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan