(Percikan Cahaya Ilahi)
SULTHANUL AULIYA SYEIKH ABD QADIR AL JAILANI
Pada Jumaat pagi, 21 Jumadil Akhir tahun
545 Hijriyah, di Madrasah Al Ma’murahnya.
Syeikh Abdul Qadir Al Jalani bertutur :
Laksanakanlah perintah Allah, rintangilah
perbuatan terlarang; bersabarlah dalam menerima ujian dengan memperbanyak
amalan sunnah, maka kamu sungguh disebut orang sadar yang beramal untuk mencari
taufiq Allah; rendahkan dirimu di hadapan-Nya hingga lengket debu; rintangi
maksiat dari jalur lahir dan membencinya melalui jalur batin; genggamlah
taufiqnya; benci dan maksiat jauhkan dari-Nya; bersabarlah atas ketentuan-Nya.
Datanglah di hdapanku dengan akal sehat yang menetapkan jiwa serta niat azimah;
jauhkan kebimbangan dariku dan baik prasangka denganku, tentu kamu memperoleh
kegunaan atas ucapanku; fahamilah artinya!..
Wahai orang yang bimbang terhadapku,
setiiap apa yang diriku ada di dalamnya akan membuat kejelasanmu di hari-hari
mendatang; jangan kamu perumpil daku dalam hatimudengan penahanan dan
pengalahan. Beban dunia di atas kepaalku dan beban akhirat di dalam hatiku dan
beban Allah atas sirriku siapa yang menemaniku. Siapa yang dijadikan baik akan
menghadap daku sedang di kepalanya terlintas suara memuji Allah, tiada seorang
pun butuh pertolongan selain dari-Nya; jadilah kamu orang berakal, beradab baik
di hadapan Ulama, karena mereka pemelihara keutuhan dunia; jika tidak, mana mungkin
terpelihara riya’mu, munafiqmu dan syirikmu. Wahai orang munafiq, wahai musuh
Allah, wahai musuh Rasul, wahai pengisi neraka, camkanlah!.
Wahai Allah limpahkan taubat untuk daku dan
mereka; wahai Allah bangunkan daku dan mereka, rakhmatkanlah aku dan mereka,
hampakan hati kami dan organ tubuh kami untuk-Mu, jika terpaksa organ tubuh
untuk keperluan keluarga, tentang urusan dunia dan jiwa untuk akhirat, maka
hati dan sirr kupersembahkan untuk-Mu semata, amin...
Celaka, kamu telah memperkuat jiwa dengan
rasa takut dan mengharap ciptaan, lenyapkan penguat ini dari mereka dan
tegakkan dirimu untuk menjadi pelayan Tuhan; jadikanlah ketenangan di
hadapan-Nya melalui zuhud, memutus hubungan syahwat, wanita dan bebagai sesuatu yang ada didalamnya,
berati ia datang kepadanya tanpa sepengetahuanmu atau taanpa masa pencarian,
yang demikian kamu telah berzuhud di hadapan-Nya, maka kamu diberi penglihatan
dengan mata yang mulia dan memperoleh bagian tanpa terputus. Tetapi selagi kamu
masih merasa penat terhadap apa yang ada di sekelilingmu, tetap kamu tidak akan
kedatangan sesutu dari yang tidak diduga.
Ada Ulama berkata : “Selagi di hadapanmu
terdapat sesuatu, tentu sesuatu yang ghaib tidak akan datang kepadamu.”
Wahai Allah, sesungguhnya kami berlindung
kepada-Mu dari kepenatan causalita dan yang membuat kegilaan, hawa, tabiat dan
keburukan meliputi segala kondisi dan sikap.
Wahai Tuhan kami, berilah kemi kehidupan
yang baik di dunia dan kehidupan yang baik di akhirat dan lepaskanlah kami dari
siksa neraka.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan