Menurut Kalam Hikmah ke 25 , Imam Ibn Athaillah Askandary menuturkan:
Adalah kamu ketika ingin menapai sesuatu dengan mengandalkan taufiq dari Allah, mengetepikan kekuatan dan usahamu, maka kamu tidak akan rugi, kalah dan pasti akan berhasil. Sebaliknya kalau kamu mencari sesuatu itu dengan mengandalkan kekuatan dan usahamu maka pasti kamu tidak akan berhasil tapi kamu akan rugi dan kalah.
1. Ayat yang paling
jelas menerangkan tentang ini adalah: يا أيها الناس أنتم الفقراء الى الله والله هو الغني الحميد
Arti dari
"FAQR" di situ bukan cuma faqir harta, tapi segala kefaqiran dan
kebutuhan itu tertanam dalam diri manusia; artinya manusia itu faqir dalam kekuatannya,
dalam ilmunya, dan faqir dalam segala kebutuhannya seperti harta dan
sebagainya.ketika dia bergerak maka Allah lah yang menggerakkannya, kalau dia
beraktiviti di atas bumi ini, membangun, bertani, berkreasi, mencetuskan ide maka
semua aktivitinya itu dengan cuma pertolongan Allah.
2. Nabi Muhammad
Saw menyuruh kita untuk memperbanyak berkata : لا حول ولا قوة الا بالله العلي العظيم Di riwayatkan oleh ibn ishaq bahwa sahabat Malik
al-Asyja'i datang pada nabi saw, lalu nutur: anakku Auf di tawan.lalu dia
mengadu pada beliau susah ibunya. Maka nabi mengatakan: utus pada anakmu bahwa
nabi memerintahkanmu untuk memperbanyak LA HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAHIL
ALIYYIL ADZIM.lalu Allah menyelamatkannya dan mengembalikannya pada ke dua
orang tuanya.
3. Dalil yang
ketiga adalah perkataan nabi saw: المؤمن القوي خير وأحب الى الله من المؤمن الضعيف وفي كل خير.احرص على ما ينفعك.واستعن بالله ولا تعجز وان أصابك شىء فلا تقل لو أني فعلت كان كذا وكذا ولكن قل قدر الله وما شاء فعل فإن لو تفتح عمل الشيطان
Dalam hadits ini
baginda Rasul mendahulukan minta pertolongan pada Allah (ISTAIN BILLAH),
mengakhirkan pencegahan supaya tidak lemah (WALA TA'JIZ).
Arti dari
pendahuluan dan pengakhiran ini adalah, supaya kita berdoa dan meminta dulu
pada Allah, baru lalu usaha.usaha itu boleh berbuah kalau ada permintaan pada
Allah.
Semua kita pasti
pernah mengalami ketika bangun tidur misalnya tidak boleh bangun, tiba-tiba
tidak mampu untuk menggerakkan anggota badan kita.Fenomena apa ini? Jawabannya
adalah karena Allah mencabut bantuannya pada kita.bagaimanapun ilmu modern
menafsirkannya, tapi kenyataan bahwa Allah mencabut bantuannya adalah yang
benar.ilmu modern cuma menafsirkan akibat (Atsar) dari keEsaan Alllah ini.
ISYKAL DAN
JAWABANNYA Sebagian orang yang bertanya-tanya bahwa saya melakukan belajar
dengan mengandalkan pada diriku, tapi tetap saja saya berhasil, tidak berhenti
seperti yang di ajarkan oleh Ibnu Ata'illah? Disini kita boleh menjawab bahwa
yang di maksud Ibnu Ata'illah dengan terhent i(TAWAQQAFA) di sini bukan berarti
Allah menghilangkan kekuatan dari orang ini, tapi yang di maksud adalah Allah
menarik TAUFIQNYA dari orang ini.
TAUFIQ disini bukan
berarti dia pasti tidak lulus sekolah, tapi yang dimaksud adalah dia tidak akan
mendapatkan tujuan dan hasil dari belajarnya. Juga isykal ini boleh di jawab
bahwa apa yang dipaparkan Ibnu Ata'illah ini khusus bagi orang yang beriman,
sebab kalau dia tidak iman maka ada undang-undang yang lain yaitu dawuh Allah كلا نمد هؤلاء وهؤلاء وما كان عطاء ربك محذورا Juga dalam ayat: ذرهم يأكلو ويتمتعواويلههم الأمل فسوف يعلمون
BUKTI SEJARAH AKAN
KEBENARAN HIKMAH INI. Kebenaran hikam ini terbukti dalam perorangan atau
individual, juga dapat di buktikan dalam sejarah kenegaraan dan masyarakat
banyak,disini akan kita ketengahkan sejarah kehidupan umat islam dulu.
Ketika Nabi saw
perang badar, jumlah muslimin sangan tidak sebanding dengan kaum musyrikin,
tapi mereka sangat tergantung pada kekuasaan Allah sehingga Allah memberikan
kemenangan.doa mereka di abadikan oleh Quran: اذ تستغيثون ربكم فاستجاب لم أني ممدكم بألف من الملائكة مردفين
Begitu juga ketika
muslimin perang khoadaq, khaebar, mu'tah, tabuk bahkan akhir dari perang uhud.
Tapi ketika muslimin mengandalkan pada diri mereka pada perang hunain maka
mereka kalah perang. Perang hunain ini adalah bukti hikam Ibnu Ata'illah pada
paruh ke dua.
Allah mengabadikan
perang hunain ini dalam quran: ويوم حنين إذ أعجبتكم كثرتكم فلم تغن عنكم شيئا
Begitu juga sejaranya
khulafa'urrasyidin, shalahuddin dan Nuruddin Zinky pada perang salib, juga Muhammad
al-Fatih dalam penaklukannya pada kota kostantinapel
Adapun ketepesongan
muslimin saat ini membuktikan kebenaran paruh kedua dari hikmah Ibnu
Ata'illah.keadaan ummat islam sekarang ini telah di gambarkan Nabi sejak dulu
kala: يوشك أن تداعى عليكم الأمم كما تداعى الأكلة الى قصعتها قال أمن قلة نحن يومئذ؟ قال بل أنتم يومئذ كثير ولكنكم غثاء كغثاء السيل. وسينزعن الله الرهبة منكم من قلوب أعدائكم وسيقذفن في قلوبكم الوهن قالوا ماالوهن يا رسول الله؟ قال حب الدنيا وكراهية الموت
Tapi disini perlu
difahami bahwa bukan berarti dengan percaya pada kekuatan Allah berarti tidak
perlu usaha, tapi arti dari hikmah ini adalah bahwa keyakinan akan kekuatan Allah itu tertanam pada hati, adapun
usaha adalah aktiviti anggota badan. Allah memerintahkan supaya kita meyakini bahwa
kemenangan itu datangnya dari Allah: وما النصر لا من عند الله Tapi Allah juga memerintahkan untuk usaha: وأعدوا لهم ما استطعتم من قوة ومن رباط الخيل ترهبون به عدو الله وعدوكم
Tiada ulasan:
Catat Ulasan