SABDA NABI ISA AS KE 06
6/303: Setiap kali
di depan Isa disebutkan tentang saat hari kiamat, dia berduka cita dan berkata:
"Ibnu Mayam tidak akan tenang apabila saat hari kiamat dibicarakan di
hadapannya."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits 'Abdallah al-Mawarzi ibn al-Mubarak (... - 181 H) dalam "Kitab al-Zuhd wa al-Raqa'iq", 229
7/303: Isa berkata
kepada para muridnya: "Jangan meminta upah dari kaum yang kalian beri
pelajaran, selain upah yang kalian berikan kepadaku.[1] Garam dunia [2],
janganlah membusuk. Semua yang membusuk bisa ditangani dengan garam; tetapi
jika garamnya membusuk, maka tak ada lagi obatnya. Ketahuilah bahwa kalian
mempunyai dua ciri kebodohan: tertawa tanpa sebab, dan tidur hingga melewati
pagi."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits 'Abdallah al-Mawarzi ibn al-Mubarak (... - 181 H) dalam "Kitab al-Zuhd wa al-Raqa'iq"; 284.
8/303: Isa berkata
kepada para muridnya: "Para raja menyerahkan masalah hikmah kepada kalian,
maka serahkanlah masalah dunia pada mereka."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits 'Abdallah al-Mawarzi ibn al-Mubarak (... - 181 H) dalam "Kitab al-Zuhd wa al-Raqa'iq"; 284.
9/303: Isa berkata:
"Bani Adam, kalau kamu melakukan perbuatan baik, cobalah untuk
melupakannya; karena perbuatan ini akan terus ada pada yang tidak akan
melupakannya." Kemudian dia membacakan ayat Al-Quran[1]: "Sesungguhnya
Allah tidak akan menyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik." [dan
meneruskan:] "Kalau kamu melakukan perbuatan buruk, maka pandanglah
terus ia di depan mata." Ibn al-Warraq berkata[2]: "Di dekat
mata."
Keterangan:
Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits 'Abdallah al-Mawarzi ibn al-Mubarak (... - 181 H) dalam "Kitab al-Zuhd wa al-Raqa'iq"; 301.
10/303: Isa berkata:
"Para sahabatku, carilah kasih Allah dengan menghindari kaum yang berdosa;
dekatilah Dia dengan melakukan apa yang menjauhkan kalian dari mereka; carilah
kemurahanNya dengan melawan mereka." [Berikut ini adalah
komentar dari Malik ibn Mighwal (... - 159 H)] Dia [Malik] berkata: "Aku
tidak tahu dengan perintah yang mana Isa memulainya." [Akhir dari komentar
Malik] Para sahabat Isa bertanya: "Ya Ruhullah, kalau begitu kami harus
mendekati kaum mana?" Isa menjawab: "Dekatilah kaum yang
tatapannya mengingatkan kalian pada Allah, yang ucapannya menambah ilmu, yang
amalannya membuat kehidupan sesudah mati sangat berharga."
Tiada ulasan:
Catat Ulasan