Kitab Al-Ta-aruf li-Madzhabi Ahl Al-Tashawwuf
Karya Ibn Abi Ishaq Muhammad ibn Ibrahim ibn Ya’qub Al-Bukhari
AL-KALABADZI
Abu Bakr al-Qahtabi berkata : “Aku sedang
berada dalam pertemuan dengan Sumnun, ketika seseorang berdiri dan menanyakan
tentang cinta, dia berkata : “Aku tidak mengenal seorang pun hari ini yang
kepadanya aku merasa bebas berbicara mengenai hal ini, dan yang akan bisa
memahaminya.” Pada saat itu seekor burung hinggap di atas kepalanya dan jatuh
di atas lututnya dan berkata, “Jika ada, inilah dia! Maka dia mulai berbicara,
menunjuk kepada burung itu : “Aku telah mendengar begini dn begitu mengenai
keadaan orang-orang itu, dan mereka mengalami ini dan itu, dan berada dalam
keadaan begini dan begitu.” Begitulah dia terus berbicara dengan burung itu,
sampai burung itu jatuh dari lututnya dan mati.”
Abu Bakr ibn Mujahid menuturkan bahwa Ahmad ibn
Sinan al-Aththar berkata bahwa dia mendengar salah seorang dari kawan-kawannya
berkata : “Suatu hari aku pergi ke Wasith dan melihat seekor burung putih di
tenga perairan, mengatakan : “Tuhan dimuliakan di atas kealpaan manusia.”
Al-Junaid berkata : “Aku bertemu dengan seorang
murid yang masih muda duduk di bawah pohon di apdang pasir, dan aku berkata
kepadanya, “Anak muda, mengapa engkau duduk di sini? Dia menjawab : “Aku
mencari sesuatu yang hilang.” Aku pergi meninggalkannya; dan ketika aku telah
agak menjauh darinya. Lagi-lagi aku melihatnya, sebab ddia telah dipindahkan ke
suatu tempat di dekatku. Aku bertanya kepadanya : “Mengapa engkau duduk di sini
sekarang?
Dia menjawab : “Aku telah menemukan sesuatu
yang membuatku mencari di tempat ini, dan karenanya aku terus mengikutinya.”
Dan aku tidak tahu yang mana di antara kedua keadaan orang itu yang lebih
mulia, pencariannya akan keadaannya, atau ketetapannya untuk berada terus di
tempat dia mendpatkan keinginannya.”
Abu Abdillah Muhammad ibn Sa’dah menuturkan
baha dia mendengar salah seorang tokoh besar Sufi berkata : “Suatu hari aku
duduk di seberang Ka’bah, ketika aku mendengar suara ribut yang meratap-ratap
kelaur dari banguna itu, mengatakan : “Wahai tembok! Jauhkan dirimu dari para
Wali dan Karibku; sebab barang siapa mengunjungimu, maka sesungguhnya ia
mengelilingi dirimu, tapi barangsiapa mengunjungi Aku, maka sesungguhnya ia
berada dalam kehadiranku.”
Tiada ulasan:
Catat Ulasan