Kekecutan Hati Pasukan Jamal
Mereka[1]
mengguntur seperti awan dan bersinar seperti kilat. Tetapi, walaupun adanya
kedua hal ini, mereka menunjukkan sifat pengecut. Sedang kami tidak mengguntur
sampai kami menyerbu musuh dan tidak pula kami menunjukkan mengalirnya
(kata-kata) sampai kami benar-benar menghujani.
[1] Tentang
kaum Jamal (yakni, musuh dalam Perang Jamal), Amirul Mukminin mengatakan bahwa
mereka bangkit dengan menggunlur, berteriak-teriak dan menghentak-hentak,
tetapi ketika pertarungan terjadi, mereka kelihatan beterbangan sebagai jerami.
Pada suatu saat mereka meneriakkan pengakuan-pengakuan dengan suara bcsar bahwa
mereka akan melakukan ini dan itu, dan sekarang mereka memperlihatkan sikap
begitu pengecut sampai lari dari pertempuran. Tentang dirinya sendiri, Amirul
Mukminin mengatakan, "Kami tidak mengancam musuh sebelum pcrtempuran,
lidak pula mengucapkan kata-kala sombong, tidak menteror musuh dengan
pekikan-pekikan yang tak perlu, karena bukanlah cara orang berani menggunakan
lidah ketimbang tangan." Ilulah sebabnya pada kesempatan ini ia mengatakan
kepada teman-temannya, "Hati-hatilah terhadap kata-kala berlebihan karena
itu pertanda sifat pengecut."
Tiada ulasan:
Catat Ulasan