Catatan Popular

Ahad, 11 November 2012

TOKOH SUFI KLASIK (8) : DZUN NUN BERDAKWAH KEPADA RAJA

Dzun Nun berkisah sebagai berikut:

Selama tiga puluh tahun aku mengajak manusia untuk bertaubat, tetapi hanya seorang yang telah menghampiri Allah dengan segala kepatuhan. Beginilah peristiwanya:
Pada suatu hari sewaktu aku berada di 'pintu sebuah masjid, seorang pangeran beserta para pehgiringnya lewat di depanku. Ku-ucapkan kata-kata: "Tak ada yang lebih bodoh daripada si lemah yang bergulat me la wan si kuat".

Si pangeran bertanya kepadaku: "Apakah makna kata-katamu itu?"
"Manusia adalah makhluk yang lemah, tetapi ia bergulat me-lawan Allah Yang Maha Kuat", jawabku.
Wajah si pangeran remaja itu berubah pucat. Ia bangkit lalu meninggalkan tempat itu. Keesokan harinya ia kembali menemuiku dan bertanya: "Manakah jalan menuju Allah?"

"Ada jalan yang kecil dan ada jalan yang besar, yang manakah yang engkau sukai?. Jika engkau menghendaki jalan yang kecil, tinggalkanlah dunia dan hawa nafsu, setelah itu jangan berbuat dosa lagi. Jika engkau menghendaki jalan yang besar, tinggalkanlah segala sesuatu kecuali Allah lalu kosongkanlah hatimu".
"Demi Allah akan kupilih jalan yang besar", jawab si pangeran.

Esoknya ia mengenakan jubah yang terbuat dari bulu domba dan mengambil jalan mistik. Di kemudian hari ia menjadi seorang manusia suci.

Tiada ulasan: