Indahnya Wajah dan Bagusnya Akhlak
Al-Hasan al-Bashri rahimahullah berkata:"Hendaklah
bagi para pemilik wajah yang rupawan untuk tidak memperburuknya dengan
perilakunya yang buruk, dan hendaknya bagi yang memiliki wajah yang buruk untuk
tidak menggabungkan dua keburukan dalam dirinya (keburukan rupa dan
perilaku)." (Al-Adab asy-Syar'iyyah: 3/125)
Wasiat pembawa keselamatan
Hakim berkata kepada anaknya:Wahai anakku, aku akan
berwasiat kepadamu dengan beberapa hal, jagalah wasiat-wasiat tersebut niscaya
engkau selamat; jangan engkau bergabung dnegan pencemburu buta, jangan tingga
dengan pendengki, jangan bertetangga dengan orang bodoh, jangan bersaudara
dengan orang yang riya dan jangan bersahabat dengan orang yang pelit." (Nashaaih
al-Imaniyah)
Kesalahan dalam ijtihad
Imam adz-Dzahabi rahimahullah
berkata:”Jika salah seorang imam keliru dalam berijitihad, maka tidak
sepantasnya kita melupakan kebaikan-kebaikannya dan menutup ilmu
pengetahuannya, akan tetapi ita memintakan ampun untuknya dan memaafkannya.”
(Siyar A’laamin Nubala 18/157)
Tanda Berpalingnya Allah Ta’ala dari
Hamba
قال الحسن :
من علامة إعراض الله عن العبد أن يجعل شغله فيما لا يعنيه .
Al-Hasan
pernah berkata, “Diantara tanda berpalingnya Allah Ta’ala dari seorang hamba
adalah Dia menjadikan kesibukan (hamba tersebut) dalam perkara-perkara yang
tidak bermanfaat baginya.”
Jangan Mencela
dan Mengajak Debat Kepada Temanmu
إذا احببت أخاً في الله فلا تماره ولا تشاره ( أي لا تجادله ولا تعيبه ) ولا تسأل عنه أحداً فلربما أخبرك بما ليس فيه فحال بينك وبينه – معاذ بن جبل رضي الله عنه.
“Apabila engkau mencintai saudaramu (temanmu) karena Allah, maka janganlah engkau mencelanya, janganlah engkau mengajaknya debat, jangan pula engkau menanyakan tentangnya kepada seseorang karena bisa jadi dia akan mengkhabarkan kepadamu sesuatu yang tidak ada pada diri temanmu tersebut, maka akan ada penghalang antara dirimu dengan dirinya.” (Mu’adz bin Jabal radhiallahu ‘anhu)
“Apabila engkau mencintai saudaramu (temanmu) karena Allah, maka janganlah engkau mencelanya, janganlah engkau mengajaknya debat, jangan pula engkau menanyakan tentangnya kepada seseorang karena bisa jadi dia akan mengkhabarkan kepadamu sesuatu yang tidak ada pada diri temanmu tersebut, maka akan ada penghalang antara dirimu dengan dirinya.” (Mu’adz bin Jabal radhiallahu ‘anhu)
Bahaya
Menyia-Nyiakan Waktu
Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata,
“Menyia-nyiakan waktu adalah lebih berbahaya dari kematian, karena
menyia-nyiakan waktu memutuskanmu dari Allah dan hari Akhirat, sedangkan
kematian hanya memutuskanmu dari Dunia dan penghuninya.”
Bid’ah Pertama
Setelah Wafatnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam
‘Aisyah radhiallahu ‘anha berkata, “Bid’ah pertama yang terjadi setelah
wafatnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah: bid’ah kenyang,
sesungguhnya suatu kaum ketika perut-perut mereka telah kekenyangan maka
hati-hati mereka menjadi tunduk dan condong kepada Dunia.”
Berbanggalah
dengan Mendiamkan Lisan
Luqman berkata kepada anaknya, “Wahai
anakku apabila manusia berbangga dengan ucapan-ucapan mereka, maka berbanggalah
engkau dengan berdiam diri (membiarkan lisan tidak berbicara kecuali kebaikan),
lisan berkata setiap pagi dan petang kepada anggota tubuh lainnya: Bagaimana
keadaan kalian? Maka mereka menjawab, “kami senantiasa dalam kebaikan jika
engkau meninggalkan kami”.
Hasad, tidak sabar dan buruknya akhlak
‘Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu berkata, “Tidak ada
ketentraman bagi orang yang suka hasad (pendengki), tidak ada persahabatan bagi
orang yang kurang penyabar (cepat bosan), dan tidaklah ada orang yang senang
kepada orang yang buruk akhlaknya.”
Hasad adalah Dosa Pertama di Lagit dan
Bumi
Sebagian Ulama Salaf
rahiamhumullah berkata, “ Hasad adalah dosa pertama yang dengannya Allah Ta’ala
dimaksiati di Langit, yaitu hasadnya Iblis kepada Nabi Adam ‘alaihis salam, dan
hasad adalah juga dosa pertama yang dengannya Allah Ta’ala dimaksiati di Bumi,
yaitu hasadnya anak Adam kepada saudaranya sehingga ia membunuhnya.”
Memuliakan Ulama
dan Umara
Sahl bin 'Abdillah at-Tasturi
rahimahullah Ta'ala berkata:"Manusia senantiasa dalam keadaan baik selama
memuliakan pemimpin dan 'Ulama. Maka jika mereka memuliakan keduanya niscaya
Allah akan memperbaiki dunia dan Akhirat mereka dan jika mereka meremehkan
keduanya, maka mereka telah merusak dunia dan Akhirat mereka." (Tafsir
al-Qurthubi)
Jauhilah
Menunda-Nunda Amal Perbuatan
Al-Hasan rahimahullah berkata,
“jauhilah oleh kalian menunda-nunda (amal perbuatan), karena sesungguhnya
engkau adalah dengan harimu (hari dimana engkau menemuinya), dan bukan dengan
hari besokmu; dan jika engkau berada pada hari esokmu maka jadikanlah hari itu
sebagaimana hari dimana engkau berada, sehingga jika engkau tidak menemui hari
esok engkau tidaklah menyesal dari apa yang lewatkan di hari itu.”
Ijtihad Pelaku
Bid’ah
Ayyub As-Sakhtiyani rahimahullah berkata : “Tidaklah
seorang pelaku bid’ah itu semakin menambah ijtihadnya atau kesungguhannya dalam
(kebid’ahannya) melainkan hal itu akan semakin menjauhkan dirinya dari Allah
‘Azza wa Jalla”. [Talbis Iblis, karya Ibnul Jauzi rahimahullah, hal: 22]
Kalian
Penghilang Kesedihanku
Syu'bah radhiyallahu 'anhu berkata:"Suatu hari Ibnu Mas'ud
radhiyallahu 'anhu keluar menemui shahabat-shahabatnya, lalu berkata:'kalian
adalah penghilang kesedihanku.'" (Al-Ikhwan, Ibnu Abi Dunya)
Bersalaman
Al-Hasan al-Bashri rahimahullah
berkata:"Saling bersalaman (dengan seama jenis) menambahkan rasa
cinta." (Al-Muntaqa min Kitabi Makarimil Akhlaq)
Mayat Hidup
Hudzaifah ibnul Yaman radhiallahu
‘anhu ketika ditanya tentang mayat yang hidup, beliau berkata, “Yaitu orang
yang tidak mengingkari kemungkaran yang ada dihadapannya dengan tangannya,
tidak pula dengan lisannya, dan tidak juga dengan hatinya.”
Rasa takut
yang membawa kepada kebaikan
Fudhail bin
Iyadh rahimahullah berkata, “Barang siapa yang takut kepada Allah Ta’ala
niscaya rasa takut tersebut akan menuntunnya kepada setiap kebaikan.”
Wasiat Ibnu
'Abbas
'Utsman bin Hadir rahimahullah
berkata:"Aku menemui Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma, lalu kau
berkata:"Berilah aku wasiat." Maka beliau berkata:"Ya, hendaklah
engkau bertakwa kepada Allah dan beristiqomahlah. Ikutilah sunnah (Itiba') dan
janganlah membuat bid'ah." (Riwayat Imam ad-Darimi rahimahullah)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan