Ada seorang
pemuda yang seringkali mencemoohkan kaum sufi. Suatu hari Dzun Nun melepaskan
cincin di jarinya kemudian memberikan cincin itu kepada si pemuda sambil
berkata:
"Bawalah cincin ini ke pasar dan gadaikanlah dengan harga satu dinar".
Si pemuda membawa cincin itu ke pasar tetapi tak seorang pun mau menerimanya dengan harga di atas satu dirham. Si pemuda kembali dan menyampaikan hal itu kepada Dzun Nun.
"Sekarang bawalah cincin ini kepada pedagang permata dan t any akan harganya", Dzun Nun berkata kepada si pemuda.
Ternyata pedagang-pedagang permata menaksir harga cincin itu seribu dinar. Ketika si pemuda kembali, Dzun Nun berkata kepadanya:
Si pemuda bertaubat dan ia tak mau lagi mencemooh para sufi.
"Bawalah cincin ini ke pasar dan gadaikanlah dengan harga satu dinar".
Si pemuda membawa cincin itu ke pasar tetapi tak seorang pun mau menerimanya dengan harga di atas satu dirham. Si pemuda kembali dan menyampaikan hal itu kepada Dzun Nun.
"Sekarang bawalah cincin ini kepada pedagang permata dan t any akan harganya", Dzun Nun berkata kepada si pemuda.
Ternyata pedagang-pedagang permata menaksir harga cincin itu seribu dinar. Ketika si pemuda kembali, Dzun Nun berkata kepadanya:
"Engkau
hanya mengetahui kaum sufi seperti pemilik-pemilik warung di pasar tadi
mengetahui harga cincin ini".
Si pemuda bertaubat dan ia tak mau lagi mencemooh para sufi.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan