SYARAH USTAZ BARI
Menurut Kalam Hikmah ke 17 , Imam Ibnu Athaillah Askandary
" TIDAK ADA KEBODOHAN YANG LEBIH BESAR ORANG YANG INGIN MENGADAKAN SESUATU PADA MASA INI SELAIN APA YANG TELAH DITETAPKAN ALLAH "
Pelajaran yang boleh diambil dari hikmah ini :
Apa yang telah ditetapkan Allah untuk hamba didunia ini pastilah mengandung banyak hikmah yang terkadang sulit untuk kita sadari. Jika Allah memberikan kemudahan dan keluasan dalam urusan dunia yang tidak bertentangan dengan syariat nya ,hendaklah kita memperhatikan adab kita kepada Allah sebagai seorang hamba , mensyukuri apa yang telah diberikan, dan tidak kecewa kepada Allah kerana Dia tidak memberikan lebih dari apa yang Dia telah tetapkan .
Allah s.w.t berfirman :
" Dan terhadap nikmat Tuhanmu, Maka hendaklah kamu bicarakan "
QS ad-dhuha : 11
Ayat ini mengajarkan kita untuk membicarakan nikmat-nikmat Allah yang telah Dia kurniakan ( at-tahadduts bi an-ni`mah ), dan itu adalah bagian dari kesyukuran, kerana dengan membicarakannya kita akan mengingati betapa besar nikmat yang telah Dia berikan. Namun ayat ini juga mengandungi arti :
dan hendaklah engkau berbicara dengan menggunakan nikmat Tuhanmu.
Apapun kebaikan , kelebihan, keluasan yang telah Allah kurniakan kepada kita itu adalah ketetapan Nya, itu adalah amanah dari Nya yang perlu kita sempurnakan hak-haknya, dan ayat ini mengajarkan kita untuk berbicara bukan dengan hanya lisan tetapi dengan menggunakan nikmat yang telah Allah berikan, orang yang diberikan rizki berupa harta ia berkewajipan untuk berbicara kepada orang yang memerlukan dengan menggunakan hartanya, orang yang dikurniai ilmu berkewajipan menyampaikan ilmunya.
Menurut Kalam Hikmah ke 17 , Imam Ibnu Athaillah Askandary
" TIDAK ADA KEBODOHAN YANG LEBIH BESAR ORANG YANG INGIN MENGADAKAN SESUATU PADA MASA INI SELAIN APA YANG TELAH DITETAPKAN ALLAH "
Pelajaran yang boleh diambil dari hikmah ini :
Apa yang telah ditetapkan Allah untuk hamba didunia ini pastilah mengandung banyak hikmah yang terkadang sulit untuk kita sadari. Jika Allah memberikan kemudahan dan keluasan dalam urusan dunia yang tidak bertentangan dengan syariat nya ,hendaklah kita memperhatikan adab kita kepada Allah sebagai seorang hamba , mensyukuri apa yang telah diberikan, dan tidak kecewa kepada Allah kerana Dia tidak memberikan lebih dari apa yang Dia telah tetapkan .
Allah s.w.t berfirman :
" Dan terhadap nikmat Tuhanmu, Maka hendaklah kamu bicarakan "
QS ad-dhuha : 11
Ayat ini mengajarkan kita untuk membicarakan nikmat-nikmat Allah yang telah Dia kurniakan ( at-tahadduts bi an-ni`mah ), dan itu adalah bagian dari kesyukuran, kerana dengan membicarakannya kita akan mengingati betapa besar nikmat yang telah Dia berikan. Namun ayat ini juga mengandungi arti :
dan hendaklah engkau berbicara dengan menggunakan nikmat Tuhanmu.
Apapun kebaikan , kelebihan, keluasan yang telah Allah kurniakan kepada kita itu adalah ketetapan Nya, itu adalah amanah dari Nya yang perlu kita sempurnakan hak-haknya, dan ayat ini mengajarkan kita untuk berbicara bukan dengan hanya lisan tetapi dengan menggunakan nikmat yang telah Allah berikan, orang yang diberikan rizki berupa harta ia berkewajipan untuk berbicara kepada orang yang memerlukan dengan menggunakan hartanya, orang yang dikurniai ilmu berkewajipan menyampaikan ilmunya.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan