Catatan Popular

Ahad, 4 November 2012

ALLAH MEMBERIKAN 3 PELUANG DALAM SHALAT

Imam Jakfar Shadiq as berkata,

“Ketika seorang hamba shalat, Allah Swt akan memalingkan wajah-Nya kepada hamba dan selalu memperhatikannya sampai hamba-Nya berpaling dari Allah sebanyak tiga kali, dan ketika hamba berpaling tiga kali, maka ketika itulah Allah juga akan berpaling darinya.”

Ulama' terkenal menjelaskan hadis tersebut dan mengatakan, 

“Itu adalah terjemahan  dari riwayat tersebut, dan akan saya kemukakan beberapa poin. 

Pertama, jelas sudah bahwa ketika hamba menghadap dan memalingkan muka kepada Allah Swt, maka Allah juga akan berpaling kepadanya. Inilah inti dari riwayat tersebut.
Mengapa? Karena shalat adalah ritual menghadap kepada Allah Swt dan jika hamba memalingkan perhatiannya kepada Allah, maka Allah juga akan memperhatikannya dengan perhatian penuh.”


“Kedua, jika hamba memalingkan wajah (perhatian) dari Allah Swt maka Dia juga akan memalingkan wajah-Nya (perhatian) dari hamba itu. Untuk yang satu ini ada batasnya, jika sekali ia memalimgkan wajahnya dari Allah Swt, maka Allah masih akan memperhatikan hamba-Nya. Sampai tiga kali, dan ketika sudah tiga kali hamba itu memalingkan perhatiannya dari Allah Swt, maka Allah Swt juga tidak akan memperhatikannya lagi. Riwayat ini tentang shalat. Dalam shalat memalingkan wajah dari Allah Swt berarti hamba ketika shalat memperhatikan selain Allah Swt. Dalam riwayat disebutkan bahwa ketika manusia shalat dua rakaat dan sepenuhnya khusyu, maka Allah Swt akan mengampuni dosa-dosa kecilnya. Perhatian atau khusyu berarti agar manusia tidak memikirkan masalah duniawi ketika shalat. Yakni ketika kalian shalat, untuk beberapa menit saja jangan kalian memikirkan apapun kecuali memperhatikan Allah Swt. Karena shalat itu tidak lebih dari beberapa menit saja!”
“Ada  satu cerita tentang almarhum ulama  yang tidak ingin saya sebutkan namanya. Saya ingat waktu itu hari wafat. Kebetulan saya masih berada di jalan ketika waktu mendekati Zuhur. Ketika Zuhur, saya pergi shalat berjamaah di masjid beliau. Selesai shalat, beliau berdiri dan melihat ke arah saya padahal saya berdiri di tempat yang tidak mudah dilihat. Beliau menyalami saya. Dengan nada bergurau saya mengatakan, Anda shalat cepat sekali. Beliau menjawab, jangan bilang shalat saya cepat tapi bilang kepada mereka yang dua shalat mereka sama seperti satu shalat saya.”
“Intinya adalah mengapa harus tergesa-gesa dalam shalat. Bukankah shalat tidak lebih dari beberapa menit saja, mengapa harus tergesa-gesa? Perhatikan riwayat ini, jika kalian bepaling maka Aku juga akan berpaling. Aku (Allah Swt) akan memperhatikan kalian sepenuhnya, jika sekali kalian berpaling dari-Ku, maka Aku tetap akan memperhatikan kalian. Dua kali kalian bepaling dari-Ku, Akun tetap akan memperhatikan kalian. Akan tetapi untuk kali ketiga maka Aku juga akan berpaling dari kalian.”
“Sekarang, saya ingin menjelaskan bahwa kalian tahu shalat merupakan salah satu sarana terkabulkannya doa. Bahkan kita memiliki riwayat yang menyebutkan bahwa jika seseorang menunaikan shalat, shalat wajib, dan setelah shalat ia berdoa, maka doanya akan terkabul.
 Tapi doa kita tidak terkabul? Itu berarti kalian tidak khusyu dalam shalat! Kalian tidak memperhatikan Allah dalam shalat! Perhatian kalian tertuju pada masalah -masalah duniawi. Ketika tidak ada perhatian dalam shalat maka tidak ada gunanya.”

Tiada ulasan: