SYARAH TO’GURU
Menurut Kalam Hikmah ke 12 ,
Imam Ibnu Athaillah Askandary:
"Tidak ada
sesuatu yang sangat berguna bagi hati [jiwa], sebagaimana menyendiri untuk
masuk ke medan tafakur."
Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
Perumpamaan seorang sahabat yang tidak
baik, bagaikan pandai besi yang membakar besi, jika kamu tidak terkena oleh
percikan apinya, maka kamu terkena bau busuknya."
Allah Ta'ala
mewahyukan kepada Nabi Musa alaihissalam:
"Wahai putra Imran! Waspadalah
selalu dan pilihlah untuk dirimu seorang sahabat [teman], dan sahabatmu yang
tidak membantumu untuk membuat taat kepada-Ku, maka ia adalah musuhmu."
Dan juga Allah
mewahyukan kepada Nabi Dawud alaihissalam:
"Wahai Dawud! Mengapakah engkau
menyendiri? Jawab Dawud: Aku menjauhkan diri dari makhluk untuk mendekat
kepada-Mu.
Maka Allah berfirman:
“Wahai Dawud! Waspadalah selalu, dan pilihlah untukmu
sahabat, dan tiap sahabat yang tidak membantu untuk taat kepada-Ku, maka itu
adalah musuhmu, dan akan menyebabkan membeku hatimu serta jauh dari-Ku."
Nabi Isa alaihissalam bersabda:
"Jangan berteman dengan orang-orang yang mati, niscaya
hatimu akan mati. Ketika ditanya: Siapakah orang-orang yang mati itu? Nabi Isa
memjawab: Mereka yang rakus kepada dunia."
Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Yang paling aku khawatirkan pada
umatku, ialah lemahnya iman dan keyakinan."
Nabi Isa
alaihissalam bersabda:
"Berbahagialah
orang yang perkataanya dzikir, diamnya tafakur dan pandangannya tertunduk.
Sesungguhnya orang yang sempurna akal ialah yang selalu mengoreksi dirinya, dan
selalu menyiapkan bekal untuk menghadapi hari setelah mati."
Sahl at-Tustary
radhiallahu 'anhu berkata:
"Kebaikan itu terhimpun dalam empat
macam, dan dengan itu tercapai derajat wali [di samping melakukan semua
kewajiban-kewajiban agama], yaitu: 1. Lapar. 2. Diam. 3. Menyendiri 4. Bangun
tengah malam [shalat tahajjud].
Tiada ulasan:
Catat Ulasan