10 Pintu Terbesar yang Dimasuki Syetan
*Pintu pertama:
Ini adalah pintu terbesar yang akan dimasuki setan yaitu hasad (dengki) dan
tamak. Jika seseorang begitu tamak pada sesuatu, ketamakan tersebut akan
membutakan, membuat tuli dan menggelapkan cahaya kebenaran, sehingga orang
seperti ini tidak lagi mengenal jalan masuknya setan. Begitu pula jika
seseorang memiliki sifat hasad, setan akan menghias-hiasi sesuatu seolah-olah
menjadi baik sehingga disukai oleh syahwat padahal hal tersebut adalah sesuatu
yang mungkar.
*Pintu kedua:
Ini juga adalah pintu terbesar yaitu marah. Ketahuilah, marah dapat merusak
akal. Jika akal lemah, pada saat ini tentara setan akan melakukan serangan dan
mereka akan menertawakan manusia. Jika kondisi kita seperti ini, minta
perlindunganlah pada Allah.
Iaitu sangat suka menghias-hiasi tempat tinggal, pakaian dan segala perabot
yang ada. Orang seperti ini sungguh akan sangat merugi karena umurnya hanya
dihabiskan untuk tujuan ini.
*Pintu keempat:
Iaitu kenyang karena telah menyantap banyak makanan. Keadaan seperti ini
akan menguatkan syahwat dan melemahkan untuk melakukan ketaatan pada Allah.
Kerugian lainnya akan dia dapatkan di akhirat.
*Pintu kelima:
Iaitu tamak pada orang lain. Jika seseorang memiliki sifat seperti ini,
maka dia akan berlebih-lebihan memuji orang tersebut padahal orang itu tidak
memiliki sifat seperti yang ada pada pujiannya. Akhirnya, dia akan mencari muka
di hadapannya, tidak mau memerintahkan orang yang disanjung tadi pada kebajikan
dan tidak mau melarangnya dari kemungkaran.
*Pinta keenam:
Iaitu sifat selalu tergesa-gesa dan tidak mau bersabar untuk
perlahan-lahan. Padahal terdapat sebuah hadits dari Anas, di mana Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, Sifat perlahan-lahan (sabar) berasal
dari Allah. Sedangkan sifat ingin tergesa-gesa itu berasal dari setan.(Hadits
ini diriwayatkan oleh Abu Ya'la dalam musnadnya dan Baihaqi dalam Sunanul
Qubro. Syaikh Al Albani dalam Al Jami' Ash Shoghir mengatakan bahwa hadits ini
hasan)
*Pintu ketujuh:
Iaitu cinta harta. Sifat seperti ini akan membuat berusaha mencari harta
bagaimana pun caranya. Sifat ini akan membuat seseorang menjadi bakhil (kikir),
takut miskin dan tidak mau melakukan kewajiban yang berkaitan dengan harta.
Iaitu mengajak orang awam supaya ta'ashub (fanatik) pada madzhab atau
golongan tertentu, tidak mau beramal selain dari yang diajarkan dalam madzhab
atau golongannya.
*Pintu kesembilan:
Iaitu mengajak orang awam untuk memikirkan hakekat (kaifiyah) dzat dan
sifat Allah yang sulit digapai oleh akal mereka sehingga membuat mereka menjadi
ragu dalam masalah paling urgen dalam agama ini yaitu masalah aqidah.
Iaitu selalu berburuk sangka terhadap muslim lainnya. Jika seseorang selalu
berburuk sangka (bersu'uzhon) pada muslim lainnya, pasti dia akan selalu
merendahkannya dan selalu merasa lebih baik darinya. Seharusnya seorang mukmin
selalu mencari udzur dari saudaranya. Berbeda dengan orang munafik yang selalu
mencari-cari 'aib orang lain.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan