BAB 1 : Berpegang Dengan Al Quran Dan As Sunnah,
Mengikuti Atsar Salafus Shalih, Dan Menjauhi Bid’ah
1. Allah Subhanahu
wata’ala berfirman :
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah
dengan sebenar-benar takwa dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan
Muslim. Dan berpeganglah kamu semua dengan tali Allah dan jangan
berpecah-belah. Dan ingatlah nikmat Allah terhadapmu ketika kamu saling
bermusuhan maka Dia satukan hati kamu lalu kamu menjadi bersaudara dengan
nikmat-Nya dan ingatlah ketika kamu berada di bibir jurang neraka lalu Dia.
selamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menjelaskan
kepada kamu ayat-ayat-Nya agar kamu mendapat petunjuk.” (QS. Ali Imran :
102-103)
2.
Allah Subhanahu wata’ala berfirman :
“Dan sesungguhnya inilah jalan-Ku
yang lurus maka ikutilah dia dan jangan kamu ikuti jalan-jalan (lainnya) sebab
jalan-jalan itu akan mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Demikianlah Allah
berwasiat kepada kamu mudah-mudahan kamu bertaqwa.” (QS. Al An’am : 153)
3. Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda :
“Berpeganglah dengan sunnahku dan
sunnah Khulafaur Rasyidin yang terbimbing, gigitlah dengan gerahammu dan
hati-hatilah kamu terhadap perkara yang baru karena sesungguhnya setiap bid’ah
itu adalah sesat.” (HR. Ahmad
4/126, At Tirmidzy 2676, Al Hakim 1/96, Al Baghawy 1/205 nomor 102)
4.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda :
Sesungguhnya Allah meridlai tiga
perkara untuk kamu --di antaranya beliau bersabda-- : “ ... dan hendaknya kamu
semua berpegang dengan tali Allah.” (Hadits dikeluarkan oleh Al Baghawy 1/202
nomor 101)
5.
Hudzaifah bin Al Yaman radliyallahu 'anhu berkata :
“Hai para Qari’ (pembaca Al Quran)
bertaqwalah kepada Allah dan telusurilah jalan orang-orang sebelum kamu sebab
demi Allah seandainya kamu melampaui mereka sungguh kamu melampaui sangat jauh
dan jika kamu menyimpang ke kanan dan ke kiri maka sungguh kamu telah tersesat
sejauh- jauhnya.” (Al Lalikai 1/90 nomor 119, Ibnu Wudldlah dalam Al Bida’ wan
Nahyu ‘anha 17, As Sunnah Ibnu Nashr 30)
6.
Ibnu Mas’ud radliyallahu 'anhu berkata :
“Ikutilah dan jangan berbuat bid’ah! Sebab sungguh itu
telah cukup bagi kalian. Dan (ketahuilah) bahwa setiap bid’ah adalah sesat.”
(Ibnu Nashr 28 dan Ibnu Wudldlah 17)
7.
Imam Az Zuhry berkata, ulama kita yang terdahulu selalu mengatakan :
“Berpegang
dengan As Sunnah itu adalah keselamatan. Dan ilmu itu tercabut dengan segera
maka tegaknya ilmu adalah kekokohan Islam sedangkan dengan perginya para ulama
akan hilang pula semua itu (ilmu dan agama).” (Al Lalikai 1/94 nomor 136 dan Ad
Darimy 1/58 nomor 16)
8. Ibnu Mas’ud
radliyallahu 'anhu berkata :
“Berpeganglah kamu dengan ilmu (As Sunnah) sebelum
diangkat dan berhati- hatilah kamu dari mengada-adakan yang baru (bid’ah) dan
melampaui batas dalam berbicara dan membahas suatu perkara, hendaknya kalian
tetap berpegang dengan contoh yang telah lalu.” (Ad Darimy 1/66 nomor 143, Al
Ibanah Ibnu Baththah 1/324 nomor 169, Al Lalikai 1/87 nomor 108, dan Ibnu Wadldlah
32)
9.
Dan ia juga mengatakan bahwa :
“Sederhana dalam As Sunnah lebih
baik daripada bersungguh-sungguh di dalam bid’ah.” (Ibnu Nashr 30, Al Lalikai
1/88 nomor 114, dan Al Ibanah 1/320 nomor 161)
10.
Sa’id bin Jubair (murid dan shahabat Ibnu Abbas) berkata --mengenai ayat- - :
“Dan beramal shalih kemudian
mengikuti petunjuk.” (QS. Thaha : 82)
Yaitu senantiasa berada di atas As
Sunnah dan mengikuti Al Jama’ah. (Al
Ibanah 1/323 nomor 165 dan Al Lalikai 1/71 nomor 72)
11. Imam Al Auza’i
berkata :
“Kami senantiasa mengikuti sunnah kemanapun ia beredar.” (Al
Lalikai 1/64 nomor 47)
12. Imam Ahmad bin
Hambal berkata :
“Berhati-hatilah kamu jangan sampai menulis masalah
apapun dari ahli ahwa’ sedikit atau pun banyak. Dan berpeganglah dengan Ahli
Atsar dan Sunnah.” (As Siyar 11/231)
13. Umar bin Abdul
Aziz dalam risalahnya untuk salah seorang aparatnya mengatakan :
Dari Umar bin Abdul
Aziz Amirul Mukminin kepada Ady bin Arthaah :
“Segala puji
hanya bagi Allah yang tidak ada sesembahan yang haq kecuali Dia.
Kemudian
daripada itu :
Saya wasiatkan
kepadamu, bertaqwalah kepada Allah dan sederhanalah dalam (menjalankan)
perintah-Nya dan ikutilah sunnah Nabi-Nya Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam dan
tinggalkanlah apa yang diada-adakan ahli bid’ah terhadap sunnah yang telah
berlalu dan tidak mendukungnya, tetaplah kamu berpegang dengan sunnah karena
sesungguhnya ia telah diajarkan oleh orang yang tahu bahwa perkara yang
menyelisihinya adalah kesalahan atau kekeliruan, kebodohan, dan keterlaluan
(ghuluw). Maka ridlailah untuk dirimu apa yang diridlai oleh kaum itu
(shahabat) untuk diri mereka sebab mereka sesungguhnya berhenti dengan ilmu dan
menahan diri dengan bashirah yang tajam dan mereka dalam menyingkap hakikat
segala perkara lebih kuat (mampu) apabila di dalamnya ada balasan yang baik.
Jika kamu mengucapkan bahwa ada suatu perkara yang terjadi sesudah mereka maka
ketahuilah tidak ada yang mengada-adakan sesuatu sesudah mereka melainkan
orang-orang yang mengikuti sunnah yang bukan sunnah mereka (shahabat) dan menganggap
dirinya tidak membutuhkan mereka. Padahal para shahabat itu adalah pendahulu
bagi mereka. Mereka telah berbicara mengenai agama ini dengan apa yang
mencukupi dan mereka telah jelaskan segala sesuatunya dengan penjelasan yang
menyembuhkan, maka siapa yang lebih rendah dari itu berarti kurang dan
sebaliknya siapa yang melampaui mereka berarti memberatkan. Maka sebagian
manusia ada yang telah mengurangi hingga mereka kaku sedangkan para shahabat
itu berada di antara keduanya yaitu di atas jalan petunjuk yang lurus.” (Asy
Syari’ah 212)
14. Ibnu Baththah
berkata :
“Sungguh demi Allah, alangkah mengagumkannya kecerdasan
kaum itu, betapa jernihnya pikiran mereka, dan alangkah tingginya semangat
mereka dalam mengikuti sunnah nabi mereka dan kecintaan mereka telah mencapai
puncaknya hingga mereka sanggup untuk mengikutinya dengan cara seperti itu.
Oleh sebab itu ikutilah tuntunan orang-orang berakal seperti mereka ini --wahai
saudara- saudaraku-- dan telusurilah jejak-jejak mereka niscaya kalian akan
berhasil menang dan jaya.” (Al Ibanah 1/245)
15. Ibnu Abbas
radliyallahu 'anhuma berkata :
“Tetaplah kamu
beristiqamah dan berpegang dengan atsar serta jauhilah bid’ah.” (Al I’tisham
1/112)
16. Al Auza’i berkata
:
“Berpeganglah dengan atsar Salafus Shalih meskipun seluruh
manusia menolakmu dan jauhilah pendapatnya orang-orang (selain mereka) meskipun
mereka menghiasi perkataannya terhadapmu.” (Asy syari’ah 63)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan