Unttuk itu marilah kita kenali
kesejahteraan kalbu kita dengan melihat kadar rasa takutnya kepada Allah,
sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya
orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah
hati (kalbu) mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman
mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal” (QS. Al-Anfaal: 2)
Bagaimana Menggetahui qalbu memiliki rasa takut kepada Allah?
Tentunya hal ini dengan melihat tanda-tandanya, diantaranya adalah:
Apabila hati kita telah demikian maka bersyukurlah kepada
Allah dengan mempertahankannya dan memeliharanya agar dapat istiqamah.
Bagaimana Menggetahui qalbu memiliki rasa takut kepada Allah?
Tentunya hal ini dengan melihat tanda-tandanya, diantaranya adalah:
- Rasa gemetar pada tubuh dan rasa tenang pada kulit roma dan hati ketika mendengar Al-Qur’an, sebagaimana Allah berfirman:
“Allah telah
menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu Al-Qur’an) yang serupa (mutu
ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang
takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu
mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan Kitab itu Dia menunjuki siapa
yang dikehendaki-Nya. Dan barang siapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada
seorang pun pemberi petunjuk baginya.” (QS. Az-Zumar: 23)
- Kekhusyukan hati ketika berzikir kepada Allah, sebagaimana Allah berfirman:
“Belumkah
datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka
mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan
janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al-Kitab
kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka
menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.” (QS. Al-Hadiid: 16)
- Mendengarkan kebenaran dan tunduk terhadapnya, sebagaimana Allah berfirman:
“Dan agar
orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwasanya Al-Qur’an itulah yang
hak dari Tuhan-mu lalu mereka beriman dan tunduk hati (kalbu) mereka kepadanya
dan sesungguhnya Allah adalah pemberi petunjuk bagi orang-orang yang beriman
kepada jalan yang lurus.” (QS. Al-Hajj: 54)
- Selalu kembali bertobat kepada Allah, Sebagaimana Allah berfirman:
“Yaitu
orang yang takut kepada Tuhan yang Maha Pemurah sedang Dia tidak kelihatan
(olehnya) dan dia datang dengan hati (kalbu) yang bertaubat.”
(QS. Qaaf: 33)
- Ketenangan dan kesyahaduan, sebagaimana Allah berfirman:
“Dia-lah yang
telah menurunkan ketenangan ke dalam hati (kalbu) orang-orang mukmin supaya
keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan
kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha mengetahui
lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al-Fath: 4)
- Berdebarnya qalbu karena cinta kaum mukminin, sebagaimana Allah berfirman:
“Dan
orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa:
“Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman
lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati
kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha
Penyantun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Hasyr: 10)
- Selamatnya hati dari iri dan dengki, sebagaimana Allah berfirman:
“Dan
berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu
bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu
(masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu
menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu
telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya.
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat
petunjuk.” (QS. Ali Imraan: 103)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan