Catatan Popular

Selasa, 2 April 2013

KITAB RISALAH AL MUAWANAH FASAL 3: MURAQABAH KEPADA ALLAH

(SAYIID ABDULLAH AL HADDAD TOKOH  TAREKAT BA’ ALAWI AL HADDAD)
Dan wajib bagi kamu wahai saudaraku untuk selalu bermuroqobah kepada Allah Ta’ala dalam segala gerak dan diammu dan pada setiap kedipan matamu dan pada setiap kehendakmu dan gurisan hatimu dan dalam segala Keadaanmu dan kesadaranmu akan kedekatanNya kapadamu dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Dia selalu melihat dirimu dan mengetahui segala ihwalmu dan tidak ada yang tersembunyi bagiNya segala sesuatu yang ada pada dirimu meskipun hanya sebesar zarrah baik itu di bumi maupun di langit . dan jikalaupun engkau mengeraskan suaramu ataupun melembutkannya maka sesungguhnya Dia Maha mengetahui segala sesuatu yang sangat samar dan tersembunyi. Dan Dia selalu bersamamu di mana saja kamu berada dengan ilmuNya dan peliputanNya Jika engkau termasuk orang yang bagus, maka malulah kepada Tuhanmu dengan sebenar-benarnya malu dan bersungguh-sungguhlah agar Ia tidak meluhatmu pada tempat yang sekiranya Dia melarangmu, Dan berusahalah selalu Ia mendapatimu ketika Ia memerintahkan sesuatu kepadamu. Dan sembahlah Ia seakan-akan engkau melihatNya dan manakala engkau jumpai dirimu merasa malas mengerjakan ketaatan kepadaNya atau condong kepada bermaksiyat kepadaNya maka ingatlah bahwa sesungguhnya Allah mendengarmu dan melihatmu dan mengetahui rahasiamu dan ketersembunyianmu.

Apabila hal yang demukian belum berhasil membangkitkan semangatmu untuk ta’at kepadaNya disebabkan karena sedikitnya ma’rifatmu kepadaNya akan kebesaran Allah, maka ingatlah akan adanya dua malaikat yang sangat mulia yang keduanya mencatat kebaikan dan keburukan amal. Apabila yang demikian itu masih belum memberikan efek, maka langkah selanjutnya adalah ingatlah akan dekatnya maut atau kematian dimana maut adalah sesuatu yang paling dekat diantara yang terdekat yang selalu menanti dirimu dan takutlah akan hal yang demikian. Apabila pentakutan yang demikian ini belum juga berhasil menggerakkan dirimu untuk ta’at kepada Allah maka peringatkanlah dirimu dengan janji-janji Allah yang akan diberikan kepada orang yang ta’at kepadaNya dari beberapa pahala yang sangat besar dan ingatlah juga akan janjiNya yang disediakan bagi orang-orang yang durhaka kepadaNya dari beberapa azab yang sangat menyaktkan dan katakanlah kepada dia (nafsumu) wahai nafsu, tidak ada sesuatu setelah kehidupan dunia kecuali surga atau neraka., maka pilihlah untuk dirimu sendiri jika engkau menginginkan ta’at maka akibatnya adalah keselamatan dan keridhoan dari Allah dan abadi dalam kenikmatan surga dan memandang kepada wajah Tuhanmu yang maha Mulia. Dan jika engkau menginginkan yang lain maka bermaksiyatlah kepada Allah maka akhir yang akan engkau dapatkan adalah kehinaan dan kemarahan dari Tuhanmu dan tinggal abadi di dalam neraka. Jika yang demikian ini telah engkau lakukan maka akan hilanglah keinginan nafsumu untuk berdiam diri tidak melakukan ta’at kepada Tuhannya. Maka sesungguhnya yang demikian ini merupakan obat yang sangat bermanfaat bagi hati yang mengalami sakit . selanjutnya jika hatimu telah sadar bahwa Allah Ta’ala selalu melihatmu maka hatimu akan merasa malu untuk berlawanan dengan kehendaknya dan hatimu akan membimbngmu untuk ta’at kepadaNya dan yang demikian ini hatimu telah mulai bermuroqobah kepadaNya.

Dan ketehuilah sesungguhnya muroqobah adalah termasuk mqoomqt/kedudukan yang sangat mulia d dan termasuk kedudukan yang tinggi dan setinggi-tingginya derajad dan dia/muroqobah adalah maqom ihsan dimana RasuluLlah SAW telah memberi isyarat dalam sabdanya bahwa Al-ihsan adalah apabila engkau menyembahNya seakan-akan engkau melihatNya. Dan apabila engkau tidak dapat melihatNya maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Ia melihatmu. Dan setiap hamba yang beriman akan yakin dan percaya bahwa bagi Allah tidak ada sesuatupun yang tersembunyi baik di langit maupun yang di bumi dan mereka mengetahui bahwa Allah selalu menyertainya di mana saja, dan tidak ada yang tersembunyi bagi Allah dari segala gerak dan diamnya seorang hamba. Akan tetapi buah yang sedemikian ini akan dapat diperoleh dengan jalan mula-mula ia tidak melakukan amal perbuatan antara ia dengan Allah yang menyebabkan ia malu apabila amal ada orang saleh melihat apa yang ia lakukan tersebut . dan yang sedemikian ini adalah perbuatan yang mulia, dan dibalik semuanya adalah lebih mulia lagi, saampai seorang hamba hingga pada akhir umurnya tenggelam ke dalah HadratuLlah Ta’ala dan dia hilang/fana dari yang selain Allah. Dan sungguh baginya telah hilang pandangannya akan semua makhluk dikarenakan terpananya pandangannya kepada kebesaran Allah yang Maha Haq. Dan ia telah benar keyakinannya dihadapan Sang Raja yang maha kuasa. Dan wajib untukmu wahai saudaraku untuk selalu memperbaiki daen memperbagus bathiniahmiu agar lebih baik daripada lahiriahmu. Yang demikian itu dikarenakan bahwa yang bathiniah adalah tempat Allah melihat seorang hamba sedangkan lahiriah adalah tempat yang dilihat makhluk. . dan apa yang dijelaskan Allah di dalam kitabnya yang mulia / Al-Qr’an tentang masalah lahir dan bathin, maka Allah lebih mula menyebutkan kata bathin daripada lahir –berarti bathin lebih utama- sebagaimana do’a RasuluLlah SAW Yaa Allah jadikanlah bathiniahku lebih baik dari lahiriahku, dan jadikanlah lahiriahku dalam keadaan bagus. Dan manakala bagus bathiniah, maka akan bagus jugalah keadaan lahiriah tidak boleh tidak. Karena sesungguhnya yang lahir selamanya mengikuti yang bathin dalam hal baik dan buruknya. RasuluLlah SAW telah bersabda sesungguhnya di dalam jasad ada segumpal darah, apabila ia baik maka baiklah seluruh jasad, dan apabila ia buruk maka akan buruklah seluruh jasad. Ketauhilah sesungguhnya dia adalah hati.

Dan ketahuilah apabila ada seseorang yang mengaku /mendakwakan bahwa kondisi bathinnya telah bagus akan tetapi lahiriahnya rusak dengan meninggalkan ketaatan kepada Allah, maka apa yang ia dakwakan tersebut adalah bohong belaka. Dan barang siapa yang bersungguh-sungguh memperbaiki/membeguskan lahiriahnya dengan mempercantik penampilannya, pembicaraannya, demikian juga mempercantik gerak geriknya , dan cara duduknya , dan cara berdirinya, dan cara ia berjalan, akan tetapi ia membiarkan bathiniahnya dalam keadaan yang buruk dengan akhlak yang buruk pula serta dengan tabiat yang kotor, maka ketahuilah bahwa ia termasuk min ahlil Tashonnu’ /orang ayng suka di buat-buat dalam hal tingkah lakunya,dan termasuk orang yang riya’ dan orang yang termasuk berpaling dari Tuhannya. Maka takulah wahai saudaraku jika engnkau menutupi / menyembunyikan sesuatu apabila orang banyak mengetahuinya niscaya engkau akan malu. Sebagian orang arifiin berkata Seorang Sufi belum termasuk golongan para Sufi hingga seandainya seluruh isi hatinya ditaruh dalam sebuah nampan dan di perlihatkan di tengah pasar maka ia tidaklah malu jika semua orang melihat isinya. Jiak engkau tidak mampu membuat bathinmu lebih baik daripada lahiriahmu, maka usahakan agar keduanya sama antara lahir dan bathinnya , maka apa yang engkau lakukan dalah hal melaksanakan perintahNya dan menjauhi larangannNya dan dalam mengagungkanNya, dan usahamu mencari keridhoanNya , semua itu dalam keadaan sama (antara lahirr dan bathinnya). Dan apa yang disampaikan ini adalah langkah awal bagi orang yang melangkah jalan ma’rifat yang khos maka ketahuilah yang demikian itu semoga Allah selalu memberi taufik.

Tiada ulasan: