Catatan Popular

Sabtu, 6 Mei 2023

KITAB TAJUL ARUS BAB 11 (b) : Perbarui Imanmu

Terjemahan Kitab Tajul ‘Arus Alhawiy li tahdzibin Nufus Karya Syeikh Ibnu ‘Atha’illah

 

Rosululloh saw. Bersabda, "Perbarui imanmu semua dengan membaca 'Laa-ilaaha illalloh". sabda  Nabi saw. Ini menunjukkan kalau iman itu bisa terkena debunya maksiat dan kotorannya ingkar kepada Alloh.

Tidak semua benda yang terkena kotoran itu bisa dibersihkan dibersihkan dengan air, akantetapi banyak yang hanya bisa dibersihkan dengan api. Seperti contoh emas yang kotor itu bisa bersih lagi hanya dengan api. Seperti juga seorang muslim yang maksiat itu tidak pantas dimasukan surga, sehingga dia dibersihkan dulu dineraka.

Jangan kamu iri hati(kepingin) sesuatu kecuali menjadi seorang hamba yang diberi pakean taqwa. Itulah kehidupan yang sempurna.  Tidak ada yang lebih baik dari kehidupan seorang pecinta yang bersama orang yang dicintainya, ketika tidak ada yang melihat (dalam keadaan sendiri). Karena ketika masih senang dilihat orang itu belum dikatakan cinta yang sebenarnya. Dan semua orang yang haliyahnya masih ingin diketahui orang lain, maka sebenarnya dia menipu (dirinya sendiri).

Janganlah kamu seperti orang yang cinta (harta) dunia sedang dia sudah dicerai oleh dunia. Akan tetapi jadilah orang yang menceraikan dunia, dan memisahkan diri dari dunia sebelum dunia berpisah dengan kita.

Apabila kamu memilih dunia dibandingkan akhirat, itu seperti kamu punya dua isteri, yang satu sudah tua dan suka khianat, yang satunya masih muda dan menurut. Lalu kamu lebih memilih yang tua dan khianat dan meninggalkan yang muda dan penurut, apakah yang seperti ini kamu tidak dikatakan orang kumprung?.

Terkadang Alloh menetapkan kamu berbuat dosa, untuk mengeluarkan sifat sombong dan ujub pada dirimu.

Seseorang yang mengerjakan sholat 2 rokaat, lalu dia bergantung, condong dan ujub pada sholatnya, sholat yang seperti itu adalah sebuah amal baik yang diliputi dengan amal yang buruk.

Seorang yang lainnya melakukan maksiat, lalu maksiat itu menimbulkan rasa hina, susah hatinya. Dan juga menimbulkan rasa butuh kepada Alloh. Maksiat seperti itu adalah perbuatan buruk yang diliputi dengan kebaikan.

Cukuplah menunjukkan kebodohanmu, kamu melihat kesalahan kecil pada orang lain, dan buta terhadap kesalahan yang besar pada dirimu sendiri.

Jangan kau teliti manusia dengan dhohirnya syara' dan jangan kau ingkari mereka.

Seumpama masyarakat saat ini diserukan seperti dizaman para shohabat dan salafus sholih, tentu tidak akan mampu melaksanakan. Karena mereka semua adalah hujjahnya Alloh pada semua makhluk.

Perumpamaan dosa bagi orang yang sudah terbuka mata hatinya, itu seperti bangkei ang dikerumuni beberapa anjing, yang mengedu dengan mulutnya pada bangkei tersebut. Dan bagaimana pendapatmu ketika ada orang yang menempelhan mulutnya pada bangkei?. Apakah kamu tidak mencelanya?.

Kalau Alloh swt. Sudah menjadikan timbangan untuk akad jual beli, kenapa kamu tidak menjadikan timbangan pada macam-macamnya hakikat?

Orang yang terkena najis kakinya, itu tidak pantas menghadap(sowan) kepada raja, lalu bagaimana kalau yang terkena najis itu mulutnya?.

Siapa yang berkhianat pasti akan hina.

Harganya tangan itu 500 dinar, akan tetapi kalau tangan itu berkhianat, boleh dipotong sebab mencuri 1/4 dinar.

Orang yang biasa melakukan dosa kecil, akan terjerumus kedosa besar.

Ketahuilah sifat-sifat nafsumu yang samar, dan jangan mudah percaya dengan nafsumu. Ketika dia mengatakan, " datanglah kamu kepada fulan". Terkadang kamu itu mendatang api yang menyala dan kamu sengaja menceburkan dirimu kedalam api tersebut.

Zaman sekarang itu banyak perkumpulan, tapi sedikit sekali orang yang berkumpul pada suatu perkumpulan kecuali mereka bermaksiat kepada Alloh didalamnya.

Kebanyakan ulama salaf itu memilih berdiam diri dirumahnya, dan meninggalkan sholat jamaah.

apabila nafsumu menuntut mu untuk keluar, maka sibukkanlah dirimu dalam rumah dengan macam-macamnya ibadah(taat). Karena membicarakan kejelekan orang lain itu lebih berat dosanya dibanding berzina 30 kali dalam islam. Sedangkan anjing-anjing itu tidak tidur dibalik tembok pagar, akan tetapi tidur diatas kotoran.

Siapa yang ingin melihat perumpamaan hati, maka lihatlah macam-macamnya rumah.

Ada rumah yang kosong, yang hanya untuk tempat kencing bagi orang yang pingin kencing.

Dan hati itu ada yang seperti rumah yang rame (terawat bersih), dan ada hati yang seperti rumah kosong.

KITAB TAJUL ARUS BAB 11 (a) : Kekurangan pada dirimu dan adanya hijab dari dirimu

Terjemahan Kitab Tajul ‘Arus Alhawiy li tahdzibin Nufus Karya Syeikh Ibnu ‘Atha’illah

 

Sebagian dari perkara yang dikhawatirkan pada dirimu yaitu bertumpuk-tumpuknya dosa, yang sebab dosa itu Alloh akan ngelulu kamu, dan menempatkan kamu pada tumpukan dosa tersebut.

Alloh Taala berfirman,"Aku akan ngelulu mereka sekiranya mereka tidak mengetahui". Apabila kamu termasuk orang yang mendapat pertolongan dari Alloh, sedikitnya amalmu itu sudah bisa bermanfaat padamu. Sebaliknya kalau kamu tidak mendapatkan pertolongan Alloh, banyaknya amalmu tidak akan bermanfaat pada dirimu.

Apabila kau dibukakan hijabmu, pasti kau akan bisa melihat segala sesuatu itu bertasbih kepada Alloh taala. Akan tetapi kekurangan yang ada pada dirimu dan adanya hijab itu dari dirimu sendiri.

(Sangat mengherankan) Kamu sibuk menjaga badanmu, sedangkan kamu menganggap murah agama untuk dirimu.

Seumpama dikatakan padamu, "sungguh, makanan itu beracun" pasti kamu tidak akan mau memakannya. Lalu dikatakan lagi padamu dengan sumpah, kalau makanan itu tidak beracun, kamu tetap tidak akan makan makanan tadi. Sekalipun tempat makan sudah kau cuci berkali-kali, perasaanmu tetap merasa jijik dengan tempat makan tersebut. Kenapa kamu tidak berbuat seperti itu terhadap agamamu(menjaga agamamu).

Berapa banyak pemberian Alloh yang sudah diberikan kepadamu, ang tentu lebih banyak dari yang diberikan ibumu kepadamu. Ketika kau dirawat ibumu disaat kau masih kecil, kamu diberi pakean yang bagus, lalu ketika pakean tersebut kau kotori seketika oleh ibu diganti dengan pakean lain.

Kamu adalah orang yang datang kekerajaan (dunia) yang dihias. Tidak ada sejengkalpun tempat yang tidak pantas untuK bersujud. Akan tetapi kamu malah merusak pakeanmu dan mengotori dengan maksiat. kebagusan Yang diperlihatkan kau keruhi dengan maksiat.

Tidak semua orang yang bersahabat(nyantri) pada orang besar(ulama) itu pasti dapat petunjuk sebab persahabatannya.

Maka jangan kau jadikan persahabatan dengan syeih kau anggap sebagai penyebab keamananmu.  Orang yang tertipu oleh Alloh (sifat welas asih-Nya), dia selalu bermaksiat, dan kamu merasa aman dari siksanya Alloh.

Seperti perkataan orang bodoh yang mengatakan, "saya bersahabat dengan kyai fulan, saya tahu (kenal) dengan kyai fulan. Mereka mengaku dengan pengakuan yang bohong dan palsu.

 

Akan tetapi sebaiknya mereka bersahabat dengan para guru itu untuk menambah rasa takut dan khawatirnya.

Sungguh Para sahabat itu bersahabat dengan Rosululloh saw. Semakin bertambah banak rasa khawatir dan rasa takutnya.

Banyak orang kaya tapi kekayaannya mencegah dia untuk dekat dengan Alloh, dan bnyak orang fakir yang menjadikan dia dekat(berkumpul) dengan Alloh. Karena kefakiran itu bisa menjadikan kamu merasa butuh dan tadhorru'kepada Alloh. Kefakiran yang menyebabkan dekat dan taat kepada Alloh itu lebih baik daripada kekayaan yang memutus kamu dengan Alloh.

Seperti kamu diperintah berpaling dari maksiat, begitu juga kamu diperintah untuk berpaling dari orang yang berbuat maksiat. Dan kamu supaya mendo'akan mereka secara diam-diam(ghoib) semoga mereka tidak bermaksiat lagi.

Adapun masarakat saat ini berbuat sebaliknya.

Puasamu dan sholatmu itu belum bisa memberi manfaat kepadamu kalau kamu masih membicarakan kesalahan saudara islammu.

KITAB TAJUL ARUS BAB 10 : Keramat para sahabat

Terjemahan Kitab Tajul ‘Arus Alhawiy li tahdzibin Nufus Karya Syeikh Ibnu ‘Atha’illah

 

Para sahabat rodhiyallohu ‘anhum, itu tidak akan mengerjakan suatu perkara karena menuruti hawa nafsunya, akan tetapi mengikuti perintah Alloh dan karena pertolongan dari Alloh. Sungguh sangatlah jauh perbedaan perjalanan laku antara para wali dengan para sahabat.

Karomah para wali itu diberikan untuk memenuhi/menambal apa yang kurang untuk mendekat dan mengikuti Nabi dengan sempurna.

Karena banyak orang yang mengatakan,, “para wali itu mempunyai karomah, sedang para sahabat tidak.”  Sesungguhnya para sahabat itu mempunyai karomah yang agung, sebab mereka bersama-sama dengan Nabi saw. Artinya , apakah ada karomah/kemuliaan yang lebih tinggi dari sahabat?. (tentu tidak ada).

Ketahuilah, sesungguhnya sholat yang tidak bisa mencegah dari perbuatan rusak dan mungkar, itu belum bisa di namakan sholat, karena firman Alloh ta’ala yang artinya, “Sesungguhnya sholat itu bisa mencegah dari perbuatan rusak dan mungkar”. Sedang kamu sudah selesai melaksanakan sholat, dan sudah munajat kepada Alloh swt. Dengan firman Alloh ta’ala, “hanya kepadaMu kami menghamba, dan hanya kepadaMu kami mohon pertolongan”. Dan juga kamu sudah munajat kepada Rosululloh saw. Dengan ucapanmu, “Semoga keselamatan  rahmat dan barokah dari Alloh terlimpah kepadaMu wahai Nabi saw.” Semua itu kamu ucapkan setiap sholat, lalu kamu mengerjakan dosa lagi setelah kamu diberi beberapa kenikmatan yang diberikan Alloh kepadamu dalam sholat.

Diceritakan, dari Syeikh abil Hasan as Syadzily ra. Suatu ketika beliau didatangi para ulama dan penghulunya Iskandariyah yang bertujuan untuk menguji beliau, dan beliau mengetahui maksud dan tujuan mereka dari firasat beliau. Lalu beliau berkata, “wahai para ulama, apakah tuan-tuan sudah pernah sholat sekali saja?. Para ulama berkata: “Ya Syeikh, apakah ada salah satu diantara kita yang meninggalkan sholat?. Syeikh Abil Hasan berkata, “wahai para ulama, Alloh Taala berfirman, "Sesungguhnya manusia itu diciptakan banyak berkeluh kesah. Dan apabila mengalami perkara yang tidak baik(tdk menyenangkan) mereka mengeluh, ketika mendapatkan kesenangan mereka kikir(medit) kecuali orang-orang yang sholat".

Wahai para ulama, apakah kau semua seperti itu? Ketika kamu semua mengalami perkara yang tidak menyenangkan tidak mengeluh dan gelisah, dan ketika mendapatkan kesenangan kamu semua tidak kikir? (diceritakan) Semua ulama terdiam.

 Lalu Syeikh Sadzily berkata: Kamu semua itu belum sholat seperti sholat yang seperti ini sama sekali. Apabila Alloh taala memberikan kamu semua bisa bertaubat, maka ketahuilah itu semua sebagian dari anugerah dari Alloh Swt. Bertaubatlah kamu semua kepada Alloh. Sungguh apabila kamu melakukan dosa selama 70 tahun, lalu kamu bisa bertaubat dalam waktu satu nafas, maka itu bisa menghapus semua dosa yang sudah kau lakukan dimasa yang begitu lama. Orang yang bertaubat dari dosa itu seperti orang yang tidak punya dosa sama sekali.

Orang yang beriman itu apabila ingat dosanya dia akan bersedih, dan ketika ingat taatnya dia bergembira.

Luqman al-Hakim berkata, "Orang beriman itu punya dua hati, hati yang satu untuk berharap, dan hati yang satunya untuk merasa takut. Dia berharap diterima amalnya, dan dia takut kalau tidak diterima amalnya.

Apabila rasa takut seorang mukmin muncul, maka pengharapannya tidak kelihatan.

Siapa yang berharap bisa berkumpul bersama Alloh, maka dia supaya selalu melaksanakan perintah Alloh.

Apabila kamu mengetahui isterimu berhianat, tentu kamu akan marah, begitu juga nafsumu menghianati dirimu dalam umurmu.

Orang ang sempurna akalnya sudah sepakat, apabila ada isteri khiyanat pada suami, maka suami tidak boleh kembali pada isterinya, akan tetapi harus menceraikan isterinya. Begitu juga kamu harus menceraikan nafsumu yang telah menghianatimu.

Rosululloh saw. Pernah ditanya (oleh para sahabat), "Ya Rosul, perkara apa yang paling banyak memasukkan manusia kedalam surga?. Rosul menjawab, "yaitu bertaqwa kepada Alloh dan berakhlaq baik. Lalu Rosul ditanya lagi, "lalu perkara apa yang paling banyak memasukkan manusia kedalam neraka?. Rosul menjawab, "yaitu dua lobang, mulut dan farji".

Maka bersihkanlah hatimu dengan merasa susah atas perkara yang melupakan kamu dengan Alloh azza wajalla.

Demi Alloh, orang-orang itu salah, ketika dia isteri atau suaminya,, menangisi orang tua atau anaknya. Akan tetapi seharusnya dia menangis karena hilangnya rasa takut(taqwa) kepada Alloh dalam hatinya.

Kamu terbahak-bahak, seakan-akan kamu sudah habis melewati shiroth dan selamat dari terpeleset ke neraka.

Ketika antara kamu dan Alloh tidak ada waro'(berhati-hati) yang bisa mencagah dirimu dari melakukan macam-macam maksiat ketika kamu sendirian, sebaiknya kamu menaruh tanah pada kepalamu.

Karena Rosululloh saw. Bersabda, "Barang siapa tidak puna rasa waro' yang bisa mencagah dirinya dari maksiat kepada Alloh dalam waktu sendirian, maka Alloh taala tidak akan peduli dengan amal-amalnya". Karena tidak ada perkara yang mempermalukanmu dihari kiyamat, seperti harta yang Perbuatan yang baik itu tidak ada pada orang yang berbuat baik kepadamu disaat kamu mencocoki orang tersebut, akan tetapi perbuatan baik itu ada pada orang yang berbuat baik kepadamu disaat kamu berbeda dengan orang tersebut.

 

KITAB TAJUL ARUS BAB 9 (c) : Sembunyikan maksiatmu

Terjemahan Kitab Tajul ‘Arus Alhawiy li tahdzibin Nufus Karya Syeikh Ibnu ‘Atha’illah

Apabila kamu terpaksa maksiat, maka carilah tempat yang tidak ada seorangpun yang melihatmu.

Dan carilah orang lain yang kuat bermaksiat, sedang kamu tidak mampu untuk melakukan maksiat tersebut.

Kamu itu orang yang mengambil kenikmatan dari Alloh, dan kamu bermaksiat dengan nikmat tersebut. Kamu itu orang yang membuat macam-macam perkara yang bertentangan dengan Alloh. Satu ketika dengan ghibah, satu ketika dengan adu domba/namimah, satu ketika dengan melihat perkara yang diharamkan oleh Alloh.

Perkara yang kau bangun dalam waktu 70 tahun kamu robohkan hanya dalam satu nafas.

Wahai orang yang merobohkan ketaatan, Alloh tidak memberikan kamu kesempitan/kesusahan kecuali untuk mengngkat derajatmu kepada Alloh, dan supaya kamu sadar dan sowan kepada Alloh.

Wahai orang yang tenggelam dalam syahwat (kesenangan nafsu) dan maksiat. Alangkah baiknya kalau syahwat dan maksiat itu kau gunakan untuk perkara yang di bolehkan oleh Alloh.

Orang yang kau ajak bergaul dengan tingkah yang tidak baik (dunia), lalu orang tersebut mengajak mu dengan macam-macam kenikmatan (kebaikan), bagaimana kamu tidak suka dia? Orang yang mengajak kamu bergaul dengan kemuliaan, sedang kamu mengajak dia bergaul dengan sifat-sifat yang tercela, bagaimana kamu tidak suka pada dia?

Tidak ada seorangpun yang mau menemanimu itu memberi manfaat kepadamu, semua orang yang bersahabat dengan kamu itu sesungguhnya dia mencari manfaat untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya cinta istrimu kepadamu itu hanya supaya dia bisa mengambil manfaat darimu, seperti kehidupan dan pakean.

Begitu juga anak yang berkata, “diriku sungguh untuk (kebutuhan) ayah”. Maka ketika kamu sudah tua dan sudah tidak punya kekuatan, dan tidakpunya kemampuan, mereka akan meninggalkan kamu.

Apabila kamu mau memutuskan hubungan (bergantung) pada makhluk, Alloh akan membukakan pintu kedamaian kepadamu. Karena para wali Alloh itu memaksa dirinya dengan menyepi (kholwat) dan menghindar dari bersama masyarakat (uzlah). Sehingga mereka dapat mendengar dawuh dari Alloh (lewat ilham), dan damai menghadap Alloh.

Apabila kamu ingin membersihkan cermin hatimu dari kotoran, maka buanglah perkara, seperti yang dibuang para wali. Yaitu merasa damai bersama makhluk. Damai/tenang berjalan menuju seseorang, dan cocok dengan seseorang. Dan jangan kau duduk dipintu-pintu kampung.

Siapa saja yang sudah membuat persiapan, maka dia harus minta pertolongan Alloh swt. Dan ketika Alloh telah memberi persiapan padamu, Alloh akan membukakan pintu bantuan kepadamu. Siapa yang membaguskan cara mengetuk pintu, dia akan dibukakan pintu tersebut. Karena banyak orang yang menginginkan dibukakan pintu, tapi dia tidak membaguskan cara mengetuk pintunya, orang tersebut akan ditolak karena jeleknya adab, maka pintu tidak akan dibuka.

Banyak hamba menerima pemberian itu karena sedikitnya diam. Apabila kamu taqorrub kepada Alloh, tentu kamu mendengar dawuhnya Alloh secara terus-menerus, baik di pasar atau dirumahmu. Akan tetapi orang yang terjaga  tentu dia akan menyaksikan, dan siapa yang tidur, maka telinga hatinya tidak akan mendengarkan. Dan penglihatan hatinya tidak akan bisa menyaksikan. Karena hijab-hijab hatinya terlalu banyak.

Apabila hamba itu cerdas, tentu tidak akan menghadap kecuali kepada Alloh ta’ala, dan tidak akan duduk kecuali dihadapan Alloh, dan tidak akan minta fatwa selain kepada Alloh. Karena kanjeng Nabi saw. Telah bersabda “mintalah fatwa kepada hatimu, walaupun banyak orang memberi fatwa kepadamu”. Karena khotir (krentek) ilahiyyah, itu pasti dating dari Alloh. Dan itu pasti cocok. Terkadang orang yang memberi fatwa itu salah, sedangkan hati tidak akan salah. Ini dikhususkan hati yang bersih/suci. Dan mintalah fatwa kepada orang yang alim, dan tidak ada orang yang alim yang lupa kepada Alloh ta’ala.

KITAB TAJUL ARUS BAB 9 (b) : Cemburui imanmu

Terjemahan Kitab Tajul ‘Arus Alhawiy li tahdzibin Nufus Karya Syeikh Ibnu ‘Atha’illah

 

Cukuplah kamu dikatakan bodoh, karena kamu cemburu kepada istrimu, tapi kamu tak pernah cemburu pada imanmu.

Cukuplah kamu dikatakan khiyanat, karena kamu cemburu pada istrimu untuk dirimu, tapi kamu tidak cemburu pada hatimu untuk Tuhanmu. Ketika kamu menjaga apa yang untuk dirimu, tapi kenapa kamu tidak mau menjaga apa yang untuk Tuhanmu.

Ketika kamu melihat orang yang diwaktu pagi sudah sibuk mencari rizeqi, ketahuilah bahwa dia itu jauh dari Alloh. Karena seumpama ada orang yang mengatakan kepadamu, “besok kamu jangan sibuk bekerja, nanti akan aku beri kamu lima dirham.” Kamu akan percaya padanya, padahal dia itu makhluk yang faqir. Maka kenapa kamu merasa cukup dengan Dzat yang maha Kaya dan Mulia, yang sudah menanggung rizqimu serta ajalmu.

Ada orang yang membuat syi’ir, yang artinya:

Ketika tanggal duapuluh sya’ban sudah lewat ** maka gabungkanlah minummu diwaktu malam dengan waktu siang.

Jangan kamu minum dengan gelas kecil ** karena waktumu itu sempit kalau dengan gelas kecil.

Artinya: ketika tanggal 20 sya’ban sudah lewat, itu sudah mendekati bulan romadhon, sedangkan romadhon itu memutus kita dari minum. Sedangkan arti menurut ahli thoriqoh, ketika umurmu sudah melampaui 40 tahun, maka gabungkanlah amal sholihmu mulai waktu malam sampai waktu siang (terus menerus). Karena waktu bertemu Alloh ‘azza wa jalla sudah dekat.

Karena amalmu tidak seperti orang yang masih muda yang tidak menyia-nyiakan waktu mudanya dan giatnya. Sedangkan kamu sudah menyia-nyiakan waktu mudamu dan giatmu.

Kamu bisa memperkirakan kalau kamu mau bersungguh-sungguh ibadah, tapi kekuatan dirimu sudah tidak bisa membantu. Maka dari itu beramallah sesuai dengan kemampuan dirimu. Dan tamballah kekurangan amalmu dengan berdzikir. Karena tidak ada yang lebih mudah dibandingkan dzikir. Berdzikirlah dalam keadaan berdiri , duduk, saat sakit dan tiduran. Jadi dzikir itu lebih mudah-mudahnya ibadah. Dan ibadah dzikir itu yang sudah didawuhkan Rosululloh saw. “Jadikanlah lisanmu selalu basah dengan dzikir kepda Alloh”.

Do’a dan dzikir mana saja yang menurut kamu paling mudah, maka langgeng/istiqomahkanlah, karena bisa berdo’a dan berdzikir itu atas bantuan/pertolongan Alloh azza wa jalla.

Maka tidak ada dzikir itu kecuali atas kebaikan Alloh kepadamu. Dan tidak akan kamu berpaling dari dzikir kecuali karena mengalahkan dan paksaan dari Alloh.

Maka dari itu bersunggu-sungguhlah dalam beramal, karena lupa dalam beramal itu lebih baik dari pada lupa meninggalkan amal.

Samakan haliyahmu seperti haliyahnya orang-orang yang zuhud dalam keutamaannya. Karena orang yang menginginkan masuk pintu, itu tidak akan putus-putus dari pintu, akan tetapi dia selalu menghadapi pintu. seperti contoh seorang wanita yang ditinggal mati anaknya, apakah dia sempat mendatangi pernikahan, acara-acara hiburan dan walimah—walimahan. akan tetapi dia selalu sibuk dengan adanya meninggalnya anaknya.

Berapa kali saja Tuanmu mengirimkan pemberian-pemberiannya kepadamu, tapi kamu adalah hamba yang selalu menjauh dari Tuanmu. perumpamaan kamu itu seperti bayi yang ada di ayunan, ketika di gerakkan ayunan tersebut bayi akan tidur. Walaupun seorang raja mengirimkan pakean kemuliaan kepadamu, akan tetapi kamu tetap berdiri dipintunya.

Maka jagalah waktu-waktu sholat dan bersabarlah atasnya.

KITAB TAJUL ARUS BAB 9 : Langit dan bumi itu hormat pada Wali

Terjemahan Kitab Tajul ‘Arus Alhawiy li tahdzibin Nufus Karya Syeikh Ibnu ‘Atha’illah

 

(Apabila kamu mengetahui walinya Alloh, jangan sampai kamu tidak mengagungkannya dengan duduk dihadapannya dengan adab dan mohon barokahnya.)

Ketahuilah bahwa langit dan bumi itu hormat(berakhlak) pada wali Alloh, seperti hormatnya manusia.

Siapa saja yang senang sebab kedatangan dunia, maja jelaslah dia termasuk orang yang kumprung(bodoh/pander), dan lebih bodoh lagi kalau orang bersedih karena kehilangan (tidak punya) harta. perumpamaan kamu seperti, orang yang kedatangan ular berbisa yang akan menggigit kamu, lalu alloh menyelamatkan kamu dengan cara ularnya terus berlalu. Dan orang tersebut susah sebab tidak jadi digigit ular.

Bagian dari tanda-tanda orang yang lupa dan sedikit akalnya, yaitu: sibuk berfikir tentang kesusahan yang masih diperkirakan terjadi dan tidaknya, dan meninggalkan sibuk berfikir tentang kesusahan yang sudah pasti terjadinya. Pada waktu pagi kamu sudah berkata,, bagaimana besok, aku beruntung apa rugi? bagaimana keadaan ditahun ini? Sedang belas kasih Alloh itu datang disaat yang kau tidak tahu.

Ragu-ragu terhadap rizeqi itu berarti ragu-ragu terhadap Dzat yang memberi rizeqi. Tidak ada orang yang mencuri, dantidak ada orang yang ghosob kecuali pada rizekinya Alloh. Dan selama kamu masih hidup, Alloh taala tidak akan mengurangi rizeqimu sedikitpun.

 

Cukuplah kebodohanmu, kalau kamu mementingkan kesusahanmu yang kecil(susah pada urusan rizeqi), dan meninggalkan kesusahan yang besar (susah masalah akhirat). Susah pada pertanyaan: apakah kamu mati dalam keadaan islam atau kafir. Susah pada pertanyaan: apakah kamu akan menjadi orang yang celaka atau beruntung.  Susah pada neraka yang sifatnya abadi dan tidak ada habisnya. Susah pada saat menerima buku catatan amal, dengan tangan kanan atau tangan kiri. Kesusahan inilah yang harus dipentingkan. Bukan mementingkan susahnya suapan yang akan kamu makan, dan minuman yang akan kamu minum.

Apakah ketika kamu melayani raja, dan kamu tidak mendapatkan makan, atau apakah ketika kamu diruang persamuan dan kamu disia-siakan.

Perkara yang dicintai untuk taat kepada Alloh yaitu berpegang teguh pada Alloh. Karena ketika kamu tidak terkenal/mashur didunia, itu lebih baik daripada kamu tidak terkenal/mashur dihari kiamat.

Ya inilah saringan dan ayakan umur. Wahai orang yang tidak makan gandum kecuali di ayah dahulu, seharusnyya kamu menyaring (mengoreksi) amalmu. Sehingga tidak ada amal kecuali yang ikhlas, dan yang lainnya dibuang.

Perkara yang paling banyak dikawatirkan yaitu berkumpul dengan manusia. Dan kamu tidak hanya mendengarkan dengan telingamu, tapi kamu berkumpul dengan manusia untuk menggunjing (ghibah) orang lain. Dan itu bisa merusak (fadhilah) wudhu dan membatalkan puasa.

KITAB TAJUL ARUS BAB 8 (d) : Kunci untuk meraih pertolongan Allah

Terjemahan Kitab Tajul ‘Arus Alhawiy li tahdzibin Nufus Karya Syeikh Ibnu ‘Atha’illah

 

Jikalau kamu mencari orang yang hafal Al Qur’an, kamu akan menemukan yang tak terhitung jumlahnya, kalau kamu mencari tabib, maka kamu akan menemukan banyak jumlahnya, begitu juga kalau kamu mencari orang alim, ahli fiqih, tak terhitung jumlahnya. Tapi kalau kamu mencari orang yang menunjukkan kamu kepada Alloh, dan menunjukkan kekurangan dan kehinaan dirimu, kamu tidak akan menemukannya kecuali hanya sedikit sekali.

 Dan apabila kamu bisa menemukan orang yang seperti itu, maka pegang erat-erat dengan kedua tanganmu.

Apabila kamu mengharapkan pertolongan Alloh, jadikanlah dirimu hina dihadapan Alloh. Karena Alloh telah berfirman: “ Seungguhnya Alloh telah menolong kamu semua waktu perang badar, sedang kamu dalam keadaan yang hina”.

Apabila kamu mengharapkan pemberian Alloh, jadikanlah dirimu fakir secara keseluruhan dihadapan Alloh. Karena firman Alloh taala “Sesungguhnya shodaqoh itu bagi orang-orang fakir dan miskin”. Kamu  itu berada ditengah-tengah sungai sedang kamu dalam keadaan haus.

Jadikan dirimu selalu bersama Alloh. dan selalu meminta bertemu/wushul kepada Alloh.

Seakan-akan hamba-hamba Alloh itu tidak akan sampai pada akhirat, kecuali dengan banyaknya makanan dan minuman. Atau bisa dikatakan, seakan-akan para hamba itu didawuhi begini: “makanan dan minuman itu bisa menyampaikan kamu semua keakhirat”.

Akan tetapi, apakah yang menjadikan dirimu murah(tdk berharga) menurut kamu. Kalaulah kamu tidak menganggap murah dirimu tentu kau tidak akan menyediakan/menyiapkan dirimu untuk disiksa Alloh taala. Dan apakah yang menjadikan mahal dirimu dalam mencari dunia dan mengumpulkannya.

Sungguh perkara yang sangat mengherankan, yaitu orang yang bertanya pada ahli nujum(dukun), untuk menanyakan keadaannya, dan tidak mau bertanya pada kitabnya Alloh dan sunnah rosululloh saw.

Ketika kamu merasa lemah ibadahmu, maka tinggikan (derajat ibadahmu) dengan menangis dan tadhorru’(depe-depe) kepada Alloh. Apabila kamu ditanya : untuk siapa kamu menangis? Maka jawablah, “untuk hamba yang diberi kesehatan, lalu kesehatan itu untuk maksiat kepada Alloh”.

Apabila kamu mau tidur, sedang dirimu dalam keadaan semrawut (tidak karuan) maka kamu akan bermimpi yang aneh-aneh (tidak karuan) dalam tidurmu. Maka sebaiknya kamu tidur dalam keadaan suci dan taubat, maka hatimu akan dibukakan Nur-Nya. Akan tetapi kalau orang waktu siangnya nganggur(sia-sia), maka malamnya pasti akan lupa.

Apabila kamu mengetahui walinya Alloh, jangan sampai kamu tidak mengagungkannya dengan duduk dihadapannya dengan adab dan mohon barokahnya

KITAB TAJUL ARUS BAB 8 (c) : Kenikmatan hidup di dunia yang Hakiki

Terjemahan Kitab Tajul ‘Arus Alhawiy li tahdzibin Nufus Karya Syeikh Ibnu ‘Atha’illah

 

Wahai orang yang hidup tapi belum merasakan hidup yang semestinya, sehingga kamu keluar dari dunia belum bisa merasakan sesuatu yang ladzat dari dunia itu, yaitu munajat kepada Alloh, dan mendapat Dawuh dari Alloh. Kamu berbaring diwaktu malam seperti mayat.

Maka apabila kamu ditolak menghadap Alloh, maka mintalah pertolongan kepada Alloh taala, dan berkatalah, “Ya Malaikatalloh,Ya Rosulu Robbi(wahai malaikat Alloh, wahai Rosul utusan Tuhanku, aku sudah telah kehabisan bagian seperti yang sudah dihasilkan oleh orang—orang yang mendapatkan kenikmatan munajat kepada Alloh, dan kasih sayang yang bersih dari Alloh.

Ketika seorang hamba itu membanggakan amal taatnya, untuk sombang kepada makhluk, dan supaya diagungkan makhluk, dan meminta pada makhluk/manusia untuk memenuhi hak-haknya, sedang dia tidak mau memenuhi hak-haknya makhluk, maka dikawatirkan dia akan su’ul khotimah. Wal ‘iyadhu billah.

Apabila seorang hamba melakukan maksiat, lalu dia kelihatan menangis merasa susah hatinya, dan merasa hina dengan menjatuhkan dirinya untuk melayani(mengikuti) orang-orang sholih, dan mau sowan pada sholihin dengan mengakui kekurangannya, orang seperti ini yang bisa diharapkan Khusnul khotimah.

KITAB TAJUL ARUS BAB 8 (b) : Jangan berbuat zalim kepada hamba Allah

 Terjemahan Kitab Tajul ‘Arus Alhawiy li tahdzibin Nufus Karya Syeikh Ibnu ‘Atha’illah

 

Jadikanlah dirimu diwaktu pagi dan sore untuk tidak berbuat dholim kepada satu saja dari hamba Alloh, kamu termasuk orang yang beruntung. Lalu kalau kamu tidak berbuat dholim pada dirimu sendiri dalam hal hubunganmu dengan Alloh, kamu termasuk orang yang sempurna beruntungnya. Maka dari itu kunci kedua matamu, tutup kedua telingamu, hati-hati dan takutlah jangan sampai kamu berbuat dholim kepada hamba Alloh.

Tidak ada contoh yang pantas untuk menunjukan kecilnya akalmu, dan ketidak tahuanmu tentang pakaian yang kau pakai. Yaitu kamu seperti bayi yang masih dalam pangkuan ibu. Oleh ibu bayi diberi pakaian yang terbaik. Akan tetapi bayi tidak menyadarinya. Malah terkadang oleh anak bayi mengotori pakaiannya, dan terkena najis. Lalu oleh ibunya cepat-cepat diganti dengan pakaian lain, supaya tidak diketahui orang kalau pakaianmu kotor dan najis. Dan oleh ibu pakaian yang kotor dan najis itu dicuci. Akan tetapi anak bayi tidak tahu tentang apa yang di kerjakan oleh ibunya untuk dirinya, itu karena kecilnya akalnya.

Diceritakan dari Syeikh Abil Hasan as-Syadzili ra. Beliau berkata, “Aku diperintah, “Hai Ali, bersihkanlah pakaianmu dari kotoran. Kamu akan dijaga dan mendapat pertolongan dari Alloh dalam setiap nafasmu.”

Lalu aku bertanya, “apakah pakaianku itu?. Lalu dikatakan kepadaku, “Sesungguhnya Alloh telah memberi pakaian kepadamu berupa makrifat, lalu pakaian Tauhid, lalu pakaian Mahabbah, lalu pakaian Iman, lalu pakaian islam”.

Jadi siapa yang makrifat kepada Alloh, maka semua perkara akan menjadi kecil. Siapa yang cinta kepada Alloh, segala sesuatu akan menjadi tidak berharga. Siapa yang meng-Esakan Alloh, maka orang tersebut tidak akan menyekutukan Alloh dengan sesuatu.  Siapa yang iman kepada Alloh, akan aman dari segala sesuatu. Siapa yang pasrah kepada Alloh, maka sedikit maksiatnya. Dan apabiala dia maksiat karena terpaksa/udzur. Dan apabila ia terpksa, maka diterima udzurnya.

Syeikh Abil Hasan berkata: “dari semua yang aku alami aku menjadi faham atas firman Alloh “WA-TSIYAABAKA FATOHHIR” dan pakaianmu bersihkanlah

KITAB TAJUL ARUS BAB 8 : Bagian dari iman, bersaksi bahwa segala suatu itu semua dari Allah Ta’ala

Terjemahan Kitab Tajul ‘Arus Alhawiy li tahdzibin Nufus Karya Syeikh Ibnu ‘Atha’illah

 

Perumpamaan orang yang meyakini bahwa datangnya bahaya itu dari makhluk, itu seperti orang yang melempar anjing dengan batu, lalu anjing mencari batunya dan digigit. Anjing tidak tahu kalau batu itu tidak ikut berbuat apa-apa, jadi orang yang memandang datangnya bahaya/musibah itu dari makhluk, itu sama seperti anjing.

Orang yang meyakini/memandang datangnya kebaikan itu dari makhluk itu seperti kuda. kuda ketika melihat orang yang merawatnya ia akan mengibas-ngibaskan ekornya. Akan tetapi ketika didekati pemiliknya kuda itu malah tidak memberi hati yakni tidak menyenangkan hati pemiliknya.

Apabila kamu termasuk orang yang punya akal, seharusnya kamu meyakini dan memandang semua perkara itu dari Alloh. Dan jangan kau lihat perkara itu dari selain Alloh (makhluk).

Yang dikatakan orang tersesat itu bukanlah orang yang tersesat didalam hutan, akan tetapi orang yang tersesat itu orang yang tersesat dari jalan petunjuk yang benar.

Kamu mencari kemulyaan dari manusia dan tidak mencari kemulyaan dari Alloh.

Siapa saja yang mencari kemulyaan dari manusia jelas dia termasuk orang yang salah jalan/tersesat. Dan siapa saja yang salah jalan, pasti perjalanannya semakin jauh. Orang seperti inilah yang disebut benar-benar tersesat.

Apabila kamu mengucapkan “LAAILAHA ILLALLOH” Alloh menuntut apa yang kau ucapkan dan hak-haknya kalimat itu. Adapun haknya kalimat “laailaaha illalloh” yaitu kamu tidak boleh menisbatkan perkara apasaja kecuali hanya kepada Alloh taala.

Perumpamaan hatimu ketika kamu serahkan kepada nafsu, itu seperti orang yang bergantung pada orang yang akan tenggelam, maka keduanya akan tenggelam.

Dan perumpamaan nafsumu ketika kau serahkan pada hati, itu seperti orang yang menyerahkan dirinya pada orang yang ahli berenang dan kuat. Maka serahkanlah nafsumu pada hatimu.

Janganlah jadi orang yang menyerahkan hatinya pada nafsunya. Apakah kamu pernah melihat orang yang bisa melihat mengikutkan dirinya minta dituntun orang buta matanya. Tentu tidak.

KITAB TAJUL ARUS BAB 7 : Nikmat yang besar

Terjemahan Kitab Tajul ‘Arus Alhawiy li tahdzibin Nufus Karya Syeikh Ibnu ‘Atha’illah

 

Dengan akal manusia bisa berhubungan dengan sesama manusia, dan bisa berhubungan dengan Alloh. Berhubungan dengan sesame manusia dengan cara berbudi pekerti yang baik, sedangkan berhubungan dengan Alloh dengan cara mengikuti apa yyang diridhoi oleh Alloh taala.

Apabila kamu diberi anugerah oleh Alloh tiga perkara ini berarti kamu diberi nikmat yang besar. Nikmat yang pertama: kamu diberi bisa selalu berada dalam hokum-hukum Alloh taala. Kedua: kamu bisa selalu memenuhi janji-janji Alloh. Ketiga: kamu bisa selalu tenggelam dalam musyahadah kepada Alloh.

Yang menjadikan berat bagimu dari haliyah para ‘arifin itu karena kamu selalu tenggelam dalam berpisah dari Alloh. Seumpama kamu mau bersekutu bersama ‘arifin dalam perjalanan suluk (ibadah kepada Alloh),, tentu kamu akan mendapatkan yang sama. Seumpama kamu mau bersekutu bersama ‘arifin dalam hal kesulitan (tirakat), tentu kamu juga akan dapat keenakan. Keadaan nafsumu ketika ridho itu seperti onta yang diikat. Apabila onta itu kau biarkan bebas, tidak diikat pasti akan terlepas.

Rasulullah Saw. Bersabda yang artinya: “Sungguh hati anak adam itu sangat bergejolak, yang lebih daripada bergejolaknya air dalam kedil yang ada diatas api”.

Banyak orang yang bisa berkumpul bersama Alloh, lalu berpisah lagi dalam waktu satu nafas. Dan banyak orang yang semalam suntuk taat kepada Alloh, sebelum matahari terbitorang tersebut sudah putus dengan Allah. Artinya sudah kembali maksiat lagi.

Hati itu diibaratkan seprti mata, dan semua keadaan/perkara tidak bisa terlihat oleh mata. Akan tetapi mata hanya bisa melihat sedikit sekali sekira biji adas. Begitu juga hati/jantung, yang dimaksud bukan dagingnya, akantetapi lathifah yang oleh Alloh ditaruh didalam hati. Itu yang bisa menemukan.

Hati itu dijadikan oleh Alloh bergantung seperti timba, yang ada dilambung sebelah kiri. Apabila kesenangan syahwat masuk pada hati, hati akan bergerak. Begitu juga ketika bisikan taqwa masuk pada hati, hati pun akan bergerak.

Satu saat bisikan hawa nafsu menguasai hati, satu ketika lagi bisikan taqwa bisa menguasai hati, itu semua menunjukkan nikmat dari Alloh pada satu saat, dan Alloh menunjukkan sifat pemaksa-Nya disaat yyyang lain. Pada saat khotir taqwa menguasai hati, Alloh taala akan memuji kamu, dan pada saat yang lain khotir hawa nafsu yang menguasai hati,, supaya Alloh mencela kamu.

Hati itu kedudukannya seperti atap, apabila didalam rumah menyalakan api, maka asapnya akan naik dan menghitamkan atap rumah. Begitu juga asap syahwat, apabila tersebar dalam diri, asap itu akan naik kehati dan akan menjadikan hati hitam/gelap.

Apabila kamu diganggu Syetan maka kembalilah pada Tuhan Yang maha Kuat, dan jangan kamu takut padanya apabila dia akan mengausai kamu.

KITAB TAJUL ARUS BAB 6 : Perkara yang membantu membersihkan hati

Terjemahan Kitab Tajul ‘Arus Alhawiy li tahdzibin Nufus Karya Syeikh Ibnu ‘Atha’illah


Perhatian/himmah orang yang zuhud itu pada memperbanyak amal, sedangkan perhatian para ‘arifin itu pada membenarkan khaliyah/tingkah (hati).

Ada empat perkarayang bias membantu membersihkan hatimu yaitu : Dzikir, banyak diam, kholwat/menyendiri, dan sedikit makan dan minum.

Orang yang ghoflah/ahli lupa kepada Alloh, itu setiap pagi selalu meneliti dan menghitung harta bendanya. Sedangkan orang yang ahli zuhud dan ahli ibadah itu selalu meneliti haliyah hatinya. Dan orang yang ahli makrifat itu selalu meneliti hubungan hatinya dengan Alloh taala.

Segala suatu yang dijadikan Alloh pada dirimu, seperti taat, sakit, atau kesusahan, sesungguhnya Alloh menghendaki untuk menguji kamu dengan keadaan itu.

Siapa yang mencari dunia dengan jalan akhirat itu seperti orang yang memegang sendok untuk menyendok kotoran/tinja. Apakah orang yang seperti ini tidak disebut orang yang kumprung?.

Jangan kau beranggapan manusia itu kekurangan ilmu, tapi manusia itu lebih banyak kekurangan taufiq, dibandingkan kekurangan ilmu.

Pemulaan perkara yang penting dan baik bagimu, yaitu menangisi akalmu, seperti juga kekurangan rumput itu bisa terjadi di suatu tempat.

Begitu juga bisa terjadi pada akalnya seorang laki-laki.

KITAB TAJUL ARUS BAB 5 (c) : Gunakan nafasmu untuk taat kepada Allah

Terjemahan Kitab Tajul ‘Arus Alhawiy li tahdzibin Nufus Karya Syeikh Ibnu ‘Atha’illah

 

Jangan kau gunakan nafasmu selain untuk taat kepada Alloh, jangan kamu lhat kecilnya nafas, akan tetapi lihatlah kedudukan nafas dan pemberian Alloh pada hamba-Nya.

 Jadi nafas itu ibarat mutiara. Apakah kamu pernah melihat orang yang melemparkan mutiaranya ketempat sampah/kotoran?.  Apakah kamu hanya memperbaiki lahirmu sedang batinmu kau rusak?. Kalau seperti itu kau bagaikan orang yang sakit judzam(buduken) yang mengenakan pakaian baru, dari dalam pakaian keluar nanah yang bercampur dengan darah. Karena kamu hanya memperbaiki apa yang terlihat oleh manusia, dan tidak memperbaiki hatimu, yang hati itu makrifat Tuhanmu.

Hikmah(ilmu yang haq) itu seperti rantai. Apabila kamu mau merantai nafsumu dengan hikmah, maka nafsumu akan tenang(istirahat). Tapi apabilah hikmah itu kau buang, nafsumu akan bebas dan mencelakakan dirimu.

Contoh nafsu yang bebas itu seperti orang gila didalam rumahmu. Dia akan merusak rumah dan mmotong-motong pakaianmu. Apabila dia di ikat kamu akan tenang. Apabila talinya kau lepas dan kautinggal keluar, maka pasti membayakan.

Hai orang yang sudah tua, umurmu sudah kau habiskan. Maka dari itu apa yang sudah ketinggalan segera kau susuli. Kau sudah memakai pakaian putih yaitu uban. Pakaian putih itu tidak tahan kotor.

Hati itu seperti kaca cermin, dan nafsu itu seperti nafas, ketika kau bernafas didepan cermin maka cermin akan buram/hitam.

Hati orang yang lacut itu seperti kaca cermin wanita tua yang sudah lemah, yang ingin membersihkan kaca dan melihat dirinya didepan kaca cermin.

Dan hati seorang ‘Arif itu seperti kaca cermin pengantin baru, yang setiap hari selalu melihat dirinya dicermin itu, sehingga cermin tersebut selalu di gosok mengkilap.

KITAB TAJUL ARUS BAB 5 (b) : Cara Mendidik Nafsu

Terjemahan Kitab Tajul ‘Arus Alhawiy li tahdzibin Nufus Karya Syeikh Ibnu ‘Atha’illah

 

Satu waktu aku sowan kepada Syeikh Abu Abbas al mursyi ra. Dan didalam hatiku berkata sesuatu. Lalu Syeikh Abu Abbas berkata, “Apabila nafsumu menginginkan sesuatu maka kerjakanlah sesuai keinginanmu, tapi kau tidak akan mampu mengerjakannya”. Lalu beliau berkata, “Nafsu itu seperti wanita, apabila kau banyak mencela dia, dia juga akan banyak mencela kamu. Maka serahkanlah nafsumu pada tuhanmu, maka tuhanmu akan memperlakukan nafsumu sesuai kehendak-Nya. Terkadang kamu susah mengatur nafsumu yang tidak mau menurut kepadamu. Orang islam itu, orang yang menyerahkan dirinya kepada Alloh. Dengan dalil firman Alloh, “ Sesungguhnya Alloh telah membeli diri dan harta orang-orang mu’min dengan (imbalan)surga untuknya”.

Ketika kau dicintai Tuanmu, maka temanmu akan berpaling darimu, sehingga kamu tidak disibukkan mereka, sehingga meninggalkan Tuanmu. Dan diputus hubunganmu dengan makhluk sehingga kamu kembali kepada-Nya.

Berapa kalipun kamu mengajak nafsumu supaya mau taat, akan tetapi dia akan selalu menolak. Kalau seperti itu pertama kamu butuh obatnya nafsu itu. Apabila nafsu merasakan kenikmatan, maka dia akan datang dengan pilihan, bahwa rasa manis/nikmat yang dirasakan nasfsu disaat maksiat itu juga bisa dirasakan nafsu disaat taat.

Perumpamaan iman itu bagaikan pepohonan yang hijau/subur. Apabila pohon iman itu banyak maksiatnya maka dia akan kering dan berhenti perkembangannya.

Orang yang suka mengerjakan kewajiban, maka tinggalkanlah perkara yang diharamkan. Dan siapa yang meninggalkan perkara makruh maka akan mendapat pertolongan bisa menghasilkan kebaikan. Dan siapa yang mau meninggalkan perkara mubah, maka akan diberi kelebihan yang kelebihan itu akal tidak bisa memuatnya.

Akan tetapi perkara yang ada kesenangan hawa nafsu akan terasa mudah. Dan perkara yang tidak ada kesenangan hawa nafsu akan terasa berat. Contohnya haji sunnah. Apabila dikatakan kepadamu, ”sedekahkan biaya hajimu” maka akan terasa berat. Karena haji itu bisa dilihat oleh masyarakat, dan nafsumu dapat bagian. Sedang shodakoh itu tidak terlihat dan terlupakan.

Seperti juga mempelajari ilmu karena selain Alloh. Walaupun semalam suntuk, kau belajar akan terasa enak dan ringan. Sebaliknya bila kamu diperintah sholat malam dua rokaat saja, maka akan terasa berat. Karena sholat malam itu hanya hbungan antara kamu dan Alloh taala. Dan nafsumu tidak dapat bagian sama sekali.

Jadi seumpama kamu baca Al Qur’an atau belajar ilmu itu nafsumu dapat bagian yang berhubungan dengan masyarakat, maka baca Al Qur’an dan belajar ilmu akan terasa ringan.

Seorang ulama berkata, “Nafsuku sangat ingin menikah, lalu aku melihat mihrob dimasjid itu pecah dan mengeluarkan sandal emas yang dihiasi dengan lu’lu’. Lalu aku mendengar perkataan, “ ini sandal calon istrimu”. Kalau sandalnya saja seperti ini bagamana dengan kecantikan wajahnya, lalu seketika itu juga hilanglah rasa keinginan menikah dalam hatiku.

Orang yang diberi kedudukan tinggi/mulia, orang itu pasti tidak suka menoleh/ mencari ditempat sampah.

Berusahalah mengerjakan amalan sholih dengan disamarkanantara dirimu dan Alloh taala. Keluargamu juga jangan sampai tahu, jadikanlah amalmu simpanan dihadapan Alloh, yang akan kau unduh besok dihari kiamat.

Karena sesungguhnya nafsu itu senang menghitung-hitung amal.

Ada seorang ulama yang puasa empat puluh tahun dan keluarganya tidak ada yang mengetahuinya.

KITAB TAJUL ARUS BAB 5 (a) : Siapa yang mau membeli dagangan ku

Terjemahan Kitab Tajul ‘Arus Alhawiy li tahdzibin Nufus Karya Syeikh Ibnu ‘Atha’illah

 

Wahai hamba Alloh, untuk kepentingan dirimu kamu memilih makanan yang lezat/enak, bahkan pada hewan ternakmu kau pilihkan makanan yang baik. Akan tetapi ketika kamu berhubungan dengan Alloh(Ibadah) kau kerjakan dengan semaumu(asal mengerjakan), terkadang kau memilih-milih makanan hingga 20 macam dan hanya satu yang kau ambil, itu hanya untuk mengisi wc-mu.

Kamu duduk bersila, terkadang kau lama-lamakan dudukmu hanya untuk menikmati makananmu, tapi anehnya ketika kamu sholat, tingkahmu seperti ayam makan (cepat sekali). Dan lagi gangguan waswas, dan krentek hati yang tidak baik dating dalam sholatmu. Tingkah orang yang seperti ini bagaikan orang yang berdiri atau duduk ditempat saasaran tombak atau panah. Dari segala arah dia akan terkena tomak atau panah. Apakah orang seperti ini tidak dinamakan orang yang kumprung/bodoh?

Contoh lain ketika kamu mendengarkan hikmah, tapi kmu tidak mau mengamalkan hikmah tersebut, itu seperti halnya orang yang memakai baju perang, Akan tetapi tidak ikut berperang.

Ingatlah, sungguh sudah ada undangan untuk mendatangi harta daganganku, apakah ada yang mau membeli?  Sedangkan harganya adalah sesuatu yang dirimu disibukkan oleh sesuatu tersebut.

Jadi apabila kamu disibukkan engan perkara dunia, kamu tidak ada harganya. Karena dunia itu ibarat bangkai yang tidak ada harganya.

Permintaan hamba kepada Alloh paling utama adalah meminta supaya bisa tetap dalam taat kepada Alloh swt. Alloh swt. Berfirman “Tunjukkan kepada kami kepada jalan yang lurus”.

Mintalah kepada Alloh hidayah dan istiqomah. Istiqomah yaitu, kamu selalu bersama Alloh dalam segala hal dan keadaan, dengan melaksanakan segala suatu yang menjadikan ridho Alloh. Yaitu dengan menetapi apa yang dibawa oleh kanjeng nabi Muhammad saw. Dari Alloh taala.

Perumpamaan seorang salik (orang yang berjala menuju Alloh), itu seperti orang yang mencari air dan menggali tanah sedikit demi sedikit, sehingga menjadi sumur yang memancar air dari dalamnya.

Sedang perumpamaan orang majdhub (orang yang ditarik langsung kehadrotulloh), itu seperti orang yang membutuhkan air, lalu ada awan yang menurunkan hujan, sehingga dia bisa mengambil air untuk kebutuhannya tanpa kerepotan.

Apabila nafsumu kau beri makanan yang disukainya dan kau carikan apa yang menjadi kesenangannya, kamu itu seperti orang yang didalam rumahnya ada ular yang setiap hari diberi makanan sehingga gemuk, sehingga bisa membunuh orang tsb.

Seandainya Alloh menjadikan dirimu ruh yang tanpa nafsu, tentu kamu akan menjadi orang yang taat tanpa maksiat. Sebaliknya jika Alloh menjadikan kamu nafsu yang tanpa ruh, tentu kamu sel alu maksiat tanpa taat.

Maka dari itu Alloh menjadikan kamu manusia yang ada hati, ruh, nafsu dan hawa.  Seperti lebah madu, yang dijadikan oleh Alloh ada sengat dan ada madunya. Maka dari itu lebah madu macam-macam, ada madunya yang bisa untuk menyembuhkan, dan ada sengat yang bisa membahayakan.

 Alloh menghendaki kalahnya ajakan nafsu itu karena adanya hati. Dan kalahnya ajakan nafsu karena adanya nafsu.

Hai hamba Alloh, Alloh menuntut kamu untuk menjadi hamba-Nya. Akan tetapi kamu tidak mau malah sebaliknya.

Menghadapmu kepada Alloh, dengan cara menghaambamu hanya kepada Alloh. Bagaimana Alloh ridho kepadamu, sedangkan kamu beribadah menghamba kepada selain Alloh.

Diumpamakan kamu datang kepadaku dan mengharap pemberianku, tentu kamu akan menghadap kepadaku. Lalu bagaimana kalau kamu menghadap kepada selain aku.

Dunia itu berhenti dijalan akhirat, lalu dunia akan membelokkan dari akhirat. Dan akhirat itu berhenti dijalan menuju Alloh, lalu akhirat akan mencegah dari wushul kepada Alloh.

Sebagian dari belaskasih Alloh kepadamu, apabila Alloh membukakan aib-aibmu pada dirimu dan menutup aibmu dari manusia.

Ketika kamu diberi harta dunia, dan kamu tidak mau mensyukurinya, sesungguhnya harta itu ujian bagimu. Rosululloh saw. Bersabda, “sedikit dari dunia itu bisa melupakan dari jalan akhirat”.

Suatu hari ada istri dari salah satu ulama, berkata pada suaminya, “ aku sudah tidak sanggup selalu kau tinggal pergi dank au disibukkan pada selain aku” lalu ada suara yang mengatakan: “kalau isterimu itu orang yang tidak membuat dan mewujudkan kamu saja, suka kalau hatimu selalu cinta padanya.  Bagaimana Aku tidak suka kalau hatimu selalu mencintai Aku?”.

 

KITAB TAJUL ARUS BAB 4 (d) : Jangan meragukan rizeki dari Allah

Terjemahan Kitab Tajul ‘Arus Alhawiy li tahdzibin Nufus Karya Syeikh Ibnu ‘Atha’illah

 

Berapa saja jumlah penyakit hati yang tersembunyi, kalau sudah kau wiridkan maka aurad itu akan memperlihatkannya. sedangkan penyakit hati yang besar dosanya yaitu ragu-ragu terhadap Alloh taala. ragu-ragu terhadap urusan rizki, karena itu berarti ragu-ragu terhadap Ar-Rozzaq(Dzat pemberi rizki).

Dunia itu lebih hina bagi orang yang tinggi cita-citanya, siapa saja yang mementingkan (tinggi cita-citanya) terhadap perkara kecil(dunia), dan tidak mementingkan (tinggi cita-citanya) terhadap perkara yang besar (akhirat), orang tersebut dikatakan cacat akalnya.

Dirikan dan kerjakanlah apa saja yang diwajibkan kepadamu dari tugas-tugas ibadah kepada Alloh. Alloh ta’ala itu telah memngurusi kamu dengan segala yang sudah ditetapkan atas dirimu.

Kalau Alloh memberi rizeki kepada hewan bedegal, cicak, bintawardan, apakah Alloh lupa memberi rizki kepadamu?, tentu tidak.

Alloh ta’ala berfirman : “Dan perintahlah kepada keluargamu untuk sholat, dan sabarlah dirimu dalam sholat. Aku tidak meminta rizki kepadamu, (tapi) Akulah yang memberi rizki kepadamu. dan akhiran yang baik itu bagi orang-orang yang bertaqwa.” Siapa saja yang menjaga hak-haknya Alloh, Alloh tidak akan membuat makhluk baru di kerajaannya, kecuali Alloh memberi tahu kepadanya.

Sebagian ulama mendatangi sekelompok orang dan bertanya, “Apakah diantara kamu dari jamaah ini ada yang diberitahu oleh Alloh tentang perkara apa yang baru dijadikan Alloh dikerajaan-Nya?. Mereka menjawab, “Tidak ada”. Ulama tersebut berkata kepada mereka, “Tangisilah dirimu sendiri”.

Para ulama salaf terdahulu Rodhiyallohu anhum, sama bertanya pada seseorang tentang haliyah/keadaannya, untuk memberi isyarat supaya orang tersebut mau bersyukur. Akan tetapi pada hari ini sebaiknya tidak perlu bertanya pada seseorang tentang keadaannya, karena masyarakat saat ini bila ditanya, kamu akan memberi isyarat supaya mereka mengeluh dan berkeluh kesah.

Diceritakan ada seorang yang kerjaannya menggali kubur untuk mencuri kainkafannya, dan dia sudah bertaubat. suatu hari dia menghadap gurunya dan berkata, “Ya Tuanku, aku sudah menggali 1000 kubur, dan aku menemukan muka mereka (mayit) mlengos dari kiblat(tidak menghadap kiblat. itu semua apa sebabnya?”. lalu gurunya berkata, “Hai anakku, muka yang tidak menghadap kiblat itu disebabkan karena orang tersebut ragu-ragu terhadap urusan rizekinya”.

Wahai hamba Alloh, apabila kamu meminta/berdo’a kepada Alloh, mintalah semoga Alloh memperbaiki dirimu dari segala arah/hal. dan semoga Alloh memperbaiki dirimu dengan Ridho atas aturan sudah Alloh atur terhadap dirimu.

 

Kamu adalah hamba yang melarikan diri, Alloh ta’ala menuntut kamu untuk menghadap kepadaNya, tapi kamu lari dari itu, dengan pekerjaanmu, tingkahmu, dan tujuanmu. artinya apakah kamu tidak dikatakan orang yang melarikan diri?, ketika kamu sholat kamu lupa Alloh, ketika kamu puasa kamu buat mainan, ketika mendapat belaskasih dari Alloh, kamu malah mengeluh.

Diceritakan dari Syeikh Abi Al Hasan as-Syadzili ra. beliau berkata, “Aku pernah bertempat dihutan belantara selama tiga hari, sedang aku tidak memiliki apa-apa, lalu ada orang-orang nasroni lewat, dan melihat aku sedang tiduran, salah satu dari mereka mengatakan, “Orang itu adalah pendeta/kiyainya orang-orang islam,”. lalu orang-orang nasroni itu menaruh makanan didekat kepalaku, lalu pergi. Aku berkata pada diriku sendiri, “ Sangat mengherankan, bagaimana mungkin aku diberi rizeki lewat tangannya musuh, dan tidak diberi rizeki lewat tangannya kekasih”. ketika aku dalam keheranan seperti itu, lalu aku mendengar suara yang mengatakan, “Yang di sebut lelaki sejati itu bukanlah orang yang mendapat rizeki lewat tangan kekasihnya,akan tetapi yang dikatakan lelaki sejati itu yang mendapatkan rizeki lewat tangan musuhnya”.

KITAB TAJUL ARUS BAB 4 (c) : Wasilah

Terjemahan Kitab Tajul ‘Arus Alhawiy li tahdzibin Nufus Karya Syeikh Ibnu ‘Atha’illah

 

Berhati-hatilah, Janganlah kamu mempunyai keyakinan bahwa para Nabi, para wali, dan para sholihin, itu tidak bisa dibuat wasilah/perantara.

para Nabi, para wali, dan para sholihinitu semua bisa bibuat wasilah. Alloh menjadikan mereka sebagai wasilah. karena semua keramat para wali itu sebagai saksi kebenaran Nabi saw. Sebab keramat itu sudah berjalan pada diri para wali. seperti perkara yang tidak masuk akal, seperti berjalan di atas air, terbang di angkasa, membuka/menjelaskan sesuatu yang ghoib, mengeluarkan air dll. Para wali tidak diberi karomah seperti itu kecuali untuk menambah kebaikan dalam mengikuti Nabi saw.

Diceritakan dari Syeih Abil hasan as-Syadzili ra. Beliau berkata, Timbanglah dirimu dengan timbangan sholat. ketika kamu sholat sudah tidak melihat bagian-bagian dari nafsu, ketahuilah kamu termasuk orang yang beruntung. tetapi kalau belum bisa seperti itu, maka tangisilah dirimu. ketika kamu menjalankan kakimu menuju sholat, ketahuilah, apakah ada seorang kekasih tidak ingin bertemu orang yang dikasihi?

Alloh swt berfirman, :” Sesungguhnya sholat itu bisa mencegah dari perbuatan keji dan munkar”.

 Jadi siapa saja yang ingin tahu hakikatnya diri dihadapan Alloh dan melihat haliyahnya terhadap Alloh, maka lihatlah sholatnya. apakah sholatnya dilaksanakan dengan tenang dan khusyu’. atau apakah sholatnya dikerjakan dengan lupa dan terburu-buru.

Apabila sholatmu kau kerjakan tidak dengan dua sifat yang terdahulu ya’ni  tenang dan khusyu’, maka taburkanlah debu/tanah dikepalamu.

karena orang yang ikut duduk bersama orang yang memiliki minyak misik/parfum, pasti dia dapat baunya minyak misik/parfum tsb.

Karena sholat itu sowan langsung kepada Alloh. Jadi ketika kamu sowan(Mujalasah) bersama Alloh taala, lalu kamu tidak mendapat apa-apa dari Alloh, itu menunjukkan adanya penyakit didalam hatimu. adakalanya penyakit sombong atau ‘ujub, atau tidak punya adab / tatakerama.  Alloh ta’ala, berfirman; “Orang-orang yang sombong dimuka bumi ini tanpa haq, Aku akan memakaikan(menyiksa) dari ayat Ku”.

Maka dari itu tidak baik bagi orang yang sholat terburu-buru keluar, akantetapi berdzikirlah kepada Alloh, dan mintalah ampunan Alloh dari kekurangan didalam sholat, karena kekurangan dalam sholat itu tidak pantas diterima. karena meminta ampunan dari Alloh setelah sholat, lalu diterima. Rosululloh saw. ketika selesai sholat beliau membaca istighfar tiga kali.

 

KITAB TAJUL ARUS BAB 4 (b) : Ketuklah Pintu Allah

Terjemahan Kitab Tajul ‘Arus Alhawiy li tahdzibin Nufus Karya Syeikh Ibnu ‘Atha’illah

 

Siapa saja yang mau terus menerus mengetuk pintu, dia akan dibukakan juga. Seumpama aku tidak berkeinginan yang halus/baik padamu, aku tidak akan mengatakan apa yang sudah aku terangkan kepadamu.

karena pintu Alloh taala, itu seperti apa yang sudah dikatakan oleh Robi’ah al Adawiyyah ra.: “Kapankah pintu Alloh taala itu ditutup, sehingga butuh dibuka lagi. akantetapi yang aku maksudkan yaitu, pintu yang menyebabkan kamu semua dekat dengan Alloh taala. dan hatimu takut dari lupa kepada sifat Esa-Nya Alloh taala. karena permulaan derajat orang-orang yang berdzikir yaitu dengan menghadirkan hatinya kepada sifat Esa-Nya Alloh taala. tidak ada orang yang berdzikir kepada Alloh lalu dibukakan pintu-Nya, kecuali sebab dia menghadirkan hatinya kepada sifat Esa-Nya Alloh taala. Dan tidak ada dzikirnya orang-orang yang berdzikir, kecuali sebab hatinya lupa pada sifat wahdaniah/Esa-Nya Alloh taala.

Bantutah hatimu supaya bisa menghadap Alloh dengan menahan dua syahwat/keinginan, yaitu: syahwatnya perut dan syahwatnya farji/kemaluan. Dan tidak ada yang menghalangi kamu menghadap Alloh kecuali nafsumu sendiri.

Sangat mengherankan, apa yang menjadikan kamu lebih banyak cinta pada makhluk,  dan apa yang menjadikan kamu lebih sedikit cinta kepada Alloh(Al Haq).

Seumpama kamu dibukakan pintu cinta kepada Alloh, tentu kamu akan mengtahui keajaiban(yang mengherankan.

Bagian dari mencari cinta Alloh yaitu, sholat dua rokaat ditengah malam. menengok orang sakit,  menyolati janazah, shodaqoh untuk membantu saudara muslim, mengilangkan perkara yang membuat orang celaka/sakit di jalanan itu juga sebagian dari mencari cinta Alloh. Akan tetapi pedang yang tajam itu juga butuh tangan yang memeganginya.

Tidak ada ibadah yang lebih bermanfaat kepadamu dibandingkan berdzikir. karena dzikir itu mampu dilakukan oleh orang yang sudah tua renta dan orang yang sakit, yang sudah tidak kuat berdiri, tidak kuat ruku’ dan sujud.

Ketahuilah, para ulama dan para hukama’ itu sudah menunjukkan kepadamu, bagaimana caranya kamu bisa sowan ke-Hadhrotulloh taala. ketahuilah, apa budak yang baru dibeli sudah pantas untuk melayani tuannya? (tentu belum). akan tetapi budak itu berikan orang yang mengajari tatakerama/adab kepadanya. dan apabila sudah pantas, dan sudah tahu tatakerama, barulah budak tadi diajukan untuk melayani tuannya. Begitu juga para Walinya Alloh ra. Para wali itu selalu menemani dan mendidik muridnya sehingga naik ke-Hadhrotulloh taala.

Seperti juga orang yang sudah ahli renang mengajari anak kecil berenang, dengan diberi pengarahan sehingga anak tersebut bisa berenang sendiri. dan setelah anak mahir berenag sendiri baru dilepas di lautan dan ditinggalkan.

KITAB TAJUL ARUS BAB 4 (a) : Tangisi dirimu

Terjemahan Kitab Tajul ‘Arus Alhawiy li tahdzibin Nufus Karya Syeikh Ibnu ‘Atha’illah


Sangatlah jelek jika kamu sudah ubanan rambutmu, sedangkan akalmu masih seperti anak kecil. dan tidak faham apa yang menjadi kehendak Alloh ta’ala pada dirimu.

Kalau kamu orang yang berakal, maka tangisilah dirimu, sebelum orang lain menangisimu. karena sesungguhnya anakmu, istrimu, pembantumu danteman-temanmu itu tidak menangisi dirimu ketika kamu meninggal, tapi menagisi apa yang terputus darimu.

 

Maka dari itu segeralah menangisi dirimu, dan katakana pada dirimu, “Aku harus menangis, karena aku kehilangan bagian dari Tuhanku, sebelum orang anak, istri dan teman-temanku menangisiku.

Cukuplah menunjukkan kebodohanmu, ketika Alloh berbuat baik kepadamu dan memenuhi kebutuhanmu. sedangkan kamu menghadap kepada Alloh dengan ingkar(menutup).

 

  Lelaki sejati itu bukan orang yang menangis dimajlis dihadapan orang banyak, tapi lelaki sejati itu menjerit(menangis) atas dirinya sendiri dan mengembalikan segala urusannya pada Alloh ta’ala.

siapa saja yang mementingkan dirinya untuk menyusahi urusan dunia, dan meninggalkan menyusahi urusan akhirat, dia seperti orang yang akan di terkam harimau, lalu ada nyamuk yang menggigit dirinya, dan dia sibuk menyingkirkan nyamuk, dan lupa tidak berusaha lepas dari harimau.

Karena orang yang lupa dari Alloh itu pasti sibuk dengan sesuatu yang remeh/kecil. dan orang yang tidak lupa pada Alloh, pasti tidak di sibukkan oleh sesuatu selain Alloh. maka perbaikilah tingkah/keadaanmu dengan meninggalkan dunia untuk menghasilkan akhirat.

Sudah terlalu lama kamu  kehilangan akhirat karena mencari dunia.

Sungguh sangat mengherankan, dan sungguh amat buruk kalau tentara itu ketakutan. sungguh amat buruk kalau ahli nahwu itu keliru bacaannya, sungguh amat buruk sibuk mencari dunia bagi orang yang memperlihatkan zuhudnya. Bukan dikatakan lelaki sejati orang yang mengatur ucapannya supaya terdengar bagus, akan tetapi lelaki sejati itu orang yang luas pandangannya.

Diriwayatkan dari syeikh Abil Abbas al Mursi ra. beliau berkata: “Penyu itu kalau merawat anaknya itu hanya dilihat dari kejauhan, begitu juga guru mursyid kalau mendidik muridnya hanya diawasi/dilihat (dari kejauhan). Karena penyu itu bertelur di daratan, lalu dia mengawasi telurnya dari pinggir sungai, Lalu Alloh Ta’ala merawat anak penyu tersebut, sebab penngawasan penyu kepada telur tersebut.

Takutlah kamu, jangan sampai kamu keluar dari dunia ini, sedang kamu belum merasakan manisnya cinta kepada Alloh. karena manisnya cinta Alloh itu tidak ada bandingannya dari makanan, minuman. karena kalau seperti itu kamu hanya seperti orang kafir dan hewan. akan tetapi jadikan dirimu seperti malaikat didalam merasakan manisnya dzikir, dan berkumpul bersama(ingat) Alloh. karena ruh itu tidak mampu menanggung percikan nafsu, jadi kalau tercebur kedunia yang seperti bangkai, kamu tidak pantas sowan kehadhrotulloh ta’ala. Karena Hadhrotulloh itu tidak bisa dimasuki oleh orang yang masih kotor dengan najis maksiat.

Maka dari itu bersihkanlah hatimu dari cela/aib, kamu akan dibukakan pintu ghoib. dan bertaubatlah kamu kepada Alloh, dan kembali kepada Alloh dengan taat dan dzikir.

Jumaat, 5 Mei 2023

KITAB TAJUL ARUS BAB 4 : Orang yang sadar umurnya sudah dekat, dia akan cepat-cepat mencari bekal

Terjemahan Kitab Tajul ‘Arus Alhawiy li tahdzibin Nufus Karya Syeikh Ibnu ‘Atha’illah

 

Orang yang sadar umurnya sudah dekat, dia akan cepat-cepat mencari bekal.

Orang yang sadar kalau umurnya sudah hampir habis, dan dia ingin mengganti amal-amalnya yang sudah ditinggalkan, maka dia harus memperbanyak dengan dzikir keseluruhan. apabila dia mengerjakan itu, umurnya yang pendek akan menjadi panjang. mislnya Dzikir dengan membaca: “Subhanallahil Adhim  Wabi  Hamdihi Adada  Kholqihi  Waridho  Nafsihi  Wazinata  Arsyihi  Wamidaada  Kalimatihi…”

Begitu juga orang yang banyak meninggalkan puasa dan sholat, sebaiknya dia memperbanyak dengan membaca sholawat kepada Rosululloh saw. Karena seumpama seluruh umurmu kau gunakan untuk taat, lalu Alloh ta’ala memberikan satu Rohmat ta’dhim saja kepadamu, satu Rohmat ta’dhim dari Alloh itu lebih unggul/berharga dibandingkan ketaatanmu dalam seluruh umurmu. Karena sholatmu itu hanya menurut kemampuanmu, sedangkan Rohmat ta’dhim Alloh yang diberikan kepadamu itu menurut kekuasaan Rububiyahnya Alloh ta’ala.

 

Itu semua kalau Rohmat ta’dhimnya Alloh hanya satu, lalu bagaimana kalau Alloh memberikan sepuluh Rohmat ta’dhim kepadamu sebagai imbalan setiap Sholawat (yang kau baca). Seperti yang sudah di ceritakan dalam Hadits shohih. Lalu bagaimana baiknya kalau dalam hidupmu kau isi dengan taat kepada Alloh dan selalu berdzikir, atau bersholawat kepada Rosululloh saw…

Diceritakan, “Setiap ada hewan buruan yang bisa diburu(ditangkap pemburu), dan setiap pepohonan yang di potong orang, itu sebab hewan buruan dan pepohonan tersebut lupa berdzikir kepada Alloh ta’ala. Karena pencuri itu tidak akan masuk rumah(mencuri) ketika pemilik rumah dalam keadaan terjaga. sebaliknya pencuri masuk kerumah/mencuri ketika pemilik rumah itu lupa atau tidur.

Siapa saja yang tau kalau waktu berangkat perjalanan sudah dekat, dia akan cepat-cepat dalam mencari bekal (untuk perjalanan).

Siapa saja yang tau kalau perbuatan baiknya kepada orang lain belum ada manfaatnya, dia pasti giat/semangat berbuat baik.

Siapa saja yang tidak menghitung pengeluarannya, dia akan rugi dan tdak tau akibatnya. Siapa saja yang mengangkat seorang wakil, lalu dia (wakil) itu berhiyanat, wakil itu pasti akan dipecat. Begitu juga nafsumu, kamu sudah dikhiyanati nafsumu, maka pecatlah dia(nafsumu) dan persempit jalannya.

Ketika kamu tahu, kalau kamu berpaling dan mengikuti kesenangan nafsumu, dan lupa (kepada Alloh). Itulah sifatmu!.

Dan ketika kamu tahu, kalau dirimu selalu kembali kepda Alloh,  takut kepada Alloh, Zuhud, itu semua sebagian dari perbuatan(kehendak)Alloh ta’ala.

Contoh dari semua itu’, “Ketika kamu tahu didesa/negaramu itu ada pohon Halfa’, Syauk, dan ‘Ausij (pohon-pohon yang banyak durinya). Ya itulah tumbuhan didesa/negaramu.

Ketika kamu tahu di desa/negaramu ada pohon gaharu, kasturi misik dan ambar (yang baunya harum), ketahuilah bahwa itu semua hanya dari kehendakdan dibuat oleh Alloh, bukan tumbuhan dari desa/negaramu.

minyak misik itu dari getah kijang Iraq, dan Minyak Ambar itu dari ikan di lautan india. itu perumpamaan iman mu.

ketika kamu melakukan maksiat, itu seperti matahari yang terkena gerhana. atau seperti lampu yang tertutup piring, lampunya tetap ada, tapi sinarnya terhalang tutup/hijab tadi.

 lalu ketika kamu menghadiri majlis-majlis ilmu, itu supaya sempurna akalmu. apabila umurmu sedikit, akan menjadi banyak/panjang, karena menghasilkan iman, khusyu’, khudhu’(andap ashor), takut kepada Alloh, berfikir(angen-angen), ingat kepada Alloh dan semisalnya.

Apabila kamu mengetahui kedudukan imanmu, kamu tidak akan mendekati maksiat. tidak ada yang paling lambat membayar hutang kecuali nafsu, Musuh yang paling besar bagimu yaitu syetan, dan tidak ada penghalang yang paling kuat seperti hawa nafsu. tidak ada yang menolak bantuan Alloh seperti sombong, karena air hujan itu berkumpul pada tanah yang becek(lembek), tidak di puncak gunung. Begitu juga hati orang yang sombong, Rahmatnya Alloh pindah dari hatinya ke hati orang-orang yang tawadhu’.  Yang di maksud orang yang sombong yaitu orang yang menolak kebenaran, bukan orang yang bagus pakeannya.

Yang dimaksud Kibir yaitu orang yang menolak perkara haq, ya’ni menolak kebenaran dan menghina/merendahkan manusia.

Dan jangan kamu beranggapan kalua tidak ada takabur/sombong kecuali orang berpangkat atau orang yang kaya saja. kadang sombong itu terjadi pada orang miskin/yang tidak punya makanan dimalam hari, dan dia selalu berbuat kerusakan, dan tidak pernah berbuat baik, karena sesungguhnya dia itu takabur/sombong pada makhluknya Alloh ta’ala. dan jangan kamu beranggapan kalau orang yang tertimpa bencana itu orang yang di tahan atau orang yang di penjara, akan tetapi orang yang maksiat kepada Alloh itu juga termasuk orang yang tertimpa bencana. karena dia memasukkan najis maksiat di kerajaannya Alloh yang suci.

Banyak orang yang menafkahkan hartanya (Dinar dan dirham), tapi sedikit orang yang mau menafkahkan ruhnya.

Orang yang bodoh yaitu orang yang menangis ketika anaknya mati, tapi dia tidak menangis ketika meninggalkan taatdan ibadah kepada Alloh Azza Wa Jalla. seakan akan dia mengatakan (dengan lisan halnya), “ aku menangisi pada sesuatu yang menyibukkan aku pada Tuhanku”. sebaikny dia malah senang sebab anaknya telah bisa menghadap pada Tuannya (Alloh). Karena Alloh telah mengambil apa yang bisa melupakan/menyibukannya dari Alloh.