Catatan Popular

Rabu, 18 Mac 2020

KITAB MUKASYAFATUL QULUB BAB 30 Kursi Kebesaran Allah (MENYINGKAP RAHSIA KALBU)


OLEH HUJJATUL ISLAM IMAM AL GHAZALI


Allah SWT berfirman:

"Luas Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. (QS.2 Al Baqarah:255)".

Dikatakan bahwa "Kursi" merupakan sindiran dari ilmu-Nya; ada yang mengatakan sindiran dari Kekuasaan-Nya atau ilmu astronomi yang tersohor.

Diriwayatkan:

Dari Ali KW, bahwa Kursi-Nya terbuat dari mutiara Lulu' yang panjang yang tiada tahu kecuali Allah. Ada hadits:
"Tiada langit dan bumi ketujuh ada di Kursi-Nya kecuali laksana bundaran yang amat luas".
Dikeluarkan oleh Imam Ibnu Majah:
"Sesungguhnya semua langit ada didalam Kursi, dan Kursi berada didepan Arsy".

Hadits melalui Ikrimah RA, dia berkata:
"Matahari adalah bagian dari 70 cahaya kursi, dan Arsy adalah bagian dari 70 cahaya Pelindung-Pelindung Allah, maksudnya hijab (Pelindung)".

Diriwayatkan:
"Sesungguhnya diantara malaikat pemikul Arsy dan Kursi-Nya (Muqorrobin) ada 70 hijab akan kegelapan dan 70 hijab dari cahaya. Setiap hijabnya sejauh 500 tahun perjalanan. Andaikan tidak ada hijab tersebut niscaya para malaikat pemikul Arsy akan terbakar".

Arsy Allah

Arsy merupakan jisim berupa nur, yang termasuk alam yang berada diatas Kursi. Jadi Arsy bukanlah kursi yang dimaksud. Beda dengan pendapat Hasan Bashri, Arsy ialah dari Yaqut Merah, ada yang berpendapat dari Mutiara Hijau, putih dan ada yang mengatakan dari Nur. Dan yang terbaik (menerima pendapat itu) ialah menguatkan pendirian untuk tidak memastikan terjadinya Arsy.

Orang-orang ahli falak berpedoman dengan falak ke-9, falak tertinggi falak dari sekian ilmu falak dan falak atlas, artinya tidak memakai dasar bintang-bintang, karena semua bintang berada di falak yang ke-8, yang menurut ahli alam kuno disebut buruj. Dan menurut orang ahli agama disebut Kursi, dan Arsy merupakan atap bagi semua makhluk sehingga mereka tak ada yang bisa keluar. Maka bisa ditarik pengertian bahwa semua itu merupakan batas pengertian seorang hamba, dimana mereka tidak akan menemukan berdasarkan akalnya dan tidak akan berhasil bagi yang menginginkan. Allah SWT berfirman:
"Jika mereka tidak mempercayai (berpaling), maka katakanlah: Hanya Allah Dzat Yang Mencukupi, tiada Tuhan kecuali Dia. Kepada-Nya lah aku bertawakkal, dan Dialah Tuhan yang memiliki Arsy Yang Agung. (QS.9 At Taubah:129)".

Tawakkal

Merupakan sifat Keagungan-Nya, sebab Dialah yang Ter-Agung dari semua penciptaannya. Nabi SAW benar-benar membuktikan adanya tawakkal sebagaimana yang diperintahkan, sebagaimana yang pernah tersebutkan dalam Kitab Taurat dan Kitab lainnya bahwa beliau dijuluki "Mutawakkil Tawakkil (Orang yang bertawakkal)". Kenapa tidak, bahkan tawakkal merupakan cabang dari tauhid dan ma'rifat, dan beliau SAW adalah tokoh orang bertauhid dan berma'rifat. Tawakkal tidak menghalangi usaha langkah seseorang sebagaimana yang sering disalah artikan, justru sikap berusaha juga diperintahkan. Seorang badui pernah berkata kepada Nabi SAW:
"Apakah sudah cukup aku meletakkan untaku dan membiarkan sambil bertawakkal".
Nabi SAW menjawab:
"Tali dulu untanya, baru bertawakkal".


Nabi SAW bersabda:
"Hendaklah kalian bertawakkal dengan sepenuh-penuhnya tawakkal pada-Nya, maka Dia pasti memberi rizki padamu sebagaimana Dia memberikan rizki pada burung-burung. Pagi-pagi berangkat dengan perut lapar dan pulang dengan perut kenyang".
Dan beliau SAW menerangkan suatu sebab (Usaha) berangkatnya burung di pagi hari.


Kitab:At Taqa 

Ibrahim bin Adham dan Syaqiq Al Balkhi ada di Mekkah. Ibrahim berkata pada Syaqiq:
"Urusan apa yang membawamu melangkah seperti ini".
Syaqiq menjawab:
Aku melewati padang luas dan melihat ada seekor burung yang 2 sayapnya patah. Aku berkata:
"Perhatikan, dari mana burung ini memperoleh rizki".
Aku pun duduk mendekati dan tiba-tiba ada burung lain dengan membawa belalang di paruhnya, dan belalang itu diletakkan di paruh burung yang patah sayapnya. Maka aku pun bertanya dalam hati:
"Tuhanlah yang mendatangkan burung ini pada burung yang patah sayapnya. Dia Dzat Yang Berkuasa memberikan rizki dimanapun aku berada. Akhirnya aku meninggalkan kerja dan sibuk beribadah".

Ibrahim berkata:
"Mengapa kamu tidak menjadi burung sehat dan memberi makan pada burung yang sakit! Sehingga kamu jadi yang terbaik. Tidakkah engkau pernah mendengar sabda Nabi SAW:
"Tangan diatas lebih utama daripada tangan dibawah".
Dan utama-utamanya seorang mukmin ialah mencari yang lebih tinggi dari 2 tingkatan dalam segala urusan, yang pada akhirnya memperoleh tingkatan derajat dalam kebajikan.

Kemudian Syaqiq memegang tangan Ibrahim dan berkata:
"Engkau adalah guru kami wahai Abu Ishaq".

Bilamana orang melaksanakan suatu sebab, sebaiknya berusaha tidak memandang sebatas usahanya saja dan berhenti disana (tanpa tawakkal) melainkan jadikan Tuhan sebagai arah pandangan dan sasaran tujuan laksana seorang peminta yang mengulurkan tangannya. Dia tidak akan memandang tangannya, tapi akan dipandang orangnya. Ada sebuah hadits:
"Barangsiapa yang berhasil menjadi orang kaya, sebaiknya lebih percaya terhadap Tuhan daripada yang ada ditangannya".


Dikatakan kepada Hudzaifah Al Mu'asyi yang telah lama melayani Ibrahim bin Adham:
"Apa yang paling mengherankan diantara yang pernah engkau ketahui".
Dia menjawab:
"Keyakinan yang pernah kudapat dijalanan Mekkah, dimana sudah beberapa hari kami tidak menemukan makanan. Kemudian kami masuk Masjid Kufah yang lama tidak terawat, Ibrahim memandangku dan berkata:
"Bagaimana pendapatmu mengenai kelaparan".
Ia menjawab:
"Bagaimana pendapat syekh sendiri".
Ibrahim menjawab:
"Berikan tinta dan kertas padaku".
Hudzaifah memberikan kertas, dan setelah membaca basmalah ia menulis:
"Engkau adalah Tuhan sebagai tempat tujuan atas segala sesuatu yang diisyaratkan oleh isi hati".
Kemudian ia menulis syair:
"Aku adalah orang yang memuji, bersyukur dan berdzikir. Aku orang yang lapar, tak terawat dan telanjang. Demikian ini adalah 6 kalimat, dan aku orang yang bertanggung jawab atas setengahnya; maka jadilah Engkau Tuhan yang menanggung setengahnya lagi, wahai Tuhan Yang Maha Mencipta. Pujianku kepada orang selain Engkau laksana api yang aku terjuni; maka selamatkanlah hamba-MU dari neraka".


Ia menyerahkan tulisan itu dan berkata:
"Keluarlah dan jangan kau gantungkan hatimu selain kepada Allah, dan berikan lembaran ini pada orang yang pertama kamu lihat".
Aku pun keluar dan lelaki pertama yang kutemui adalah orang yang naik bighol. Aku berikan dan dia mengambilnya, dia pun melihat surat itu lalu menangis:
"Apa yang dilakukan orang yang punya lembaran ini".
Aku menjawab:
"Sekarang dia ada di Masjid si Anu".
Orang itu menyodorkan kantong yang berisi 6 dinar. Aku pun berjalan dan bertemu dengan orang lain, lalu kutanyakan siapa orang yang naik bighol tadi. Dia menjawab:
"Dia orang Nasrani".
Kembali aku ke Ibrahim bin Ad-ham dan menceritakan semua yang kutemui. Dia berkata:
"Jangan engkau sentuh, sebentar lagi dia datang".
Beberapa saat pun orang Nasrani datang dan langsung mendekap Ibrahim bin Ad-ham, ia kecup dan langsung masuk Islam.


Malaikat Muqorrobin

Faedah:

Kata Ibnu Abbas:
"Allah menciptakan para malaikat pemikul 'Arsy".
Setelah itu berfirman:
"Pikullah Arsy-KU".
Namun mereka tidak kuat. Kemudian Allah menciptakan lagi tiap-tiap malaikat ada malaikat sebanyak malaikat di langit tujuh. Allah berfirman:
"Pikullah Arsy-KU".
Dan mereka tetap tidak kuat. Allah pun menciptakan tiap-tiap 1 malaikat ada malaikat sebanyak semua malaikat langit dan sebanyak semua makhluk bumi. Dia pun berfirman:
"Angkatlah Arsy-KU".
Dan mereka tetap tidak kuat. Allah pun berfirman:
"Bacalah Laahaula walaa quwwata illa billaah...".
Mereka pun membaca dan akhirnya kuat mengangkat, namun kaki-kaki mereka terperosot ke dalam bumi ke-7 sampai didasar angin, tidak berpijak apapun, sehingga mereka hanya bergantungan di Arsy sambil tidak pernah berhenti mengucapkan:
"Laa haula walaa quwwata illaa billaah,,,,".
Mereka khawatir salah satu diantara mereka ada yang bergeser dan tidak tahu kemana harus jatuh. Mereka pemikul-pemikul Arsy, dan Arsy pun memikul mereka yang terkumpul bersatu dalam kekuasaan Allah.


Diriwayatkan:
Barangsiapa pagi-pagi dan sore hari membaca:
"Hasbiyyallahu Laa ilaha illa huwa 'alaihi tawakkaltu wahuwa robbul 'Arsyil 'Adzim (Tiada Tuhan selain Allah, Dzat yang Mencukupi segala kebutuhan; aku bertawakkal pada-Nya, dan Dialah Tuhan yang menguasai Arsy Yang Agung".
Dibaca sebanyak 7X, Allah akan mencukupi segala kebutuhan anaknya; dibaca dengan benar atau bohong.

Juga dalam 1 riwayat:
"Allah selalu mencukupi kepentingan-kepentingannya dalam semua urusan akherat atau dunia".

KITAB MUKASYAFATUL QULUB BAB 29 PERBEDAAN JENIS-JENIS LANGIT (MENYINGKAP RAHSIA KALBU)


OLEH HUJJATUL ISLAM IMAM AL GHAZALI

Diriwayatkan,  Allah pertama kali menciptakan mutiara . Kemudian Allah memandang dengan pandangan rahmat, lalu memebekukan sebagian mutiara yang menjadi mutiara yang menjadi air tadi . Dari sana Allah menciptakan Arsy. Arsy pun terguncang , maka Allah menuliskan lafadz :

“ LA ILLAHA ILLALLAHU MUHAMMADURRASULULLAH”

Tiada Tuhan Kecuali Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah.

Arsy langsung diam. Lantas Allah membiarkan sebagian yang masih berbentuk Aair kelak hari kiamat. Demikianlah maksud firman Allah Ta’ala .

Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam hari, dan adalah ’Arsy-Nya di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya, dan jika kamu berkata (kepada penduduk Mekah): “Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan sesudah mati”, niscaya orang-orang yang kafir itu akan berkata: “Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata”.
(QS. Hud 11 : 7)

Air tersebut saling bertepuk dan berombak. Bisa menimbulkan asap yang membumbung . saling tindih satu sama lain, air pun berbuih-buih, dan dari buih itu Allah menciptakan beberapa jenis dan bumi yang berlipat-lipat.
Seorang Hukamah berkata :,

"Sesungguhnya Allah menciptakan langit dari asap bukan dari uap. Sebab asap adalah zat yang paling berhubungan erat dan tetap menyatu sampai batas akhir. Dan uap adalah jenis yang saling menjauh dan melepaskan diri. semua ini karena sempurnaNYA ILMU ALLAH dan BIJAKSANANYA mengatur. Lalu Allah memandang ke air dengan pandangan Rahmat, air itu pun membeku."

Diantara langit dunia dan bumi terdapat beberapa langit dan langit, dimana satu sma lain berjarak perjalanan selama 500 tahun. Demikian juga jarak tebal setiap langit. Ada yang mengatakan langit warnanya lebih putih dari pada susu, warnanya nampak biru dari pantulan gunung QAF .

Nama langit dunia ialah Roqi’ah.
Langit kedua terdiri dari besi yang bersinar, cemerlang, namanya Faidun atau Ma’un.

Langit ketiga terdiri dari tembaga yang disebut Malakut atau Hariyun.
Langit ke empat terdiri dariperak putih yang pantulan sinarnya hampir-hampir menembus pandangan mata, namanyaZahirah.
Langit kelima terdiri dari emas merah, dinamakan Muzayanah, atau Musaharoh.
Langit ke enam terbuat dari mutiara yang cemerlang, namanya Kholishah.
Langit ke tujuh, inilah yang ada “Baitul Makmur”.
Langit ketujuh Memiliki empat tiang , ‘dari Yaqut merah ZabarJad, perak putih dan satunya terbuat  dari emas merah. Ada riwayat mengatakan, bahwa Baitul Makmur terdiri dari batu Akik, tiap harinya ada 70 malaikat masuk dan tidak kembali sampai hari kiamat.
Menurut pendapat yang Mu’tamad.  Sesungguhnya , bumi lebih utama daripada langit , sebab para nabi diciptakan disana dan kembali kesana pula. Karena alasan itu sehingga bumi yang paling mulia adalah yang teratas , juga disanalah para orang bisa mengambil manfaat.
Melalui Ibnu Abbas Ra, ;Langit yang paling utama paling dekat dengan Arsy Tuhan Yang Maha Pengasih disana ada KursiNYA dan hanya tujuh Bintang yang selalu berputar. Ketujuh bintang ada di langit tersebutuntuk hari sabtu, ada bintangZuhaldilangit tujuh,  ada bintang
Musytaridilangit keenam, bintangMirrih ada di langit lima, untuk hari selasa, untuk hari ahad ada bintangMatahari dilangit keempat, untuk hari Jum;at ada bintang Zuhra dilangit ketiga, untuk hari Rabu, ada bintang  Athprid di langit kedua, dan terakhir hari senin ada bintang Rembulanp ada langit pertama.

Dan Faedah yang tersembunyi ialah keajaiban Tuhan Maha Pencipta Yang menciptakan langit ketujuh dari asap dimana setiap langit berbeda dengan langit lainnya. Juga Allah menurunkan hujan dari langit, menumbuhkan tanaman yang berbeda-beda dengan warna dan rasa yang berbeda pula, sebagaimana Firmannya

Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman dan pohon korma yang bercabang dan yang tidak bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebahagian tanam-tanaman itu atas sebahagian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir.

“ dan kami melebihkan sebagian tumbuh-tumbuhan terhadap sebagian lainnya. Mengenai rasanmya. “ (QS Ar-Ra’d ayat 4)
Dan Allah menciptakan anak cucu adam juga berbeda-beda ada yang berkulit putih,hitam, ergembira,  sedih, mukmin, kafir,pandai dan bodoh. Dan asal mereka adalah satu yaitu Adam Alaihissalam. Maha Suci ALLAH Yang Menguatkan Segala Sesuatu CiptaanNYA.

KITAB MUKASYAFATUL QULUB BAB 28 UTAMA Mengingat Mati (MENYINGKAP RAHSIA KALBU)


OLEH HUJJATUL ISLAM IMAM AL GHAZALI

Sabda Nabi SAW:
"Banyak-banyaklah mengingat sesuatu yang bisa melenyapkan kenikmatan".
Artinya, pandanglah semua bentuk kenikmatan dengan mengingat mati. Dengan begitu keinginan terhadap yang nikmat akan hilang dan hanya menghadap Allah SWT. Nabi SAW bersabda:
"Andaikata binatang mengerti kematian seperti yang dimengerti anak cucu Adam, engkau pasti tidak akan mampu memakan lemaknya".
Aisyah RA bertanya:
"Ya Rasul, apa ada jenis orang yang dikumpulkan bersama orang mati syahid".
Beliau SAW menjawab:
"Ada. Yakni orang-orang yang mengingat mati 20X dalam sehari semalam".
Keutamaanya tidak lain, karena mengingat mati mampu mendorong seseorang menjauhi duniawi yang penuh tipu daya dan selalu siap menuju akherat. Dan lupa terhadap mati mendorong orang untuk terus bermain dalam kesenangan dunia.
Nabi SAW bersabda:
"Hadiah seorang mukmin ialah mengingat mati".
Sabda tersebut tidak lain karena dunia adalah penjara buat orang mukmin. Mereka di dunia selalu mendapat bencana dan mengekang nafsu, keinginan dan melawan syetan. Dan kematian membebaskan semua tekanan-tekanan tersebut. Maka kematian merupakan hadiah kebebasan sekaligus anugerah buatnya.
Nabi SAW bersabda:
"Kematian mampu melebur dosa-dosa orang Islam".
Maksud orang Islam menurut beliau ialah muslim sejati dan mukmin yang benar, ialah orang Islam yang lidah dan tangannya selamat. Sifat orang mukmin ialah tidak kotor atas perbuatan maksiat kecuali kesalahan dan dosa yang kecil-kecil saja. Dan kematian mampu melebur dan mensucikan dosa-dosa kecil dan menjauhkan dari dosa besar, serta mampu menunaikan kewajiban.
Imam Atha' Al Khurayani RA berkata:
Rasulullah SAW pernah berjalan diantara orang-orang yang tertawa, beliau SAW lantas bersabda:
"Isilah majelismu dengan mengingat sesuatu yang bisa merusak bentuk kenikmatan".
Mereka bertanya:
"Perbuatan apa yang bisa memperkeruh kenikmatan".
Beliau SAW bersabda:
"Kematian".
Dari Annas RA beliau SAW bersabda:
"Banyak-banyaklah mengingat mati, sebab sikap itu mampu membersihkan dosa dan mendorong zuhud akan dunia".
Sabda Nabi SAW:
"Sudah cukup kematian sebagai suatu yang memisahkan".
Sabda Nabi SAW:
"Sudah cukup kematian sebagai nasehat".
Nabi SAW keluar masjid, ada sekelompok orang-orang berbicara sambil tertawa-tawa. Nabi SAW pun bersabda:
"Ingatlah kematian. Demi Dzat Yang Jiwaku dalam Kekuasaan-Nya, andaikan kamu mengetahui apa yang aku ketahui tentu kamu sedikit tertawa dan banyak menangis".
Diterangkan dihadapan Nabi SAW mengenai lelaki, mereka amat mengagumi, dan beliau SAW bertanya:
"Bagaimana temanmu itu mengingat mati".
Mereka menjawab:
"Kayaknya kami belum mendengar mengingat kematiannya".
Nabi SAW bersabda:
"Kalau begitu temanmu bukan orang yang pantas memperoleh pujian".
Ibnu Umar RA berkata:
Aku datang ke Nabi SAW orang terakhir dari jumlah 10 orang. Lelaki dari Anshar bertanya:
"Siapa orang yang cerdas dan mulia diantara sekian orang-orang".
Beliau SAW menjawab:
"Mereka yang sering mengingat mati dan yang paling kokoh bersiap-siap diri menghadapinya. Merekalah orang yang cerdas, mereka bisa pergi membawa keagungan dunia dan kemuliaan akherat".
Hasan RA berkata:
"Kematian bisa menjelaskan kejahatan dunia, maka bagi orang berakal, dia tidak akan membiarkan sedikitpun kegembiraan".
Rabi' Ibnu Khaitsam RA berkata:
"Tiada suatu barang yang dinanti orang mukmin yang lebih baik dari kematian".
Ia berkata:
"Jangan kamu menganggap aku sebagai orang, justru keluarkanlah aku kepada Tuhan".
Seorang Hukama mengirim surat-surat buat teman-temannya:
"Hai saudaraku, dalam perkampungan dunia takutilah kematian sebelum engkau menuju perkampungan yang tiada mati, disana kematian tidak akan engkau temukan".
Ibnu Sirin termasuk orang yang bila mengingat mati, akan mati semua anggota badannya. Umar bin Abdul Aziz sengaja mengumpulkan ulama-ulama fiqih tiap malam, kemudian mereka membicarakan mati, kiamat dan akherat. Lalu mereka menangis yang seolah-olah dihadapan mereka ada jenazah.
Ibrahim At Taymi berkata:
Ada 2 hal yang memutuskan kenikmatan dunia dariku:
Mengingat mati, dan
Berdiri dihadapan Allah 'Azza Wa Jalla.
Ka'ab berkata:
"Barangsiapa yang mengenal mati, tentu akan ringan bencana dan kesusahan dunia".
Imam Muthrif bercerita:
Aku bermimpi seakan ada orang yang berkata-kata ditengah masjid Bashra:
"Kematian meluluhkan hati orang takut. Demi Allah, engkau tidak melihat mereka melainkan orang-orang yang lupa diri".
Kata Asy'ats:
"Kami masuk ke rumah Hasan, dia cuma membicarakan neraka, masalah akherat dan mengingat mati".
Kata Shofiyah RA:
Sesungguhnya ada wanita yang mengadu kepada Aisyah RA mengenai hatinya yang keras. Aisyah RA menasehati:
"Banyak-banyaklah mengingat mati, hal itu akan melembutkan hatimu".
Nasehat itu dilaksanakan, maka hati wanita itu jadi lembut. Ia datang lagi dan mengucapkan terima kasih.
Nabi Daud AS ialah orang yang bila disebutkan soal mati dan akherat akan menangis sampai persendiannya lemas. Bila ingat Rahmat, nafasnya bisa kembali putih.
Hasan RA berkata:
"Aku belum pernah melihat orang berakal sekalipun, kecuali ia takut mati dan amat menyengsarakan".

Umar bin Abdul Aziz berkata kepada sebagian ulama:
"Nasehatilah diriku".
Ulama berkata:
"Engkau adalah khalifah yang pertama mati".
Ulama berkata:
"Tak seorangpun dari ayah-ayahmu sampai Nabi Adam AS telah merasakan kematian, dan sekarang tiba giliranmu".
Dia pun menangis karena nasehat itu.
Rabi' bin Khoitsam menggali kuburan dalam rumahnya. Dalam lubang itu ia tidur beberapa kali sehari, dan amat sangat ia langgeng mati disana. Dia berkata:
"Andaikan sikap mengingat mati bisa memisahkan diri dari hatiku, pasti hatiku rusak".
Muthrif bin Abdullah bin Syakhir berkata:
"Sesungguhnya kematian telah membuat ciut hati orang yang punya kenikmatan, maka carilah kenikmatan yang didalamnya tak ada kematian".
Umar bin Abdul Aziz berkata kepada Ambisah:
"Sering-seringlah mengingat mati. Umpama kehidupanmu merasa lapang, maka sempitkanlah kematian. Dan kalau merasa sempit dalam kehidupan, maka lapangkanlah".
Abu Sulaiman Ad Daroni berkata:
Aku pernah bertanya pada Ummi Harn:
"Apakah engkau senang kematian".
Dia menjawab:
"Tidak".
Aku bertanya:
"Mengapa".
Dia menjawab:
"Bilamana aku maksiat terhadap anak cucu Adam, aku pasti tidak bertemu dengan-Nya, dan aku benar-benar telah maksiat pada-Nya".
Abu Musa At Taymi berkata:
Istri Farazdaq telah meninggal. Para tokoh-tokoh Bashra berdatangan, disana ada Hasan, dia berkata:
"Hai Abu Faraz, buat hari ini apa yang engkau sediakan".
Dia menjawab:
"Sejak 60 tahun lalu aku bersaksi tiada Tuhan kecuali Allah".
Istri Farazdaq dikuburkan, ia pun berdiri di pinggir kuburan istrinya sambil berkata:
"Aku mengkhawatirkan sesuatu yang dibelakang kuburan itu andai Engkau tidak mengampuniku, bahkan lebih dahsyat dan sempit dari nyala kuburan. Bila kiamat tiba, para malaikat penggiring padaku dan menggiring Farazdaq. Amatlah rugi diantara anak cucu Adam yang berjalan ke neraka sambil dikalungkan api neraka kebiru-biruan".
Lantunan syair buat para ahli kubur:
"Berdirilah dan katakanlah diatas permukaan kuburan; siapa diantara kalian yang ditutup kegelapan! Dan siapa yang dimuliakan dan dirasakan kesejukan dalam ketakutan! Ketenangan bagi orang yang memiliki mata ialah satu, dimana tidak jalan perbedaan tingkatannya. Andaikan mereka mampu menjawab, mereka pasti mengabarkanmu tentang kenyataan dan keadaan-keadaannya. Bagi orang taat akan berada di taman dan bisa menggapai apapun diantara pepohonan. Bagi orang berdosa dan melampaui batas, disana akan bergelimpangan di jurang bersama ular-ular dan beberapa kalajengking berjalan mendekati. Dan pasti roh-rohnya merasakan siksaan dahsyat dari sengatan kalajengking".
Malik bin Dinar berkata:
Aku pernah lewat di kuburan sambil melantunkan syair:
"Aku mendatangi kuburan dan memanggil-manggil; sekarang dimana orang yang diagungkan dan diremehkan! Dimana orang-orang yang punya kuasa dan orang yang menyucikan diri dari kesombongannya".
Kemudian aku dipanggil diantara mayat-mayat, aku mendengar suaranya tanpa melihat bentuknya, katanya:
"Seluruhnya telah binasa, tak seorangpun mampu mengabarkan, mereka telah tiada dan mati pula beritanya. Pulang dan pergi para binatang bumi dan menghapus kebaikan-kebaikan itu, maka, hari orang-orang yang bertanya tentang orang yang telah mendahului kita; ingat dari yang kita lihat (mayat-mayat) adalah sebuah ibarat".
Diatas kuburan ada sederetan tulisan:
"Batu nisan kuburan berbisik padamu, mereka barang-barang mati dan penghuninya pun tiada mampu bicara. Hai pengumpul harta dunia yang tiada berhenti, untuk siapakah engkau mengumpulkan! Padahal engkau akan mati".
Ibnu Samak berkali-kali lewat kuburan, ia membaca salah satu kuburan yang tertuliskan:
"Kerabatku sudah berlalu dan menjauhi kuburanku yang seakan mereka tiada lagi mengenalku. Para ahli waris membagi harta bendaku, dan tiada berhenti mereka mengingkari hutangku. Mereka bisa hidup dengan mengambil bagian. Demi dan untuk Allah saja mereka secepatnya melupakan apa yang buatku".
Ditemukan tulisan diatas kuburan:
"Sesungguhnya seorang kekasih diantara para kekasih ialah pencuri (nyawa), penjaga pintu dan keamanan tiada mampu menghalangi kematian, lalu bagaimana bisa engkau gembira atas kesenangan dunia! Hai orang yang ucapan dan nafasnya selalu dihitung untuk dirinya, hai orang pelupa, pagi-pagi benar engkau menyelam dalam kekurangan dan berkecimpung dalam kesenangan. Kematian tidak akan merasa kasihan terhadap orang bodoh atau orang pandai. Kematian sering membuat orang bisu dalam kubur yang engkau tempati untuk menjawab. Gedungmu telah dibangun dengan kemewahan, namun hari ini kuburanmu dalam kuburan telah terputus".
Juga ditemukan tulisan dalam kuburan:
"Aku berdiri diantara kekasih ketika berbaris kuburan-kuburan laksana kuda yang akan digadaikan. Sungguh aku menangis dan bercucuran air mata, pasti mataku sudah melihat tempatku diantara kuburan-kuburan mereka".

Ada tulisan dikuburan seorang dokter:
"Aku berkata ketika ada orang berkata padaku: sungguh Lukman telah sampai kuburannya, dimana orang yang diobati lantaran ilmu kedokterannya! Padahal kepandaiannya hilang bersama air acapkali adakan pemeriksaan. Jauh dan jauh sekali, akan tidak mempunyai orang membela diri sendiri, tidak mungkin pula membela orang lain".
Ditemukan pula tulisan pada kuburan yang lain:
"Hai para manusia, dalam diriku ada angan-angan, namun kematianku telah mempersempit untuk berhasil. Buat lelaki saja yang mampu beramal dalam hidupnya, sebaiknya bertaqwa kepada; bukankah aku dipindah pada tempat yang bisa engkau lihat! Masing-masing orang pun akan dipindahkan ke tempat yang sama".


KITAB MUKASYAFATUL QULUB BAB 27 Melakukan Ketaatan dan Meninggalkan Yang Haram (MENYINGKAP RAHSIA KALBU)


OLEH HUJJATUL ISLAM IMAM AL GHAZALI

Makna taat ialah mengerjakan yang diwajibkan Allah SWT dan menjauhi yang dilarang, dan berhenti pada batas-batas yang ditentukan. Imam Mujahid berpendapat mengenai firman Allah 'Azza Wa Jalla:
"Dan janganlah kamu melupakan bagian dari urusan dunia. (QS.28 Al Qashash:77)".
Maksudnya ialah ayat yang berhubungan dengan hamba mengerjakan ketaatan kepada Allah, (bukan berkarier).

Ketahuilah bahwa pangkal ketaatan ialah mengetahui (merasakan hadirnya) Allah, takut kepada Allah, berharap kepada Allah dan mendekatkan diri kepada-Nya. Bila seorang hamba hatinya kosong dari masalah ini, maka ia tidak bisa merasakan hakekat iman. Sebab taatnya kepada Allah tidak syah, kecuali setelah mengetahui wujudnya iman kepada Allah sebagai Sang Pencipta Yang Maha Mengetahui, Maha Kuasa, dan 1 pun tak ada pengertian yang mampu menjangkau-Nya dan menggambar-Nya. Tak 1 pun yang mampu menyamai-Nya, hanya Dia Yang Maha Mendengar dan Melihat.

Ada orang badui berkata kepada Muhammad bin Ali Husin RA:
"Apakah kamu melihat Allah ketika menyembah-Nya".
Dia menjawab:
"Aku tidak menyembah yang tidak bisa aku lihat".
Badui bertanya:
"Bagaimana kamu bisa melihat Dia".
Dia menjawab:
"Aku tidak melihat dengan penglihatan mata, namun melihat dengan mata hati berdasarkan hakekat iman, tidak bisa dirasa dengan panca indera dan tidak pula seperti manusia. Dan semua bisa diketahui dengan tanda atau alamat tanpa ada batas keputusan. Itulah Allah, tiada Tuhan kecuali Dia. Tuhannya langit dan bumi".
Kata orang Badui:
"Dia selalu Maha Mengetahui dimana Dia menurunkan risalah-Nya".

Sebagian orang bijak bertanya mengenai ilmu batin. Dia menjawab:
"Dia bagian dari rahasia-rahasia Allah, Dia memasukkan dalam kalbu kekasih-Nya tanpa ada yang melihat termasuk manusia atau malaikat".

Diriwayatkan:
Sesungguhnya Ka'ab Al Akhbar RA berkata:
"Sesungguhnya anak cucu Adam AS bila keyakinannya mencapai berat 1 biji akan Keagungan Allah 'Azza Wa Jalla, pasti ia mampu berjalan diatas air dan angin. Maha Suci Allah yang menjadikan Janji yang lemah untuk menemukan kema'rifatan iman sebagaimana pengakuan janji orang yang memperoleh nikmat dengan janji lemah dalam hal syukur kepada-Nya".

Mahmud Al Waroq berkata:
"Bilamana rasa syukurku karena nikmat Allah adalah kenikmatan juga, maka aku wajib pula bersyukur; kemudian dimana batas syukur untuk mensyukuri kecuali lantaran Anugerah-Nya, sekalipun hari dan umur terus bertambah dan menyatu. Bila ada penderitaan, pahala jelas mengikuti, dan tiada lagi keduanya kecuali kenikmatan juga. Jadi amat sempit daratan dan lautan untuk merealisasikan kenikmatan".
Kalau ilmu pengetahuan Allah sudah menancap, artinya pengakuan seorang hamba akan muncul, sebab iman sudah menancap dalam hati. Semua itu menuntut untuk selalu taat kepada Allah.

Iman ada 2 macam: lahir dan batin. Iman lahiriah ucapan lisan, dan batiniahnya ialah keyakinan dalam hati. Orang beriman dalam derajat dekatnya kepada Tuhan selalu berbeda, namun iman itulah yang menjadi pangkal persamaan mereka menurut ukuran pemberian dan kekuatan dalam merealisasikan ikhlas kepada Allah, tawakkal dan Ridho atas Ketentuan-Nya.

Maksud ikhlas ialah seorang hamba melakukan amal tidak mencari balasan dari Sang Pencipta. Allah telah menciptakan kamu, juga menciptakan apa yang kamu kerjakan. Untuk itu ketaatan yang terjadi karena mengharap pahala atau takut siksa-Nya, maka hamba itu belum memiliki kesempurnaan ikhlas, namun status dirinya sudah bisa disebut beramal.
Diriwayatkan:
Sesungguhnya Nabi SAW bersabda:
"Kalian jangan seperti anjing yang buruk, bila takut dia akan bekerja. Dan jangan seperti buruh yang jelek, bila tidak diberi upah tidak bekerja".
Allah SWT berfirman:
"Diantara manusia ada yang menyembah Allah di pinggir-pinggir (ragu-ragu); bila ada kebajikan akan tentram, dan bila ditimpa cobaan malapetaka akan berbalik kafir. Dialah yang didunia maupun di akherat,,,,, (QS.22 Al Hajj:11)".
Merupakan keharusan bagiku untuk taat kepada Allah. Semua itu lantaran anugerah dan kebajikan yang dilimpahkan buat kita. Apalagi Dia sudah memerintahkan, sebab dengan itu akan dilimpahkan anugerah-Nya; yang menjadi pembalasan buat orang sesat dalam beribadah atau orang taat, semuanya adalah keadilan.

Adapun tawakkal; kita mengandalkan Allah dalam setiap kebutuhan. Bersandar ketika terpaksa, percaya jika ada bencana dengan segenap hati dan ketentraman jiwa. Jadi orang tawakkal ialah meyakini bahwa hanya Dia yang menentukan sebab-sebab dibawah Kekuasaan-Nya, mereka tidak mengambil sandaran dari ayah, anak, harta, atau pekerjaan. Melainkan semua urusan diserahkan atas petunjuk-Nya tanpa menggantungkan pada yang lain kecuali pada-Nya. "Barangsiapa yang menyerahkan semua urusan pada-Nya, artinya sudah memenuhi kebutuhannya".
Adapun Ridho; ialah putusan hati atas semua yang dimiliki. Ada ulama berkata:
"Orang yang paling dekat pada Allah ialah yang paling ridho atas semua yang dibagikan padanya".
Para Hukama berkata:
"Banyak bentuk kegembiraan yang sebenarnya penyakit dan banyak penyakit yang sebenarnya adalah tobat".

Seorang penyair menuliskan:
"Banyak kenikmatan yang disusupkan diantara bencana. Banyak kegembiraan yang mengarah dan menanti datangnya musibah. Yang terbaik ialah bersabar atas peristiwa yang melewati masa-masamu, sebab semuanya pasti ada akibatnya. Tiap-tiap kesusahan ada kegembiraan, dan tiap-tiap yang murni masih ada campuran".
Cukup buat kita firman Allah SWT:
"Bisa saja kamu membenci sesuatu yang sebenarnya lebih baik bagimu,,,, (QS.2 Al Baqarah:216)".

Ketahuilah bahwa seorang hamba tidak akan memperoleh kesempurnaan taat pada-Nya kecuali membuang duniawinya. Sebagian Hukum mengatakan:
"Nasehat akan lebih merasuk ke hati selama hati tidak ada yang menutupi. Dan sesuatu yang menutup ialah perkara duniawi".
Kata seorang ulama:
"Kehidupan dunia adalah sesat, maka jadikan lantaran untuk menuju ketaatan".

Abu Walid berkata:
"Ketika aku mengerti bahwa kehidupanku adalah kesesatan, lantas mengapa aku tidak pelit padanya! Dan membuat ia sebagai jalan kebajikan dan ketaatan".
Ada lelaki berkata kepada Nabi SAW:
"Apa kamu punya harta".
Ia menjawab:
"Punya".
Lantas beliau SAW bersabda:
Dahulukan hartamu, sebab seseorang pasti ada di hartanya".

Diriwayatkan:
Dari Nabi Isa AS, dia berkata:
"Sesungguhnya kebajikan ada 3 macam:
Ada di ucapan.
Pandangan, danDiam
Maka barangsiapa yang ucapannya bukan dzikir pada-Nya, dia sama dengan bermain-main. Barangsiapa yang pandangan tidak berniat mengambil pelajaran, artinya ia lupa. Dan barangsiapa yang diamnya bukan untuk berfikir, maka ia pun telah berbuat tanpa ada manfaat".

Cara meninggalkan kenikmatan dunia ialah dengan membuang goresan-goresan fikiran dan meninggalkan harapan akan kenikmatan itu. Sebab goresan fikir selalu mendorong keinginan yang ditimbulkan oleh nafsu. Maka takutlah ketika melepaskan pandangan terhadap yang haram. Karena pandangan itu meleset laksana anak panah menancap si raja yang menguasai. Nabi SAW bersabda:
"Pandangan ialah anak panah dari salah satu anak panah iblis. Barangsiapa yang meninggalkan karena takut kepada Allah, maka Allah akan menganugerahkan iman yang bisa dirasakan dalam hati".

Sebagian hukama (orang bijak) berkata:
"Barangsiapa yang sering melepaskan pandangan akan banyak susahnya. Pandangan sering membuka rahasia yang membuat orang merasa malu, dan akibatnya bisa lama di neraka Saqor".
Jagalah 2 matamu, bila kamu melepaskan mereka, mereka akan menjerumuskanmu pada sesuatu yang kamu benci. Bila kamu mampu menguasainya, kamu pun akan mampu menguasai semua anggota badanmu.

Dikatakan kepada Aflatun:
"Manakah yang lebih berbahaya antara hati, pandangan atau penglihatan".
Dia menjawab:
"Menurut hati, dua-duanya laksana 2 sayap seekor burung. Dia tidak bisa terbang dan kuat kecuali dengan 2 sayap itu. Kadang-kadang satunya dipotong ia pun berupaya terbang dengan sayap lain sekalipun amat susah".
Kata Muhammad bin Dlou-i:
"Cukup bagi hamba menilai kekurangannya disisi Allah dan kerendahannya dihadapan orang-orang berakal, dimana ia memandang apa saja pasti melintas begitu saja dihadapannya".

Ada orang zuhud melihat lelaki yang menertawakan budak muda. Si zuhud berkata:
"Hai orang yang rusak akal dan hatinya, orang yang rusak pandangannya, tidakkah engkau malu terhadap para malaikat yang mulia bagian pencatat amal, juga malaikat yang menjaga perbuatan manusia dan pekerjaannya! Mereka pasti memandangmu ditimpa bencana dan pengkhianatan yang selalu berhubungan, yang bisa mencampakkanmu kesana laksana orang tak acuh terhadap dirinya; sementara semua makhluk memandang padanya".


Imam Al Qodli Al Arjani berkata:
"Engkau bersenang-senang wahai 2 mataku, kemudian engkau menuntun hati pada tempat yang jahat. Wahai 2 belah mataku, tahanlah dirimu buat hatiku, sebab pandangan yang menyesatkan laksana 2 orang yang saling membunuh".
Ali KW berkata:
"2 mata adalah jala penjerat syetan. Mata adalah bagian tubuh yang mampu menerobos dan merobohkan paling cepat. Maka siapa saja yang menyertakan anggota badannya untuk taat pada-Nya, artinya dia telah mencapai cita-citanya. Dan barangsiapa yang membiarkan, maka ia sama dengan menghapus amal-amalnya".


Ulama penyair berkata:
"Manakala inginkan nafsu menghendaki akherat untuk taat dan tiada hal yang mengganggu mendorong maksiat, maka ia telah memfungsikan nafsunya pada setiap anggota tubuh dan itu merupakan kenikmatan dan anugerah. Kelak akan dijemput dalam perkampungan abadi ketika pundak orang ahli maksiat dipotong".
Kata Abdullah bin Mubarok:
"Pangkal iman seseorang ialah membenarkan risalah yang dibawa utusan-Nya. Barangsiapa yang membenarkan Al Qur an, pasti akan mengamalkan dan akan selamat dari siksa neraka. Barangsiapa yang menjauhi perkara haram, pasti akan keluar bertobat. Barangsiapa yang memungut bahan makanan pokok dari yang halal seadanya, pasti akan menjadi wira-i. Barangsiapa yang melaksanakan kewajiban, maka islamnya sudah benar. Barangsiapa yang lidahnya jujur, akan selamat dari berbagai macam tuntutan. Barangsiapa yang menghalalkan penganiayaan, ia akan selamat dari hukum qishash. Barangsiapa yang mengerjakan kesunnahan, amal-amalnya akan suci. Barangsiapa yang beramal ikhlas karena Allah, amal baiknya akan diterima.


Diriwayatkan melalui Abu Darda' RA. Ia berkata kepada Nabi SAW:
Ya Rasul, berilah aku wasiat. Beliau SAW bersabda:
"Carilah harta yang halal, beramal shaleh, dan mintalah rizki kepada Allah, sehari demi sehari serta perhitungkan dirimu diantara orang-orang mati".
Berhati-hatilah terhadap penyakit menyombongkan diri atas perbuatan baik, (merasa dirinya orang baik) karena sikap ini termasuk bahaya besar yang mampu melebur amal kebajikan. Hakekatnya penyakit itu sama dengan mengungkit-ungkit amal terhadap Tuhan. Kemaksiatan menyebabkan kehinaan dan memecahkan perbuatan baik. Kadang ketaatan menyebabkan kemuliaan dan berbangga diri.


Berhati-hatilah terhadap penyakit riya'. Dikatakan firman Allah SWT:
"Jelaskan bagi mereka akan sesuatu dari Allah yang tidak mereka sangka-sangka. (QS.39 Az Zumar:47)".
Dikatakan;
Dulu mereka memandang amal-amal yang dikerjakan didunia sebagai suatu kebajikan, namun di akherat nampak sebagai kejahatan. Sementara para ulama salaf bila membaca ayat ini, berkata:
"Celakalah orang-orang yang punya penyakit riya'".
Juga ada firman Allah SWT:
"Dan janganlah dia mempersekutukan seorangpun dalam beribadah kepada Allah. (QS.18 Al Kahfi:110)".
Maksudnya tidak menampakkan karena riya', justru menyembunyikan karena malu.


Diriwayatkan melalui Ibnu Mas'ud RA:
Sesungguhnya ayat terakhir diturunkan ialah......
"Selamatkan dirimu pada hari dimana kamu dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diberi balasan sempurna sesuai yang dikerjakan; sedangkan sedikitpun mereka tidak didzalimi. (QS.2 Al Baqarah:281)".


Kata Muhammad bin Basyir:
"Hari kemarin telah berlalu amat dekat bersaksi dan berbuat adil, sementara hari akan menjadi saksi semua perbuatanmu. Andaikan hari kemarin ada kejahatan maka ikuti dengan kebaikan, engkau akan terpuji. Engkau jangan mengharap perbuatan baik sampai pagi tiba, bisa saja pagi datang dan engkau telah mati".
Penyair lain berkata:
"Cepat sekali engkau berbuat dosa, sementara engkau berharap bertobat pada hari akan datang. Namun kematian datang saat engkau lupa. Demikian ini bukan perbuatan orang tangguh dan berakal".


Nabi Daud AS berkata kepada Nabi Sulaiman AS:
Ada 3 hal yang bisa dijadikan pedoman ketaqwaan seorang mukmin:

Tawakkal terhadap yang belum berhasil.
Ridho atas yang dihasilkan, dan
Sabar atas yang terlanjur musnah.
Kata-kata hikmah terkenal:
"Barangsiapa yang sabar atas cobaan, ia bisa mencapai kesempurnaan".
Penyair menuliskan:
Kuatkah kesabaran ketika ada musibah, sekali-kali jangan gusar. Manakala dunia menampakkan diri dengan keindahannya, maka sikap bersabar adalah yang terbaik dan wira-i. Perangilah hawa nafsu dengan membiasakan diri dalam kebajikan dan wira-i selamanya, pasti tercapai harapanmu tanpa ada yang menyimpang".
Yang lain berkata:
"Sabar merupakan kunci dari yang diharapkan, dia tidak henti-hentinya menolong. Bersabarlah sekalipun melewati malam-malam panjang. Sabar kadangkala membantu yang susah, kadang memperoleh apa yang selama ini jauh dan tidak mungkin tercapai".


Penyair lainnya berkata:
"Sabar merupakan tali kekuatan iman dan benteng bagi syetan yang menyesatkan. Dalam kesabaran ada akhir yang amat terpuji. Kalau hari ada bencana, memang demikianlah kebiasaan waktu. Sebaiknya pakailah petunjuk menuju Ridhonya Tuhan".
Sabar terdiri dari berbagai macam:

Sabar menunaikan kewajiban, mengerjakan dengan sempurna pada waktu-waktu yang dicintai,
Sabar melakukan kesunnahan,
Sabar mengatasi gangguan teman dan tetangga,
Sabar dengan beberapa penyakit,
Sabar miskin,
Sabar mengekang perbuatan maksiat, kesenangan dan barang subhat serta yang tidak bermanfaat, dan lain-lain.