Catatan Popular

Ahad, 3 Mac 2019

UNTAIAN KISAH PARA WALI ALLAH KE 42 IBRAHIM BIN ADHAM DAN SEOARANG PEMABUK


Suatu senja, ibrahim bin adham berjalan  di sebuah pasar. Tiba-tiba, langkahnya berhenti oleh seorang pemuda yang menubruk tubuhnya dari belakang. Ibrahim membalikkan tubuhnya. Tubuh pemuda itu limbung dan hampir saja terjerembab ke tanah. Beruntung ibrahim sigap menyambutnya. Dari aroma mulutnya, tercium bau minuman keras. Rupanya, pemuda itu dalam kondisi mabuk berat. Mulutnya meracau tidak karuan. Sekilas, pemuda  itu menatap ibrahim bin adham. Matanya merah dan sayu.
“antarkan aku pulang,” katanya.

Ibrahim bin adham merangkul tangan pemuda itu ke pundaknya , lalu berjalan. Anehnya, ibrahim tidak bertanya kemana ia harus mengantar pemuda itu pulang, ia terus berjalan sambil membopong pemuda tersebut. si pemuda menurut saja kemana pun ibrahim melangkah. Kaki ibrahim lalu berhenti di sebuah tanah lapang . disana , terdapat batu-batu nisan. Ternyata, ibrahimbin adham membawa pemuda tiu ke area makam.
“bangunlah, kita sudah sampai di rumahmu” ujar ibrahim bin adham sambil menepuk-nepuk bahu pemuda itu.

Si pemuda mencoba membuka matanya yang terasa berat. Berlahan. Matanya dapat melihat keadaan sekeliling .matanya menyapu  pemandangan sekitar  tempat berdiri. Ia mengumpulkan segenap kesadaran yang tersisa. Tiba-tiba, raut mukanya memerah dan menyalak tajam.
“ apa maksudmu membawa aku kesini?” gertak pemuda itu.
“ kau memintaku mengantarmu pulang, inilah rumahmu yang sesungguhnya. Rumahmu di dunia ini hanya sementara. Akhiratlah rumah yang sesungguhnya,” jawab ibrahim bin adham tenang.
Pemuda itu tersenta. 

Kata-kata ibrahim bin adham seperti bilah pedang yang menusuk jantungnya dan membangunkan kesadarannya. Pelan-pelan kata kata itu berubah menjadi secercah cahaya  yang menelusup ke kalbunya. Pemuda itu tersadar. Ia telah terlena oleh pesona dunia. Padahal,  dunia bukan rumah sesungguhnya . akhirat rumah yang sebenarnya. Pemuda itu pun bertobat dan menggunakan sisa waktu  hidupnya  untuk beribadah dan beramal shaleh.

Tiada ulasan: